Part 22

43 13 0
                                    

"Cantik, kenapa kau menangis? Apa kami menyakiti perasaanmu?" Rowena tidak tahu apa penyebab Josie sedih begini. Wanita itu berjalan mendekati Josie dan memegang kedua bahu Josie.

Josie dengan cepat mengelap butiran bening yang terjun membasahi pipinya. "Tidak, kalian tidak menyakitiku, hanya saja aku merindukan keluargaku. Maaf, aku terbawa perasaan."

Berkat informasi dari Nick, seluruh keluarga Nick tahu bahwa saat ini Josie hidup sebatang kara.

Rowena memeluk Josie sembari mengusap-usap pundak gadis itu dengan lembut. "Mulai hari ini, kami adalah keluargamu, Jo. Kau punya keluarga baru."

"Terima kasih, kalian baik sekali," ujar Josie sambil mencoba tersenyum agar mereka tidak khawatir lagi.

Nick tentu merasa senang melihat sang ibu dan kekasihnya akur seperti ini.

"Ya sudah, jangan nangis lagi ya, Jo. Sekarang, ayo ikut kami!" tutur Rowena.

"Lima belas menit lagi jam enam, sebaiknya kita cepat bergerak." Cleve mengingatkan semuanya agar tidak melupakan merapalkan mantra pelindung yang setiap Subuh mereka lakukan.

Nick menggandeng tangan Josie, keduanya berjalan keluar rumah mengikuti Cleve dan yang lainnya. Sesampainya di halaman rumah, Cleve memerintahkan Rowena dan anak-anaknya untuk berdiri membuat lingkaran kecil, mereka bergandengan tangan sehingga terhubung antara satu dengan yang lain. Sementara Josie, berdiri memperhatikan dari jarak sepuluh meter, gadis itu menunggu apa yang akan terjadi jika keluarga vampire vegetarian menggunakan kekuatan sihirnya untuk memantrai tempat ini.

Nick dan yang lainnya tampak memejamkan mata selama beberapa detik, fokus dengan apa yang akan mereka rapalkan. Dimulai dari Cleve yang mengeluarkan mantra, "Nevidim."

Saat mantra tersebut bekerja, ada cahaya berwarna merah yang memancar dari tubuh Cleve, cahaya itu bergerak seperti peluru yang ditembakkan secara vertikal ke atas sampai menyentuh langit.

Josie yang melihat itu hanya bisa berdecak kagum, seumur hidup dia tidak pernah menyaksikan hal ajaib seperti ini, berkali-kali dia mencubit pipinya, ternyata sakit, itu menjadi bukti bahwa Josie tidak sedang bermimpi, apa yang dia lihat adalah nyata.

Sekarang giliran Rowena yang merapalkan mantra yang sama seperti yang Cleve lakukan, tapi, ada yang berbeda, cahaya milik Rowena berwarna kuning. Disusul Drake dengan cahaya berwarna hijau. Nick berwarna biru, dan yang terakhir Luna dengan warna ungu. Kelima cahaya itu seakan menembus langit. Berkat cahaya yang terpancar dari tubuh mereka, halaman rumah Cleve jadi terlihat terang dan indah sekali.

Di menit berikutnya, mereka merapalkan mantra secara bersamaan, "Razprostranenie." Tak lama kemudian muncul kupu-kupu berwarna putih yang perlahan keluar dari hutan. Kupu-kupu ini terbang mendekati cahaya warna warni dan membawa warna sesuai dengan apa yang mereka pilih. Lalu, terbang ke seluruh wilayah Sunmoon.

Kedua mata Josie berbinar-binar, gadis itu sungguh dibuat jatuh cinta dengan kombinasi warna seperti pelangi yang ada di hadapannya, apalagi ditambah kupu-kupu berterbangan yang menghiasi cakrawala, semakin membuat Josie terpesona.

Hanya butuh waktu lima menit untuk mereka menyelesaikan -mantra tidak terlihat- untuk melindungi wilayah Sunmoon. Setelah selesai, mereka membuka mata dan saling melepaskan pegangan tangan.

Nick menoleh pada Josie sambil melempar senyuman mautnya. Sementara Josie, membalas senyuman itu sambil mengangguk dan memberikan dua jempol untuk Nick.

"Josie, apa kau tadi melihat semuanya? Bagaimana menurutmu?" tanya Luna sembari memegang lengan Josie.

"Benar-benar keren." Hanya kalimat itu yang bisa Josie katakan, dia sampai kehabisan kata-kata ingin merespon apa.

"Kalau kau mau melihatnya terus, kau boleh ke sini setiap Subuh, Jo." Drake mencoba bersikap ramah pada Josie. Dia melewati Josie sambil menepuk bahu Josie dengan pelan.

"Terima kasih, Drake," balas Josie.

"Sebelum berangkat ke sekolah, kau mau sarapan bersama kami, Jo?" Pertanyaan dari Cleve tentu membuat Josie kewalahan.

"Tidak tidak tidak, aku langsung pulang saja, Cleve." Josie sangat gugup sekali, dia sangat tahu kalau keluarga Nick tidak makan apapun.

"Cleve." Nick menegur ayahnya yang mencoba bercanda dengan Josie.

"Rowena, kau lihat? Nick sangat mencintai gadis ini." Cleve membisikkan kalimat itu dengan lirih di samping telinga istrinya.

"Aku tahu, dia memang manis sekali." Rowena tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya karena melihat Nick dan Josie cocok ketika bersama.

1000 Years || Lee Haechan - SUDAH TERBIT✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang