Part 19

49 13 0
                                    

Tepat pada pukul lima pagi, alarm Josie berbunyi seperti biasa, suara emas para member NCT Dream mampu membangunkan Josie dari tidur lelap. Tenaganya belum terkumpul sempurna, mata gadis itu masih terpejam, kedua tangannya bergerak ke atas untuk melakukan peregangan. Josie memiringkan tubuhnya ke kanan dan mendapati Nick masih berbaring di sampingnya sambil memberikan senyuman manis.

"Selamat pagi, Jo. Apakah tidurmu nyenyak?" Nick mengusap-usap lengan Josie dengan pelan, dia menaikkan selimut sampai batas leher, agar gadis itu tidak kedinginan.

Josie belum punya tenaga untuk mengeluarkan suara, dia hanya mengangguk seraya membalas senyuman Nick. Laki-laki itu menjaga Josie sepanjang malam, lengkungan indah tidak bisa terlepas dari bibir Nick, dia terlihat bahagia sekali ketika melihat Josie terlelap.

"Nick." Pita suara Josie masih serak, sorot matanya mengarah pada wajah Nick yang begitu tampan.

"Hmm," jawab Nick lirih.

Josie memegang pipi Nick yang terasa dingin. "Mengapa ada vampir setampan ini?"

"Karena sejak lahir aku memang sudah tampan, Jo."

Jawaban dari Nick berhasil membuat Josie tergelak renyah di Subuh hari. Josie tidak bisa berkata-kata lagi ketika Nick memamerkan kepercayaan dirinya. Meski begitu, entah kenapa malah membuat Josie semakin menyayangi Nick.

"Nick, bisakah kau menghentikan waktu? Aku ingin bersamamu seperti ini lebih lama, rasanya nyaman dan tenang."

"Saat aku mengatakan bisa melakukan sihir, tidak semua hal bisa ku kendalikan, Jo. Bahkan perasaanmu saja tidak bisa ku tebak." Nick tersenyum sembari mengelus pipi Josie. Laki-laki itu mendekatkan tubuhnya pada Josie dan memeluknya dengan erat.

Josie membalas pelukan Nick dengan senyum yang merekah. "Aku pikir kau bisa melakukannya, Nick. Tapi, tidak apa-apa, aku tetap mencintaimu."

"Benarkah? Coba buktikan padaku." Nick sangat usil sekali.

Kedua bahu Josie merosot lesu. "Apakah tidak cukup dengan kata-kata saja?"

"Ku rasa butuh sesuatu yang lain untuk membuktikannya."

Sejujurnya Josie ragu dengan tindakan yang akan dia lakukan, tapi demi meyakinkan Nick, dia terpaksa harus melakukannya juga. Josie mengecup pipi Nick sekilas. Karena terlalu malu, pipi Josie sampai mengeluarkan semburat merah, gadis itu dengan cepat menyembunyikan wajahnya di dada Nick. Tidak berani menatap wajah sang kekasih.

Nick yang mendapatkan serangan dadakan dari Josie dibuat kaget setengah mati, dia tidak tahu kalau Josie akan berbuat demikian. Jangan tanyakan bagaimana reaksi Nick, sudah pasti senyum-senyum sendiri, dia memegang bekas kecupan yang Josie berikan tadi dengan wajah yang berseri-seri.

"Ternyata kau berani juga, Jo," tutur Nick.

"Katanya minta bukti, sudah cukup, kan?" Josie masih belum berani menampakkan wajahnya.

"Belum."

"Maksudmu?"

"Ada sesuatu yang aku inginkan."

"Apa?"

"Kau—"

Belum sempat Nick menyelesaikan kalimat permintaannya, Josie sudah memotongnya. "Kalau kau minta yang macam-macam, akan ku hajar, aku tidak peduli meski kau vampir. Ayo bertarung!"

"Hahaha." Tawa Nick pecah saat Josie tenggelam dalam prasangkanya sendiri.

"Kenapa kau tertawa? Aku serius, Nick." Josie tidak habis pikir, mengapa Nick malah tertawa, sementara dirinya berbicara dengan sungguh-sungguh.

"Memangnya apa yang kau pikirkan, Jo?"

"Entahlah, tapi perasaanku mengatakan kau akan meminta sesuatu yang aneh."

"Kau lucu sekali, Jo, Jo." Nick mengusap pundak Josie yang saat ini masih berada dalam pelukannya.

"Cepat katakan! Apa yang kau inginkan, Nick?"

"Harusnya kau dengarkan dulu apa yang ingin ku sampaikan, jangan punya pikiran negatif dulu, Jo."

"Aku tidak berpikiran negatif," jawab Josie tegas.

"Lalu, apa?" Percayalah, Nick masih tidak bisa melepaskan senyumannya, dia merasa lucu sekali melihat Josie kewalahan seperti ini.

Josie diam, pikirannya memang dipenuhi hal-hal aneh saat Nick mengatakan menginginkan sesuatu yang lain. Tidak mungkin Josie mengatakan terang-terangan di depan Nick, sementara hal itu adalah topik pembicaraan untuk orang dewasa.

"Jo, kau tidak pura-pura tidur untuk menghindari pertanyaanku, kan?"

1000 Years || Lee Haechan - SUDAH TERBIT✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang