Malam ini Orlin pulang terlambat karena harus menemani Kanu belajar membuat seni latte art di kafe kakaknya. Gadis bermata sipit itu juga heran kenapa Kanu tiba-tiba excited sekali dengan seni latte. Tidak peduli jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam tapi Kanu masih serius pada seni latte yang dia buat.
''Lo masih lama mau di sini?'' tanya Orlin sedikit kesal. sudah cukup lelah dia menemaninya dari siang. Orlin ingin istirahat.''Sabar sih, sebentar lagi.''
'Kafe udah mau tutup. Lo mau gue tinggal?'' omel orlin semakin kesal. Kanu malah sama sekali tidak merespon Orlin meskipun kemarahannya hampir memuncak. Cowok itu kemudian berdiri dan menatap Orlin jauh lebih dekat, sesaat kemudian dia mencubit pipi cewek itu sampai membuatnya salah tingkah.
''Lo kalau ngomel-ngomel malah keliatan lucu, Lin. bikin gue gemes aja.''
''Berisik." Sewot Orlin kemudian berjalan cepat keluar kafe, dia tidak bisa menunggu Kanu lebih lama lagi.
"Sok ninggalin, emang lo mau pulang sama siapa?" ledek Kanu namun tak dihiraukan oleh Orlin.
"Gampang. Tinggal pesen ojek online," sahut Orlin cuek.
Ekspresi wajah Kanu langsung berubah seketika, ada sedikit rasa penyesalan yang terbesit di dalam pikirannya. Kayaknya emang masih ada sesuatu yang lagi Orlin pikirin sampai di beda dari biasanya.
''Pulang gue anter aja, ya,'' bujuk Kanu lembut, dia mana bisa membiarkan gadis itu pulang sendirian.
Dengan cepat Orlin menggeleng dan langsung menolak. 'Nggak mau.''
Kanu tersenyum smirk, sepertinya dia menemukan ide untuk merayu Orlin, yaitu dengan membelikannya buah kesukaan.
''Nanti gue beliin apel, deh."
"Nggak mau. Nyogok lo mah."
TBC :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Latte Art
Fiksi Remaja[Revisi setelah tamat] Berawal dari keisengan Kanu yang ingin belajar membuat seni latte art membuat dia akhirnya bertemu dengan seorang perempuan yang bernama Jovanka Orlin. Mulanya semua terasa menyenangkan tapi akhirnya ada satu hal yang membuat...