Matahari sudah hampir tenggelam, cakrawala berhias warna jingga membuatnya terlihat indah. Ini adalah saatnya siswa-siswi kelas XI dan XII IPA 3 melakukan turnamen. Mereka semua sudah berkumpul di depan gerbang masuk SMA Awan.
Yang menjadi panitia penyelenggara turnamen adalah para pemilik kekuatan tertua. Mereka adalah alumni IPA 3.
Salah seorang panitia, berdiri di atas panggung hendak menyuarakan sesuatu. Namun, saat ia hendak membuka mulutnya, ia melihat Bara mengangkat tangannya ke udara. Bara meminta izin kepada panitia untuk menunda acara. Setelah diberikan izin oleh panitia, Bara naik ke atas panggung dan berdiri di depan mikrofon.
"Halo para pemilik kekuatan. Sebelumnya, mohon maaf karena saya menunda turnamen ini. Ada hal penting yang ingin saya sampaikan kepada kalian semua." Bara menoleh pada Kelana yang sudah berada di balik tirai, lalu ia mengangguk.
Kelana menarik tirai hingga terbuka sempurna dan menampilkan dua orang yang terduduk dengan kepala yang ditutup kain hitam.
Bara berjalan mendekati dua orang itu. Sedang kelana menggantikan posisi Bara di mimbar.
Kedua kain yang menutup kepala dua orang itu Bara lepas hingga menampilkan kedua wajah yang sangat dikenal oleh semua murid IPA 3. Ya, mereka adalah Ayumi dan Rion. Kedua tangan mereka diikat dan mulut mereka ditutup selotip.
"Mereka adalah para pengkhianat yang ingin menguasai kita semua. Yang satu menyamar sebagai laki-laki dan menyusup di asrama kami dan satu lagi diam-diam bersembunyi sebagai orang biasa, padahal dia memiliki kekuatan seperti kita," jelas Kelana, dia berusaha mengompori mereka semua.
Rion menggeliat. Ia berusaha untuk berbicara tapi mulutnya tak bisa bergerak karena masih ditutup selotip.
Kelana mendekat lalu menunduk di samping Rion. Ia memegang pundak Rion dengan kuat dan membisikan sesuatu di telinganya.
"Kalau lo mau melakukan pembelaan, percuma bakal sia-sia. Mereka gak akan percaya sama lo. Apalagi setelah gue bilang pengkhianatan lo itu." Bara menyeringai seram. "Tapi mumpung gue lagi baik, gue akan lepasin ini."
Bara melepas selotip yang ada di mulut Rion.
"Bacot! Lo semua percaya sama dua orang ini? Mereka menculik kami berdua!" teriak Rion.
"Gue nyulik lo berdua, biar lo berdua gak kabur. Enak aja main pergi tanpa hukuman. Kalian itu sudah mengkhianati kami," sergah Bara.
"Dan ngomong-ngomong soal hukuman. Saya mau minta izin sama para alumni buat ngehukum mereka seberat-beratnya." Kelana menatap semua panitia, meminta persetujuan mereka.
Para panitia tampak sedang berdiskusi. Beberapa detik kemudian, salah satu dari panitia berbalik pada Kelana dan mengangguk.
Benjiro menatap Ayumi lekat, matanya mengisyaratkan sebuah kekhawatiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYUMI
Ficção AdolescenteAyumi Beatarisa Lasmana, adalah siswi tercantik peringkat kedua di angkatannya. Gadis cantik blasteran Jepang ini memiliki kekuatan supranatural. Kekuatan inilah yg membawa Ayumi mengungkap rahasia di balik kelas IPA 3. Hingga membuat dia har...