7🌼

556 97 13
                                    

Dua hari setelah kejadian itu, akhirnya dita dan ten bertemu di malam hari di sebuah taman yg sepi.

"Anyeong chagi.. Aku sangat merindukanmu" ucap ten memeluk dita.

Dita tak membalas pelukan ten dan malah berusaha melepaskannya.
Ten merasa aneh karena tak biasanya dita bersikap seperti ini. Biasanya dita sangat suka dipeluk  namun hari ini ten merasa  raut wajah dita seolah sangat tak ingin melihatnya bahkan dekat dekat dengannya.

" wae?  Kenapa kau berbeda hari ini? " tanya ten berusaha memegang tangan dita.
Namun lagi lagi dita menghindarinya.

" dita kau kenapa?  Apa aku berbuat salah?  Katakan padaku" ucap ten lagi yang semakin khawatir.

" oppa... " ucap dita ragu

" hmm wae?  Katakan!.. " ucap ten menatap dita

Dita bingung harus berkata apa.. Ia tak sanggup menanyakan pada ten kejadian waktu itu. Dita bahkan tak sanggup menatap mata ten. 

" oppa... " ucap dita lagi yang masih takut.
Ia takut menanyakan apakah memang benar bahwa ten telah menduakannya. Ia takut bahwa nanti ten akan membenarkannya, hatinya pasti akan sangat hancur. Tapi disisi lain jika ten mengelaknya itu juga akan menyakiti hatinya karena jelas apa yang ia lihat dan dengar waktu sudah cukup membuktikan dan tak bisa dielak lagi.  Dita merasa serba salah dengan kemungkinan jawaban yang akan ia dapatkan nanti.

" dita katakan apa yg mau kau katakan.. Jangan membuatku khawatir seperti ini.  Apa aku membuat kesalahan?  Atau apa kau ada masalah?  Ayo coba katakan padaku" ucap ten yang mulai khawatir

Dita menitikan air matanya lalu mulai menatap ten.

" wae?  Kenapa kau tega sekali padaku? " tanya dita pelan dengan senyum kekecewaannya.

"Apa maksud mu aku tak mengerti? Kenapa kau menangis? " ucap ten sembari mengusap air mata dita namun lagi lagi dita menepis tangan ten

" apa kau sudah tak menyayangiku lagi? " lanjut dita

" apa yang kau bicarakan?  Aku sangat menyayangimu,bahkan aku sangat mencintaimu.  Kenapa kau mendadak menanyakan hal konyol seperti itu? " ucap ten

" seharusnya jika kau sudah tak menyayangiku, kau ingin lepas dariku katakan padaku jangan seperti ini!! " ucap dita dengan nada yang mulai meninggi.

" sebenarnya apa yang kau katakan hah?  Kenapa kau berkata begitu?  Aku sangat mencintai mu dan tak akan mau lepas darimu" ucap ten

" egois! " satu kata yg keluar dari mulut dita.

" dita tolong jelaskan padaku aku tak mengerti  kenapa kau tiba tiba seperti ini?  Bahkan dua hari belakangan kau sama sekali mengabaikan telpon dan pesanku.  Jelaskan padaku agar aku mengerti!! " ucap ten yg juga mulai emosi karena tak mengerti alasan dita bersikap seperti itu.

" dua hari yang lalu. ...aku melihatmu" ucap dita

" melihatku?  Dua hari yg lalu?  " ucap ten

Ten yg mendengar itu awalnya belum menyadari  namun saat ia ingat ingat lagi dimana ia dua hari yg lalu, akhirnya ia menyadari alasan dita bersikap seperi ini.

" dua hari yg lalu, aku melihatmu dengan wanita lain" ucap dita

"Dita aku bisa jelaskan" ucap ten mulai panik

" apa yg bisa kau jelaskan? " ucap dita

" wanita itu.. Dia... Dia temanku" ucap ten

" apa kau memanggil temanmu dengan sebutan chagiya?? " ucap dita

Akhir Bahagia???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang