MEGA malam bergulir menjadi mentari, lantas mentari berganti menjadi senja. Begitu terus berulang hingga tiga pekan lamanya, semenjak Yunho datang ke kediaman Jaehyun untuk menawarkan perjodohan dengan Kim Nara.
Membuka lembaran baru, menikah lagi, itulah kata-kata yang terus terngiang di telinga Jaehyun. Apakah ini memang saatnya?
Jaehyun menghela napas panjang, matanya tertuju pada sebuah foto besar yang terpajang di dinding kamarnya. Foto itu menampilkan seorang pria cantik, yang selalu berhasil membuat Jaehyun tersenyum penuh cinta kala memandangnya.
Dengan langkah berat, Jaehyun mendekati foto itu. Jemarinya nampak gemetar ketika menyentuh permukaan kaca yang memisahkan dirinya dari wajah yang selalu ia rindukan. Setetes air mata Jaehyun jatuh membasahi lantai marmer yang dingin.
Enam tahun berlalu, namun bayang-bayang sang mendiang istri seolah masih menari di setiap sudut rumah ini. Tawa renyahnya masih bergema di lorong-lorong ingatan, senyumnya pun masih mekar di taman kenangan. Jaehyun pikir, waktu sungguh kejam. Waktu terus berputar dan berjalan tanpa peduli akan luka hati Jaehyun yang masih menganga.
Lelaki tampan itu menengadahkan wajahnya, menatap netra sang istri di dalam foto tersebut. “Sayang,” bisiknya lirih, suaranya terdengar sedikit serak. “Bolehkah aku berbicara padamu?”
Jaehyun terdiam sejenak, seolah menunggu jawaban yang tak akan pernah datang.
Bertahun berlalu sejak Jung Taeyong pergi. Dalam kurun waktu tersebut, Jaehyun selalu mencoba kuat demi anaknya. Dan setiap malam ketika Jaehyun berbaring di ranjangnya, ia masih sering merasakan kehadiran mendiang sang istri. Wangi khas yang dimiliki Jung Taeyong, terkadang masih bisa ia cium.
Lelaki berlesung pipi itu mengambil napas dalam-dalam guna memenangkan dirinya. Semua ini bukan hanya untuk Jaehyun saja, melainkan juga untuk Mark. Jaehyun merasa, ada begitu banyak hal yang tidak bisa ia berikan pada sang anak. Mungkin dengan memiliki ibu lagi, Mark akan mendapat lebih banyak cinta dan kasih sayang.
Maka setelah melalui pertimbangan selama beberapa pekan ini, Jaehyun akhirnya telah mendapatkan keputusan. Ia akan menerima perjodohan itu.
Raga Jaehyun semakin meluruh, bersimpuh di depan foto mendiang istrinya. Jiwanya seakan terkoyak kala dia datang untuk meminta izin kepada Jung Taeyong.
Jaehyun menunduk, bahunya bergetar hebat. “Jung Taeyong, izinkan aku untuk mencoba mengisi kekosongan ini. Bukan maksudku untuk menggantikanmu—karena kau tak akan pernah tergantikan. Tapi aku ingin memberikan keluarga yang utuh untuk Mark.”
Mungkin akan terdengar jahat. Namun sejujurnya cinta Jaehyun sudah habis di Jung Taeyong. Ketika dengan Nara nanti, Jaehyun hanya akan melanjutkan sisa hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU | Jaeyong [SEGERA TERBIT]✓
FanfictionPertemuan Jaehyun dengan seorang pria mungil berwajah cacat, yang berhasil membebaskan Jaehyun dari kesedihan mendalam.