30🌼

483 84 10
                                    

Waktu sudah mulai malam. Langit gelap dihiasi Bintang dan bulan.  Dita tak langsung pulang ke dorm atau ke perusahaan. Ia ingin menghabiskan waktu sendiri sebelum bertemu dengan member lainnya Karena pasti mereka akan menyakan kejadian hari ini.

Dita memutuskan untuk mampir di kedai pinggir jalan. Kedai itu kebetulan sedang sepi, hanya ada dua meja yang terisi.  Ia memesan seporsi makanan dan sebotol soju. 

Dita memakan makanannya dengan lesu. Sesekali juga meminum soju yang ia pesan. Sebenarnya dita tak begitu kuat minum, namun entah mengapa malam itu dita ingin sekali minum karena suasana hatinya yang kacau.

Tiba tiba seorang pria dengan masker dan topi masuk dan duduk dihadapan dita.  Dita melihat pria itu. Ia dengan mudah mengenali pria dihadapannya itu. Dia mantan kekasih sekaligus temannya saat ini. Siapa lagi kalau bukan ten.

" eoh kenapa kau ada disini? " tabya dita

" aku baru pulang dari perusahaan dan hendak makan disini, aku sering makan dikedai ini. Dan tak menyangka aku melihatmu jadi aku langsung duduk disini. Apa kau keberatan? " ucap ten

" ani kau bisa duduk disitu"

Ten kemudian memesan seporsi makanan juga untuknya.

" kau memesan soju? " ucap ten sembati menunggu makanannya.

" ah iya aku sangat ingin minun hari ini"

Ten tahu bahwa dita tak suka minum dan tak begitu kuat minum. Ia paham bahwa jika dita ingin minum pasti harinya sangat buruk.

" harimu buruk? " tanya ten sebelum mulai memakan makanannya yang baru tiba.

" hmm" balas dita singkat

" wae?  Kau bisa cerita padaku jika kau mau. Aku pasti mendengarkanmu"

" ani.. Aku tak ingin cerita"

" baiklah tak apa.  Oh ya aku dengar kau mulai berlatih dengan taeyong untuk kolaborasi akhir tahun ya?  Bagaimana  ? Apa semua lancar?  Kau pasti senang dapat tampil dengan kekasihmu kan haha" ucap ten enteng karena tak tahu bahwa hubungan dita dan taeyong sedang tak baik.

Wajah dita berubah semakin lesu begitu mendengar perkataan ten.  Ten yang melihat itu kemudian terdiam heran.

" wae?  Aku salah bicara?  Apa ada masalah diantara kalian? " tanya ten hati hati.

dita terdiam sejenak kepalanya sudah mulai pusing karena meminum soju. 

" aku.. Aku sudah putus darinya" ucap dita yang mulai mabuk. Ia awalnya tak ingin memberi tahu ten namun soju membuatnya bicara tak sesuai dengan keinginan ya itu

" putus!? " ucap ten kaget. 

Ten tak bisa bohong bahwa sebenarnya ada sedikit rasa senang dihatinya mendengar dita putus. Hatinya masih mencintai dita, dengan mengetahui dita dan taeyong putus ia mulai ingin mendapatkan dita kembali.  Tapi melihat kondisi dita ten juga tak tega. Ia tak suka melihat dita sedih dan terlihat kacau. Baginya lebih baik dita bahagia walau bersama pria lain dibanding dita tak dimiliki pria manapun tapi dita terlihat tak bahagia.

" ya aku putus dengan taeyong oppa.  Ah ani atau belum resmi putus?  Tapi sudah putus" ucap dita mulai meracau bingung.

" jadi sudah putus atau belum?  Kenapa kau membuatku bingung? " ucap ten

" aku sudah memutuskannya.  Tapi dia.. Dia tak mau.! Katanya jika dia belum setuju maka kami masih pacaran. Ahh aku sangat kesal padanya! "

" kalau boleh tahu kenapa kau memutuskannya? "

" dia selingkuh oppa" ucap dita

" se.. Selingkuh?  Kau yakin dia selingkuh? " ucap ten tak percaya

" hmm..  Dia sama saja seperti mu!  " ucap dita

" jangan samakan aku dengannya dita.  Kami berbeda! "

" ah aku lupa, kau tidak selingkuh ya oppa, tapi menjadikanku selingkuhanmu " ucap dita yang membuat ten menundukkan kepalanya.

" kau melihat sendiri? " tanya ten lagi

" ya.. Aku melihat mereka berciuman. Lalu wanita itu juga bicara sendiri didepanku bahwa mereka memiliki hubungan. Tapi si brengsek itu masih tak mau mengakuinya. Ia selalu membuat alasan! " ucap dita mulai kesal dalam mabuknya

" dita sepertinya kau mulai mabuk. Ayo kuantar kau pulang saja"ucap ten

" ani!!  Aku tak mabuk oppa. Aku masih harus menghabiskan sojuku. Aku baru meminumnya sedikit oppa" ucap dita menolak pulang

" dita,,  ayo kau harus pulang sebelum ada yang mengenali kita" ucap ten yang kini mulai membantu dita berdiri untuk memapahnya.

" ahhh... Ani aku belum mau pulang" ucap dita

" ayolah kau harus pulang. Istirahat. Besok kau masih harus latihan dengan membermu kan?" ten mengingatkan

Tak disangka dari luar kedai ada seorang pria menatap geram ke dalam kedai itu. Matanya melihat tajam kearah dita dan ten, rahangnya mengeras.  Taeyong, dia adalah taeyong.  Taeyong tak sengaja berjalan melewati kedai itu.  Kedai itu memang tak jauh dari gedung SM, dan taeyong juga sering melewatinya.  Saat ia melewati kedai itu, matanya tak sengaja melihat sosok wanita yang mirip dengan dita.  Ia kembali memundurkan langkahnya untuk memastikan. Dan benar saja dia memang dita, dan yang membuatnya geram karena kehadiran ten disitu. Melihat ten memegang dita hendak membantu dita berdiri. Dan ia menyadari bahwa dita mabuk?

Tak pikir panjang lagi, taeyong masuk ke kedai itu menghampiri keduanya.

" lepaskan tanganmu darinya! " ucap taeyong

" eoh oppa" ucap dita pelan melihat taeyong

" aku bilang lepaskan dia! " ucap taeyong lagi yang kali ini menghempas tangan ten dari dita hingga dita terhuyung namun taeyong langsung memegangi dita.

" kenapa kau marah?! " ucap ten kesal

" jelas aku kesal, kau memegang kekasihku yang sedang mabuk?! " ucap taeyong

" kekasih?  Tapi dita bilang dia memutuskanmu! " ucap ten menyeringai

" aku masih kekasihnya! Kau tak perlu ikut campur urusan kami! " ucap taeyong lalu membawa dita pergi

🌼🌼🌼🌼🌼


Kini dita sudah berada dalam mobil taeyong. Taeyong membawanya ke rumah pribadinya.  Ia tak ingin mengantar dita ke dorm sn karena keadaan dita yang tengah mabuk seperti ini. Ia tak mau member dita lainnya cemas karena keadaan dita yang terlihat sangat kacau.

" yakk taeyong- ssi!!  Turunkan aku!  Aku tak ingin menaiki mobilmu! " ucap dita

" tidurlah aku akan membangunkanmu saat sudah sampai" ucap taeyong

" turunkan aku!! Cepat hentikan mobilmu!  Aku ingin turun! "

" kau sedang mabuk, jangan membuat masalah dita"

" aku tak mabuk!  Kenapa kalian selalu mengatakan aku mabuk!  Aku tidak mabuk! "

" tenanglah aku akan membawamu kerumahku"

" tidak mau" aku tak ingin kerumahmu!  Aku tak ingin berurusan denganmu lagi! "

" kau akan tetap berurusan denganku dita, karena aku kekasihmu! "

" kita sudah putus! "

" aku katakan lagi bahwa kita tidak pernah putus.  Aku bilang jika aku belum menyetujuinya maka kau masih tetap kekasihku! "

" lalu kapan kau menyetujuinya? "

" tak akan pernah! "

Taeyong terus melaju dengan mobilnya menuju rumahnya. Sepanjang perjalanan dita terus meracau dan tak lama kemudian tertidur.

Akhir Bahagia???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang