PERLAHAN, Taeyong merayap keluar dari dekapan Jaehyun. Ia bergerak sangat hati-hati, lantaran tidak ingin membangunkan sang suami.
Dengan sepelan mungkin, Taeyong merubah posisi Jaehyun agar menjadi terlentang. Kemudian merebahkan lelaki tampan itu di kasur.
Taeyong melirik ke lantai, netranya menjumpai pakaian miliknya dan juga milik Jaehyun. Lantas tangannya meraih pakaian tersebut, untuk kembali ia sematkan di tubuh mungilnya.
Tidak lupa juga, Taeyong memasangkan kembali pakaian itu ke badan Jaehyun. Namun sebelumnya, Taeyong terlebih dulu membersihkan sisa cairan cinta yang mengotori badan sang suami. Barulah setelah itu, ia membalut raga Jaehyun dengan kemeja dan celana yang dipakai oleh Jaehyun tadi.
Sengaja memang Taeyong tidak mengganti dengan pakaian baru. Karena bisa-bisa Jaehyun akan curiga, akan peristiwa panas yang mereka lalui malam ini.
Sebelum melangkah pergi, Taeyong menyempatkan untuk mengecup kening Jaehyun.
CUP
Taeyong mengukir senyum tipis, kemudian melangkah pergi meninggalkan kamar utama ini. Sebuah ruangan yang menjadi tempat bagi Taeyong untuk bermanja kepada Jaehyun. Dulu, saat kebahagiaan masih berpihak kepadanya.
***
SEUSAI membersihkan diri, sebenarnya Taeyong ingin langsung istirahat di kamarnya. Tetapi tiba-tiba ia dipanggil oleh salah seorang wanita paruh baya, yang merupakan pengasuh Mark. Wanita itu berkata bahwa Mark terbangun dan menangis, anak itu minta ditemani oleh Taeyong.
Alhasil sekarang Taeyong tengah berlari tergopoh-gopoh menuju kamar anaknya. Jemari Taeyong menekan beberapa angka yang merupakan sandi dari kunci kamar Mark. Lalu setelah berhasil terbuka, kakinya pun melangkah masuk.
“Bubu!”
Baru satu satu langkah masuk, Taeyong sudah dikejutkan dengan suara pekikan Mark. Anak itu merentangkan kedua tangannya, meminta Taeyong untuk ikut bergabung di atas kasur.
Taeyong menurut. Ia menuntun raganya agar lebih dekat dengan sang anak. “Ada apa, Sayang? Kenapa Mark bangun malam-malam seperti ini?” tanya Taeyong lembut.
Mark terisak, “Tadi Malk bermimpi bertemu Mommy.”
Mendengar itu, Taeyong menelan ludahnya kasar. Itu artinya, Mark baru saja memimpikan dirinya.
“Bubu, tadi di dalam mimpi Malk, Malk dipeluk oleh Mommy. Rasanya sangat hangat—” jelas anak itu.
“—Tapi tiba-tiba Mommy pergi. Malk ingin mengejar Mommy, tapi Mommy jalannya cepat sekali,” tambahnya.
Bocah itu menangis lagi. Namun kini ia berada di dekapan Taeyong. Jemari Taeyong mengelus Mark dengan sayang. Lalu dalam diam, air matanya ikut menetes.
Setelah merasa lebih tenang, Mark mendongak menatap wajah rusak Taeyong. “Bubu, kenapa Mommy harus berada di surga? Kenapa Mommy meninggalkan Malk dan Daddy?”
Mommy di sini, Nak. Mommy sekarang berada di sisimu, ucap Taeyong dalam hatinya.
Namun kata-kata itu hanya bisa Taeyong pendam. Taeyong menarik napasnya dalam-dalam, sebelum akhirnya menghembuskannya perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU | Jaeyong [SEGERA TERBIT]✓
FanfictionPertemuan Jaehyun dengan seorang pria mungil berwajah cacat, yang berhasil membebaskan Jaehyun dari kesedihan mendalam.