32🌼

507 72 6
                                    

Pagi hari tiba, matahari mulai menampakkan sinarnya.  Dita mulai membuka matanya.  Namun ia membeku saat melihat taeyong yang tengah memandangnya dan tersenyum kearahnya. Taeyong yang sedang terbaring disampingnya, lebih tepatnya ia sedang memeluk taeyong bahkan kini posisinya lengan taeyong masih menjadi bantal dita.

Dita menjauhkan dirinya dari taeyong. Dita memberi jarak antara dirinya dan taeyong. Dita berusaha mengingat apa yang terjadi padanya  hingga pagi ini bisa terbangun dalam pelukan taeyong dan,,..  Oh astaga dan dengan pakaian yang tak lengkap?!!  Dita baru menyadari kini ia hanya mengenakan tanktop dan celana pendek?  Dita berusaha tenang dan mengingat lagi. 

Ingatannya malam tadi mulai kembali. Dita mulai mengingat kejadian semalam.  Ia ingat bahwa ia minum dan mulai mabuk lalu taeyong tiba tiba datang, membawanya kerumahnya, taeyong yang terus berusaha meyakinkannya, ia menangis dan meluapkan semua yang ada dalam pikirannya, taeyong memeluknya, menciumnya dan....  Dan mereka.. 🌚   Oh astaga dita mengingatnya.

" kau sudah bangun?  Kenapa terlihat sangat terkejut sayang? " ucap taeyong. 

" astaga aku sudah gila melakukan semua ini" ucap dita lalu memakai pakaiannya dan pergi hendak meninggalkan rumah taeyong.

" apa maksudmu? " tanya tae terkejut karena reaksi dita.  Ia pikir setelah malam tadi, hubungannya dengan dita akan kembali seperti dulu. Tapi ternyata nihil,  dita terlihat kesal dan tak senang sama sekali.

" kau masih bertanya apa maksudku?  Haha..  " sahut dita sambil berjalan keluar kamar

" dita, sayang!  Tunggu!  Kenapa kau bersikap seperti ini?  Kupikir... Kupikir setelah ini kita akan kembali seperti dulu" ucap taeyong mengikuti dita

" kau bertanya kenapa aku bersikap seperti ini?  Kau pikir saja sendiri, aku semalam mabuk dan begitu aku bangun, aku tidur bersamamu? " ucap dita kesal

" apa yang salah dengan itu? " tanya taeyong

"Taeyong-a hubungan kita sudah hancur.  Semua sudah berakhir bagiku. Lalu kudapati diriku melakukan hal ini denganmu?  Kau pikir bagaimana perasaanku? " ucap dita makin kesal

" yakk berapa kali harus kubilang bahwa kita belum berakhir!  Jadi Aku masih kekasihmu. Ini juga bukan pertama kali bagi kita "

" memang bukan yang pertama, tapi aku sedang mabuk semalam!  Kau tidak mabuk sama sekaki kan?  Kau sangat sadar kan?  Lalu kenapa kau melakukan itu. Kau memanfaatkan keadaanku?! "

Taeyong sadar dirinya salah. Tak seharusnya ia melakukannya. Dita tak sadar 100 persen malam tadi. Seharusnya ia menjaga dita saja semalam bukan terpengaruh keadaan.

" maaf aku salah.  Tak seharusnya kita melakukan itu semalam.  Maaf aku terbawa suasana semalam. Maafkan aku.. "

" sudahlah aku akan pergi sekarang!  Lupakan soal semalam!  Anggap kita tak pernah bertemu semalam! " ucap dita lalu memberhentikan taksi.

" lupakan?  Kenapa kau berkata seperti itu! Sayang!  Dita.. !! " ucap taeyong kesal saat dita sudah masuk ke taksi.

" yakk!!  Dita!! Kita belum selesai jangan pergi dulu! " ucap taeyong saat taksi dita pergi menjauh

Taeyong kesal karena dita bersikap seperti itu. Dita menyuruhnya melupakan soal semalam?  Yang benar saja mana mungkin ia bisa melupakannya?  Apakah setidak berarti itukah bagi dita?  Belum lagi bukannya menyelesaikan pembicaraan dulu dita malah langsung pergi dengan taksinya.

Dita memukul mukul kepalanya pelan dan mengacak acak rambutnya. Ia kesal pada dirinya sendiri sampai sampai kehilangan akal semalam.

" kau gila dita!  Kau sudah gila!  "
" kenapa kau hilang kendali semalam?!  Bagaimana bisa aku melakukannya dengan taeyong oppa saat hubungan kita bahkan tidak jelas seperti ini? "
" bagaimana setelah ini aku akan menghadapinya?  Masih ada jadwal latihan dengannya besok, lalu bagaimana aku menampakkan diriku dihadapannya dita! " ucap dita kesal pada dirinya sendiri.

🌼🌼🌼🌼🌼

Hari latihan dita dan taeyong tiba kembali.  Dita kembali mengunjungi gedung SM untuk berlatih dengan taeyong.  Dita sebenarnya sangat tak ingin bertemu taeyong setelah malam itu. Interaksinya dengan taeyong sudah canggung sebelumnya, lalu bagaimana setelah peristiwa malam itu?  Pasti akan lebih canggung lagi bagi dita.

" kau sudah tiba" ucap taeyong menyapa dita.

" hmm" jawab dita singkat

" sayang soal kemarin, kita perlu bic... " ucap taeyong terpotong.

" tolong,..  Tolong jangan membahas apapun selain kolaborasi. Aku tak ingin mencampuri urusan pribadi dengan pekerjaan.  Dan tolong jangan panggil aku sayang lagi" ucap dita

" kenapa?  Kita masih pacaran dita jika kau lupa! " ucap taeyong mengingatkan

" tolong! " singkat dita lalu meletakkan tasnya dan mulai berlatih.

Taeyong akhirnya mengalah. Ia menuruti kemauan dita. Ia tak membahas hal lain selain tentang kolaborasi ini. Selama latihan mereka serius walaupun terkadang situasi sedikit canggung.

Latihan selesai.  Dita langsung Buru Buru membereskan barangnya dan hendak segera meninggalkan SM.
Namun taeyong menahan tangan dita dan hendak mengantarnya.

" aku akan mengantarmu.  Kita juga perlu bicara soal kita" ucao taeyong

" tak perlu. Aku akan pulang sendiri" tolak dita

" sayang!  Bisakah kau dengarkan aku kali ini?  Tadi aku sudah mendengarkanmu, aku mengikuti kemauanmu untuk tetap profesional tak membahas urusan pribadi kita. Sekarang bisakah kau yang mengikuti kemauanku?  Aku masih kekasihmu dita" ucap taeyong. 
Kali ini dita tak bisa berkata lagi. Ia hanya menganggukan kepala terpaksa

Dimobil, dita terus diam dan melihat keluar jendela. Taeyong berusaha memulai pembicaraan namun tak disambut baik oleh dita. Taeyong juga berusaha terus meyakinkan dita dan membujuk dita untuk memaafkannya dan percaya padanya. Namun lagi lagi dita selalu terbayang kejadian dimana taeyong dengan seulgi. Alhasil Dita tak membuka suara menjawab taeyong. Bagi dita kejadian waktu itu membuat trauma tersendiri bagi dita. Ia ingin mengabaikannya dan percaya pada taeyang namun lagi lagi kejadian itu selalu seperti potongan film yang hadir dipikirannya yang membuatnya bahkan sulit untuk hanya sekedar melihat taeyong.

Sesampainya di gedung vine, dita turun dan langsung masuk tanpa menoleh lagi pada taeyong.  Taeyong sedih melihat dita yang masih bersikap seperti ini. Ia rindu dita yang dulu.

Akhir Bahagia???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang