15. Ketahuan

7 5 0
                                    

Ayu menatap semua teman asramanya satu per satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayu menatap semua teman asramanya satu per satu. Memasang raut muka yang kesal. Bagaimana tidak kesal? Beberapa jam yang lalu Ayu menjadi sasaran keisengan mereka semua. Entah apa yang menjadi alasannya.

"Ren,"panggil Dito hati-hati.

Ayu membuang muka, saat ini dia benar-benar sangat marah pada Dito. Karena sahabatnya itu ikut andil dalam rencana ini.

" Maafin gue, Ren. Gue dipaksa sama mereka,"adu Dito. "Gimana caranya biar lo maafin gue?"

Ayu masih tak menoleh, dia melipatkan tangannya di dada.

"Gue traktir seblak selama satu semester gimana?"

Ayu memutar bola matanya malas. Memangnya Ayu akan memaafkan sahabatnya itu hanya dengan disogok seblak.

Tidak ada jawaban, Dito berusaha memberikan satu penawaran yang lain. "Gimana kalau gue temenin lo maraton nonton series Thailand? Lo mau kan maafin gue?"

Ayu membuang napasnya kasar. Kepalanya menggeleng. So so-an bilang mau nemenin maraton series Thailand. Kemarin saja waktu Ayu mengajak Dito nonton, baru episode 1 aja sudah mengeluh, Dito bilang nonton series Thailand bikin dia sedih, katanya gak ngerti sama bahasanya. Padahal di series itu sudah tersedia translate bahasa Indonesianya tapi Dito masih saja mengeluh, males baca translate lah, gak fokus sama ceritanya lah dan masih banyak lagi alasan lainnya yang tidak ingin Ayu bahas.

"Ren,"panggil Danu pelan. Mendengar suara hangat itu Ayu menoleh cepat, dia tahu suara itu milik cowok yang diaukainya.

"Gue sebagai perwakilan dari temen-temen yang lain dan sebagai wakil ketua asrama mau minta maaf sama lo. Kita benar-benar terpaksa melakukan ini, karena ini adalah tradisi asrama kita,"jelas Danu panjang lebar.

Ayu mengerutkan dahinya. " Tradisi?"

"Iya, tradisi ini biasa dilakukan ketika ada penghuni baru di asrama. Sebelum penghuni baru itu resmi jadi penghuni asrama IPA 3, dia harus diuji dulu," lanjut Danu.

"Oke, gue maafin kalian."

Danu tersenyum pada Ayu, lega karena Ayu mau memaafkan mereka.

Dito melototkan matanya tak santai. Ketika Danu yang berbicara kenapa Ayu secepat itu memaafkannya tanpa syarat, giliran Dito yang ngomong Ayu tak menggubrisnya. Cih.

"Kok lo pilih kasih sih, Ren? Giliran Danu aja yang ngomong. Lo langsung maafin gitu aja." Dito mengerucutkan bibirnya.

"Lo gak tulus sih minta maafnya,"ucap Ayu terkekeh. Padahal mah emang Ayu nya aja yang cari-cari alasan supaya tidak dicurigai kalau dia memang lemah sama Danu.

Dito tak terima dengan alasan tak masuk akal dari Ayu. Dia menarik kedua pipu Ayu hingga berhadap-hadapan dengan wajahnya. Sontak netra Ayu melotot.

" Ren, coba lo lihat mata gue! Lo lihat ketulusan gue di sana,"paksa Dito. Namun Ayu enggan menatapnya karena merasa tak nyaman. Ayu berusaha mendorong tubuh Dito agar menjauh meskipun pemiliknya tetap memegang erat pipi Ayu.

REYUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang