Haiiiiii
Sawat dee kha ^_^
Apa kabar?
Terima kasih sudah mampir di ceritaku ^^
Selamat membaca \^^/Bel tanda istirahat berbunyi, menggema ke seluruh koridor sekolah. Seluruh siswa-siswi berhamburan menuju kantin. Berjajar di depan stan-stan yang menyediakan aneka makanan ringan hingga berat.
Langkah layu yang dipaksa bergerak menuju tempat yang tidak seharusnya didatangi. Akibat paksaan dari seorang teman yang baru-baru ini telah mengklaim Ayumi sebagai sahabatnya. Dengan wajah yang berseri-seri menyeret Ayumi hingga ke meja yang sudah tersedia banyak makanan.
Ayu yang kini tengah sendu gulana sebenarnya tidak berselera menyantap makanan yang sudah ada di depan matanya. Dibenci dua orang sekaligus membuat Ayu kehilangan semangat. Berkali-kali dia berpikir untuk berhenti menjalankan misi ini, namun berkali-kali juga Ayu urung dengan niatnya.
Menyadari ada yang berbeda dari raut muka Ayu. Danu lantas menyikut lengan Dito yang baru saja ingin menyuapkan sesendok batagor ke mulutnya.
"Kenapa sih Dan? Gue lapar nih!" Danu menggerakkan lensa matanya ke samping, memberikan kode kepada Dito untuk melihat kondisi Ayu. Meskipun terlambat menyadari, namun Dito akhirnya bisa mengerti maksud Danu.
Dito berdeham pelan, menyimpan sendok di atas piring.
"My bro! Kenapa sih? Murung gitu. Kayak orang lagi patah hati aja."
Ayu mendongakkan kepalanya. Membuang napasnya pelan lalu menopang dagunya dengan satu tangan."Gue masih kepikiran soal kemarin. Kira-kira Gala mau gak ya maafin gue?" jawab Ayu.
Sebenarnya bukan hanya itu yang Ayu khawatirkan saat ini, mengingat hubungannya dengan Rion pun masih berada dalam ketegangan. Bedanya, Ayu tidak tahu apa yang menjadi pemicu di antara dirinya dan Rion.
"Udah, lo gak usah pikirin soal itu lagi. Gue yakin dua hari lagi, lo berdua bakal baikan dan menjadi teman dekat," ucap Dito dengan pasti.
"Kok, lo bisa seyakin itu, Dit?" tanya Ayu. Dito berdeham pelan seraya menyisir rambutnya, menyombongkan diri.
"Ah, iya, gue lupa memperkenalkan diri ya?" Dito menjulurkan telapak tangannya kepada Ayu. "Perkenalkan, nama gue Nandito Fairel. Gue adalah manusia yang bisa melihat masa lalu dan masa depan," jelas Dito bangga.
Dengan polosnya Ayu menjabat tangan Dito. Sedetik kemudian Ayu mengangguk-angguk antusias. Bola matanya berbinar-binar, takjub dengan kekuatan yang dimiliki sahabat barunya ini. Sepertinya apa yang dikatakan Dito akan menjadi kenyataan, menimbang dirinya yang memiliki kekuatan tersebut sudah menjadi penguat fakta bahwa Ayu dan Gala suatu saat akan memiliki hubungan yang baik -sebagai teman tentunya.
Menilik ke sebelah Danu, Ayu penasaran apakah Danu juga memiliki kekuatan yang menakjubkan seperti dirinya dan Dito. Namun, kepekaan Danu ternyata sangat berfungsi sempurna. Tanpa Ayu bertanya, Danu sudah lebih dulu menjawab rasa penasaran Ayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYUMI
Teen FictionAyumi Beatarisa Lasmana, adalah siswi tercantik peringkat kedua di angkatannya. Gadis cantik blasteran Jepang ini memiliki kekuatan supranatural. Kekuatan inilah yg membawa Ayumi mengungkap rahasia di balik kelas IPA 3. Hingga membuat dia har...