Part 18

49 13 0
                                    

"Jason, dia adik yang paling dekat denganku, selisih umur kami tidak terlalu jauh, karena itu dia bisa memahamiku dengan baik. Hampir setiap hari kami menghabiskan waktu bersama, kadang bermain di dalam hutan, sesekali berburu binatang di sana. Keinginan Jason hanya satu, ingin merasakan bagaimana proses jatuh cinta terjadi."

Josie mendengarkan Nick berbicara sambil melihat sorot mata laki-laki itu yang seakan jauh menembus dinding yang ada di depan. Ada secuil senyuman yang dia tunjukkan saat menceritakan Jason.

"Suatu hari, dia bertemu dengan gadis yang cantik sekali. Tidak seperti aku yang berani jujur padamu, anak itu lebih memilih memendam perasaannya karena takut dianggap sebagai monster. Selama satu bulan mengawasi Niana dari kejauhan, Jason belum berani muncul menampakkan diri. Saat gadis itu mengalami kecelakaan hebat karena tertabrak motor saat menyebrang jalan, Jason merelakan tubuhnya terpapar sinar matahari untuk memberi pertolongan. Tanpa memikirkan risiko apa yang akan dia terima nantinya, dia menyembuhkan luka gadis yang dia cintai."

Nick menghela napas panjang, hatinya sakit jika harus mengenang kembali kisah tentang Jason. Seperti dihantam seonggok batu besar dan meninggalkan luka yang amat dalam. Laki-laki itu teramat merindukan adiknya.

"Lalu, apa yang terjadi pada Jason, Nick?" tanya Josie dengan lirih.

"Dia tidak ingin identitasnya diketahui. Setelah berhasil menyelamatkan gadis itu, Jason memilih berlari ke dalam hutan untuk berburu binatang. Tenaganya tersedot habis saat menyelamatkan Niana, ditambah lagi efek dari sinar matahari, semakin membuat tubuhnya melemah. Jason butuh darah yang banyak untuk memulihkan diri. Tapi—"

Nick tertunduk sedih, rasanya dia tidak sanggup menceritakan bagaimana Jason mati terbunuh.

"Kalau terlalu menyakitkan, kau tidak perlu melanjutkannya, Nick." Josie mengusap pipi Nick untuk menenangkan.

"Aku tidak apa-apa, Jo. Sudah lama aku tidak membahas tentang Jason, jadi ini terasa sedikit sulit bagiku."

Josie mengangguk sembari terus fokus dengan apa yang Nick coba ungkapkan.

Nick kembali melanjutkan ceritanya, "Saat itu bulan purnama, banyak serigala yang keluar dari persembunyiannya karena kekuatan mereka mencapai puncak. Mereka kehilangan kesadaran dan akan membunuh siapapun yang mereka temui. Jason sendirian di dalam hutan, dia tidak menemukan satu binatang pun untuk dijadikan mangsa karena sudah disantap oleh kawanan serigala. Untuk melakukan teleportasi saja dia tidak bisa, Jo. Akhirnya, ada salah satu serigala yang menemukan Jason sedang duduk bersandar pada pohon dalam keadaan lemah. Kau tahu siapa?"

Josie menggeleng, bagaimana mungkin Josie bisa tahu? Sedangkan dia adalah manusia yang baru pindah ke tempat ini.

"Cedric."

Josie membelalakkan mata, dia seakan tidak percaya dengan apa yang Nick katakan. "Maksudmu Cedric adalah manusia serigala?"

"Benar, karena itu aku membencinya. Ayah, Ibu, Drake dan Luna, kami semua terpukul atas kejadian itu. Meskipun sudah terjadi ratusan tahun yang lalu. Ingatan kami tidak pernah luntur sedikitpun tentang bagaimana Jason pergi."

Kini, Josie jadi mengerti mengapa Nick sangat membenci Cedric, peristiwa yang merenggut nyawa Jason membuat Nick menyimpan kemarahan yang besar.

"Maafkan aku karena tidak menuruti ucapanmu, Nick. Aku sungguh berpikir Cedric adalah manusia sepertiku. Rasanya aku seperti tinggal di negeri dongeng, cerita fantasi yang pernah ku baca dulu, semuanya terasa nyata."

"Selamat datang, Jo. Inilah Sunmoon, wilayah yang penuh dengan teka teki dan sulit untuk dicerna akal sehat."

"Apa masih banyak lagi serigala yang ada di sini, Nick?" Josie sungguh penasaran, dia ingin tahu lebih banyak agar bisa berhati-hati.

"Lumayan, hanya saja mereka berdiam diri di hutan, kecuali saat menjadi manusia, mereka akan muncul disekitar kita. Bertindak seperti manusia normal pada umumnya. Bahkan beberapa diantara mereka ada yang menjadi penjaga sekolah, seperti ... kau tahu sendiri, Jo. Aku sangat malas menyebutkan namanya."

"Apa—" Josie dengan cepat menutup mulut, tidak berani melanjutkan pertanyaannya, dia tidak ingin membuat Nick bersedih lagi.

"Kenapa, Jo?"

"Tidak tidak, lupakan saja."

"Cedric lagi?" Tidak meleset, dugaan Nick tepat sasaran. Laki-laki itu jelas bisa menebak apa yang akan Josie tanyakan.

Josie hanya bisa menatap lantai yang ada di bawah, dia tidak tahu harus berkata apa. Sementara Nick yang menyadari kegelisahan Josie, memeluk gadis itu seraya berkata, "Harus ku akui dia memang baik, tapi hanya saat menjadi manusia. Ketika bulan purnama tiba dan dia kembali ke wujud serigala, semuanya berubah. Dia bisa membunuhmu, Jo. Dia tidak akan ingat kau siapa saat kekuatannya memuncak."

1000 Years || Lee Haechan - SUDAH TERBIT✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang