6🌼

534 90 1
                                    

Author pov

Dita masuk ke dorm dengan keadaan yang tak baik baik saja.  Ia hanya diam dan langsung masuk ke kamarnya.  Member lainnya yang melihat dita langsung menyadari bahwa dita sehabis menangis karena matanya bengkak.  Namun yang mereka tak ketahui adalah apa penyebabnya.

Lea kemudian mengetuk pintu kamar dita.

Tok.. Tok..tok...

" dita...  Kau tak apa?  Boleh aku masuk? " tanya lea

Dita hanya berdiam di dalam kamarnya dan belum menjawab lea. Tak menangis, ia hanya benar benar diam merenung mengingat kejadian tadi.

" dita.. Kau tak apa? " tanya lea  sekali lagi

" hmm na gwenchana eonni" jawab dita  kemudian.

" boleh aku masuk? " tanya kea lagi dari balik pintu

" ne eonni" jawab dita

Lea kemudian masuk kekamar dita dan menghampirinya.  Lea memperhatikan dita sekali lagi.  Ia yakin dari raut wajah dita bahwa dita sedang memiliki masalah yang membuatnya menangis.

" kau habis menangis? " tanya lea pelan pelan

" ani aku tak menangis eonni" ucap dita berbohong

" tapi yang kulihat berbeda dita.  Kau jelas habis menangis, matamu bengkak dan suaramu serak.  Kau tak mau cerita padaku? " tanya lea

Dita hanya diam menatap lea sendu. 

" Tak apa kalau kau tak bisa cerita padaku. Tapi nanti jika kau mau cerita, aku siap mendengarkannya" ucap lea lalu memeluk dita.

Dita membalas pelukan lea. Lalu air matanya yang sedari tadi ia tahan kini mengalir membasahi pipinya.  Pelukan lea membuatnya menangis.  Ia kembali mengingat seberapa kecewanya ia melihat ten dengan wanita lain. Pelukan hangat lea yang ia rasakan ini membuatnya tersadar bahwa lea berusaha menguatkannya walaupun lea belum tahu apa yang dita alami.

Lea menyadari dita menangis, ia kemudian menepuk nepuk pelan pundak dita berusaha menguatkan.

" menangislah jika itu bisa meringankanmu" ucap lea.

Jinny, soodam, dan Denise kemudian masuk kekamar dita dan melihat dita sedang menangis dipelukan lea.  Mereka kemudian ikut memeluk dita dan lea.

" gwenchana eonni, gwenchana.. " ucap jinny

" semua akan baik baik saja, gwenchana " sambung Denise

" kami akan selalu ada bersamamu eonni" sahut soodam.

Mereka berempat memeluk dita dan menguatkannya meskipun masih belum tahu sebab dita menangis. Namun bagi mereka,  menguatkan dan menenangkan dita yang sedang tak baik baik saja lebih penting dibandingkan terus menuntut penjelasan dari dita.

Dita masih menangis lalu melepaskan pelukannya dan berusaha menghentikan tangisnya.  Ia menyantap sekilas masing masing membernya.

" ten oppa.. Dia menghianatiku" ucap dita susah payah karena tangisnya tak kunjung terhenti.

" mwo???  Kurang ajar dia!!  Bagaimana bisa?! " ucap jinny kesal.

" aku melihatnya dengan wanita lain tadi.  Dia memanggilnya sayang, itu artinya sudah jelas bahwa wanita itu adalah kekasihnya juga" ucap dita

" lalu kau putus dengannya? " tanya Denise

Dita hanya menggeleng.

" kenapa?  Dia sudah menghianatimu" ucap lea

" aku langsung pergi tadi dan tak menghampirinya " ucap dita

" aku harus bagaimana? " ucap dita dengan tangisnya

" kau sangat mencintainya? " tanya soodam yang hanya dijawab dengan anggukan kepala oleh dita.

" walaupun kau mencintainya tapi perselingkuhan tak bisa diabaikan dita" ucap lea

" aku tahu.  Aku pun sampai sekarang tak bisa menerimanya. Tapi.. Aku masih... Masih sangat mencintainya" ucap dita

" kau sebaiknya membahas ini dengan ten langsung barulah kau bisa putuskan keputusanmu" ucap lea.

" yasudah sekarang berhentilah menangis dan istirahatlah eonni" ucap jinny.

" ya sebaiknya kau istirahat kami akan keluar dulu.  Ingat langsung istirahat dan jangan menangis lagi" ucap lea.  Mereka berempat lalu keluar dari kamar dita. 
Dita merebahkan diriny namun masih dalam keadaan menangis.  Ia masih tak percaya, kecewa, dan bingung harus bagaimana menyikapi masalah ini.  Beberapa waktu kemudian dita pun tertidur karena kelelahan menangis.

Akhir Bahagia???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang