10. Berbeda

12 5 3
                                    


Sawat dee kha ^_^
Apa kabar kalian?
Terima kasih ya sudah mampir di ceritaku ^^
Selamat membaca dan semoga kalian suka \^^/

Melangkahkan kaki dengan tergesa-gesa, Bintang beberapa kali melirik ke belakang khawatir ada yang mengikutinya diam-diam atau memergokinya masuk ke asrama laki-laki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melangkahkan kaki dengan tergesa-gesa, Bintang beberapa kali melirik ke belakang khawatir ada yang mengikutinya diam-diam atau memergokinya masuk ke asrama laki-laki. Meski dia sudah mengubah penampilannya seperti laki-laki, tidak menutup kemungkinan dia akan diketahui.

Napasnya menderu tak beraturan. Hingga setelah belasan langkah, tiba-tiba Bintang menabrak tubuh tinggi seseorang.

Alih-alih meminta maaf atau melihat kondisi seseorang di sampingnya, Bintang justru ingin menghilangkan presensinya dari hadapan laki-laki itu. Namun, dengan cepat sebuah tangan mengunci pergelangan tangan Bintang dan menariknya hingga ia sedikit tertarik ke belakang.

Laki-laki itu mengusap pundaknya yang terasa sedikit nyeri. Sedetik kemudian dia menatap Bintang dengan tatapan yang kian menajam. Menguarkan amarah yang muncul karena sikap tak sopan yang diberikan Bintang.

"Lo mau kemana? Buru-buru amat. Gak ada sopan santunnya banget sih jadi orang," ujar Gala.

Bintang tak memberi pernyataan apapun. Karena kalau saja dia bersuara, pasti dia akan ketahuan. Lantas dengan cepat Bintang menarik tangannya dengan paksa hingga terlepas dari cengkraman tangan Gala. Sedetik kemudian Bintang berlari meninggalkan Gala. Tak peduli akan raut muka Gala yang memancarkan amarah.

"Yee, tuh orang udah nabrak, malah gak minta maaf. Gue tanya malah pergi. Sialan emang!" umpat Gala.

Dari bawah terlihat benda berkilauan yang memancing mata Gala. Penasaran akan benda yang diihatnya, Gala lantas mengambil benda berkilau itu tanpa ragu. Setelah diamati ternyata benda itu adalah sebuah gelang yang berhiaskan bintang-bintang.

"Gelang siapa nih? Feminin banget. Kenapa juga bisa ada di sini?" tanya Gala pada dirinya sendiri. "Eh, tapi cantik juga gelangnya. Mending gua kasih ke ayang gua aja kali ya? Tapi, kasih ke siapa ya? Ke Alana atau Alisa? Atau Arina?" tanya Gala, lagi-lagi bertanya pada dirinya sendiri. Dasar. Buaya oh buaya.

🐨🐨🐨

Malam ini salah seorang siswa IPA 3 akan datang ke asrama. Namanya Benjiro Kamandika Lasmana. Ya, namanya memang terdengar familiar. Dia adalah kakak Ayumi a.k.a Renjiro. Sialnya, Ayumi tidak tahu kalau kakaknya akan pulang ke asrama. Hanya Bara, Lana dan Danu yang diberitempe. Eh, diberitahu maksudnya.

Semua penghuni asrama IPA 3 sudah berkumpul di lantai 1, tepatnya di ruang televisi. Semua orang memasang raut muka bingung. Begitu pun Ayumi. Apalagi dia merupakan penghuni baru di sini. Namun tidak tahu kenapa, Ayu merasa gelisah. Sepertinya sesuatu yang buruk akan terjadi padanya.

"Ini lagi nungguin apa sih?" tanya Ayu.

"Lagi antri minyak murah," celetuk Dito sembarang.

REYUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang