Jika tadi Rion terlambat barang sedetik saja, mungkin saat ini mereka sudah ketahuan menguping. Siap-siap saja mereka bertiga masuk daftar hitam Benjiro.
Napas ketiga remaja ini saling terengah-engah. Hampir saja nyawa mereka terancam. Kini ketiga remaja itu tengah bersandar di dinding mini market sekolah.
Sejenak ketiganya beradu tatap dan sedetik kemudian tawa mereka terdengar memecah keheningan.
"Wah! Gila, gila! Jantung gue hampir copot tahu gak?" sahut Ayu.
"Lo sih, batu banget. Dibilangin jangan beraksi sendiri, malah nekat ngedeketin musuh," umpat Rion.
"Abisnya gak kedengeran, Yon."
"Iya gue tahu. Tapi kan gak harus dengan mendekati mereka secara terang-terangan begitu. Lain kali pikir dulu sebelum bertindak. Bodoh kok dipelihara."
Ayu memanyunkan bibirnya, kesal. Yang dikatakan Rion memang benar, tapi dia tak terima bila dikatai bodoh oleh cowok itu.
"Udah ah. Gak bosen apa kalian ribut mulu. Gue pengen yang seger nih. Cari ice cream yuk!" ajak Bintang berusaha menengahi perdebatan kedua temannya. Kemudian yang diajak, memberi anggukan sebagai jawaban. Mereka lantas beranjak masuk ke mini market sekolah, menuju freezer ice cream.
Masing masing mengambil ice cream dengan rasa yang berbeda. Rion memilih ice cream dengan perisa mangga, Bintang memilih ice cream dengan perisa strawberry dan Ayu tengah memegang ice cream dengan perisa coklat.
Setelah membayar di kasir, mereka bertiga menikmati ice cream masing-masing sambil berjalan pulang menuju asrama Rion.
Namun, saat ketiganya sampai di depan pagar asrama IPA 1, tiba-tiba saja, mereka melihat sebuah benda berbentuk persegi berwarna hitam keluar dari balik jendela kamar Rion.
Ayu menyipitkan matanya. Menerawang benda yang tampak familiar itu. Sedetik kemudian Ayu menyadari bahwa benda itu adalah buku rahasia IPA 3.
"Gawat, guys ! Buku rahasia IPA 3 dicuri."
Rion mengepalkan tangannya. Rahangnya mengeras. Bagaimana bisa pencuri itu tahu keberadaan buku itu?
Sementara Bintang bergeming. Jujur dia masih takjub dengan pemandangan yang ia lihat sekarang. Baru kali ini dia melihat sebuah benda melayang sendiri seperti digerakkan oleh hantu.
Semakin lama buku itu semakin menjauh dari asrama laki-laki, terbang menuju hutan yang berada di belakang asrama.
Tak ingin kehilangan jejak, Ayu segera mengejar buku itu. Menembus semua benda yang ia lewati. Mulai dari pagar tanaman boxwood, kolam renang, dan pagar pembatas antara asrama dan hutan itu.
🐨🐨🐨
Ayu pikir dengan mengikuti jejak buku itu, dia akan segera menangkapnya. Tapi Ayu tak pernah menyangka bahwa dia justru berakhir tersesat di hutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYUMI
Teen FictionAyumi Beatarisa Lasmana, adalah siswi tercantik peringkat kedua di angkatannya. Gadis cantik blasteran Jepang ini memiliki kekuatan supranatural. Kekuatan inilah yg membawa Ayumi mengungkap rahasia di balik kelas IPA 3. Hingga membuat dia har...