Satu bulan menuju PAS atau Penilaian Akhir Semester, mendadak perpustakaan diserbu siswa-siswi. Mereka menjadi rajin belajar karena tidak ingin saat PAS nanti mendapat nilai jelek.
Begitu pula dengan ketiga murid yang tengah sibuk mencari buku pelajaran dari rak bawah sampai atas. Ya, Ayu, Rion dan Bintang, ketiganya janjian ingin belajar bersama di perpustakaan.
Ayu berjinjit hendak mengambil buku di rak paling atas. Sialnya, saat buku itu berhasil ia ambil, buku-buku lainnya yang menghimpit buku itu berjatuhan, nyaris menghantam kepala Ayu. Nyaris. Karena sebelum buku itu mendarat di kepala Ayu, badan seseorang telah lebih dulu menjadi tameng, memeluk Ayu dan tangan besarnya melindungi kepala gadis berpipi tirus itu. Hingga buku-buku yang berjatuhanmenghantam punggung kekar cowok itu.
Perpus yang tadinya ramai, mendadak hening. Hanya terdengar debaran jantung Ayu. Entah karena kaget atau karena keadaan saat ini yang membuatnya sangat gugup.
Ayu melepaskan tangan Rion cepat-cepat, sebelum Rion mendengar detak jantung Ayu yang tak karuan. Lantas Ayu berbalik dan mendapati raut wajah Rion yang meringis kesakitan.
"Lo gak papa, Yon?" tanya Ayu khawatir, sembari mengecek belakang punggung Rion.
"Agak nyeri sih. Tapi gak papa. Gue kuat kok. Untung ketiban buku doang, bukan rak bukunya," jawab Rion, kekehan kecil terdengar setelahnya.
"Thanks ya, Yon," ucap Ayu tulus.
"Lo panggil gue apa barusan?" tanya Rion, baru sadar dengan panggilan baru dari Ayu.
Ayu mengernyit. "Yon. Emang kenapa sih?"
"Nggak. Aneh aja gitu, biasanya orang manggil gue Ri atau Rion. Lah ini Yon, baru kali ini juga gue denger lo manggil nama gue."
"Biar beda aja," jawab Ayu simpel.
"Berarti gue spesial ya buat lo?" tanya Rion tiba-tiba. Sontak yang ditanya mengerutkan dahinya.
"Hah?"
"Katanya, kalau orang manggil nama kita beda dari yang lain, itu tandanya kita spesial di mata orang itu." Rion tersenyum. Ayu yang baru menyadari hal itu, seketika pipinya langsung merona. Ia memalingkan pandangannya ke arah lain.
Di sisi lain, Bintang yang sedari tadi memerhatikan mereka berdua, merasa terasingkan. Ia berdeham cukup keras hingga menyadarkan keduanya.
"Lo berdua jangan lupa ya, gue masih ada di sini," celetuk Bintang. Kedua tangannya bersilang di depan dada.
Rion berdecih. Menatap Bintang dengan sinis. Seakan dapat membaca pikiran Rion, Bintang mengedikkan bahunya dan menjulurkan lidah.
Sementara itu, Ayu membereskan kembali buku-buku yang berserakan di lantai. Hingga tak sengaja ia melihat satu buku berwarna hitam. Judul buku itu berwarna emas. Dan betapa kagetnya Ayu ketika melihat judulnya, 'Rahasia IPA 3'.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYUMI
Ficção AdolescenteAyumi Beatarisa Lasmana, adalah siswi tercantik peringkat kedua di angkatannya. Gadis cantik blasteran Jepang ini memiliki kekuatan supranatural. Kekuatan inilah yg membawa Ayumi mengungkap rahasia di balik kelas IPA 3. Hingga membuat dia har...