13. Khawatir

14 5 0
                                    

Hari ini sudah lebih dari 4 kali Rion menghindari kontak maupun presensi Ayu, ketika keduanya tidak sengaja bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini sudah lebih dari 4 kali Rion menghindari kontak maupun presensi Ayu, ketika keduanya tidak sengaja bertemu. Rion masih belum sanggup bertemu Ayu akibat kejadian di kolam renang malam kemarin.

Namun, rupanya seluruh tubuh Rion justru berlainan satu sama lain. Otaknya mungkin bersikeras menyuruhnya menghindar, tapi kakinya malah mengantarkannya ke suatu tempat yang tak terpikirkan sebelumnya.

Ya, saat ini Rion sedang berada di depan kelas IPA 3, kelas Ayumi berada. Rion merutuki kakinya sendiri dan mencaci kakinya seakan kakinya itu bergerak tanpa kendali.

"Heh! Ngapain sih lo, kaki, datang ke sini segala? Gue gak nyuruh lo ke sini ya!"

Jika kakinya bisa berbicara, mungkin dia akan mengatakan bahwa ini bukan di luar kendali Rion, melainkan atas dasar kemauan Rion sendiri. Namun Rion enggan mengakui.

Sibuk merutuki kakinya, tanpa Rion sadari, seseorang tengah keluar dari kelas sambil memegangi perutnya kesakitan.

"Kenapa harus keluar sekarang sih ah elah," ujar seorang yg baru saja keluar dari kelas.

Rion sangat mengenal suara yg dipaksa berat itu. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke depan. Dalam jarak yg cukup dekat, Rion melihat seseorang sedang berjalan gontai menyusuri koridor.

Rion mengikuti presensi itu dari belakang. Gadis itu masuk ke ruang UKS. Melihat gadis itu kesakitan, Rion merasa iba. Hatinya tak tenang. Kakinya berbalik dan berlari menuju suatu tempat.

🐨🐨🐨

Setelah meminta izin tidak masuk kelas kepada Danu -yg berstatus sebagai ketua kelas, Ayu segera pergi ke UKS untuk beristirahat. Namun, di UKS tidak ada siapa-siapa. Biasanya ada satu dokter yg berjaga di sana, namun entah kenapa hari ini beliau tidak ada di UKS.

Ayu menutup tirai pembatas setiap ranjang. Dia merebahkan tubuhnya sambil sebelah tangannya memegangi perutnya. Hari ini merupakan hari pertama Ayu datang bulan, pantas Ayu merasa perutnya terasa sakit sekali.

Baru saja matanya terpejam, terdengar seseorang membuka pintu. Ayu pikir mungkin itu dokter penjaga UKS.

Terdengar langkah kaki seseorang menghampiri ranjang Ayu. Ayu membuka kedua matanya, sepertinya dokter itu ingin memeriksa presensinya, mengingat ada ranjang yg tirainya tertutup pertanda ada pasien yg sakit.

Ayu menatap ujung tirai itu hingga sebuah tangan membukanya dan menampakkan sosok pria yang tengah membawa kantong kresek entah isinya apa.

Melihat kehadiran cowok itu, sontak membuat Ayu membulatkan matanya lebar. Cowok itu menghela napasnya yang ngos-ngosan seperti tengah berlari dari jarak yang jauh. Manik-manik itu menatap Ayumi dengan tatapan yang sulit Ayu artikan. Beberapa detik kemudian kaki jenjangnya melangkah mendekati Ayu.

REYUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang