6

1.6K 213 1
                                    

Haiii
(* ̄︶ ̄*)



Rane sekarang menganggukan kepalanya. Penjual itu syhok lalu mengambil sesuatu yang ada di sakunya.

“ nona ini peta ibukota, harap nona berhati-hati”

Rane mengambil peta itu lalu membuka kantong kecil dan hendak membayar peta tersebu

“ tidak,, tidak,,peta itu gratis nona bawa saja”

Rane mengangguk sekali lalu pergi. Penjual di toko tersebut hanya menggelengkan kepalanya, sayang mana masih muda batin penjual.

****

Di ibukota tempat ini sangat berbeda dengan desa pastinya. Terdapat gedung-gedung dan juga perumahan yang terlihat lebih baik dari pada di desa.  Dan ada juga beberapa orang yang terbang melayang di langit.

Sebenarnya hanya manusia yang memiliki elemen udara atau angin yang bisa terbang tanpa bantuan benda-benda seperti pohon atau yang lainnya.

Rane sampai di ibukota dan berjalan-jalan melihat sekitar, sesekali dia akan membeli barang.

'bruukg'

Seseorang menabrak Rane dari samping. 

"Heii,, siapa yang berani menghalangi jalan tuan muda ini" kata anak laki-laki yang menabrak Rane.

Rane hanya menghiraukan dan lanjut berjalan lagi. Dia pikir bahwa dirinya tidak bersalah, anak itu yang menabraknya saat dia jalan.

" berhenti,,tuan muda ini sedang berbicara denganmu" berteriak., dia melangkah mendekat dan mengambil tangan Rane agar dia berhenti.

anak laki-laki itu merasakan seperti ada arus listrik mengalir ke tangannya saat menggegam tangan orang di depannya, pergelangan tangannya kecil seperti tangan perempuan.

" apakah kamu perempuan atau pria?"

Ia bertanya karena, Rane menggunakan jubah yang hampir menutupi semua tubuhnya bahkan kepala dan muka. Anak itu berpikir bahwa dia juga laki-laki.

" jawab pertanyaan tuan muda ini!!" anak laki-laki itu kesal karena tidak direspon pertanyaannya.

Rane tetap diam dan menghentakan tangannya hingga genggaman anak laki-laki itu lepas, lalu dia melanjutkan berjalan dan pergi.

" heeii,,tunggu" anak laki-laki itu berteriak dan menyusul Rane. Anak laki-laki itu membuntuti Rane sedari tadi. Saat Rane masuk ketoko-toko ia juga akan masuk namun tidak membeli apapun. Rane merasa kesal,, dia mencari tempat yang sepi dan berhenti di sana.

Anak laki-laki itu merasa aneh karena orang yang ia buntuti diam di tempat sangat lama. Dia tidak tahan diam di sana dan menyapa lagi.

" hahaha kita bertemu lagi" ketawa canggung.

"Kenapa?" (Rane berbalik dan mereka saling berhadapan sekarang )

Anak laki-laki itu diam terpesona dengan suara yang baru saja dia dengar. Suara itu sangat indah sehingga mampu membuat orang yang mendengarnya ke canduan dan ingin mendengarnya terus menerus.

Setelah beberapa saat anak itu sadar dan berkata

" kamu perempuan, siapa namamu? "

Hening......

" ahh maaf saya tidak sopan, baiklah nama saya Rhodes. Siapa namamu.? "

Rane tetap diam. Ini membuat Rhodes   tidak sabar, dia maju mendekati Rane. Melihat anak itu semakin mendekat Rane berbalik dan melangkah berjalan lagi.

Melihat perempuan itu berjalan lagi Rhodes juga mempercepat jalannya. Sekarang mereka berjalan seiringan

" mengapa kamu tidak berbicara?,, hei kamu darimana.? Apakah kamu tinggal disini, aku baru pertamakali melihatmu disini,, kamu pasti dari negara lain,,kamu ingin pergi kemana? "Rhodes terus bertanya dan mengoceh di samping Rane di sepanjang perjalanan mereka.

  Rane awalnya mencoba membiarkannya karena dia pikir jika dia tidak memperdulikannya nanti dia akan pergi dengan sendirinya. Tapi ternyata salah, anak laki-laki ini terus mengikutinya hinnga sore. Rane ingin mencari penginapan dan laki-laki itu masih juga mengikuti. Rane sangat kesal  dan risih ditambah mulutnya yang tidak bisa diam membuat Rane tambah kesal.

“diam”

Saat Rhodes mendengar suara itu lagi sesaat jantungnya bedetak sangat cepat.  Berbahaya itu yang dia pikirkan.

“memang lebih baik kamu hanya diam saja” gumam Rhodes

“sampai kapan?”

Tanya Rane kesal, sampai kapan orang ini mengikutinya. Mungkinkah dia orang nyasar, tidak mungkin dia terlihat tau segalanya tempat-tempat disini. Pengemis ? Tpi dilihat dari pakaiannya dia terlihat seperti orang kaya. Rane tidak peduli, bisakah orang ini menghilang dari hadapaannya sekarang

“hah apa?” Rhodes bingung plus lilung

“Sampai kapan KAU akan MENGIKUTIKU?”

‘Saat marah suaranya juga sangat enak di dengar, membuat candu ingin sekali mendengarnya setiap waktu. Bukan itu,,, sekarang yang terpenting mengubahnya, jika orang lain mendengar bisa berbahaya’

“kau harus minum ini” anak laki-laki itu mengeluarkan botol kecil ramuan  dari lengan bajunya.

“kau taukan suaramu tidak biasa, minum ini maka suaramu akan berubah,,yahh seperti suara perempuan biasanya” sambil mengulurkan ramuan kepada Rane.

Rane hanya diam tidak bergeming, jika kalian bisa melihat wajahnya lewat krudung jubah itu maka kalian akan melihat wajah datar Rane. Rodhes sepertinya tau itu.

“aku akan berhenti mengikutimu sekarang minum ini maka aku akan pergi oke”

Rane mengambil ramuan itu lalu meminumnya. Rane tau bahwa minuman itu tidak beracun dan dia juga menyadari suaranya, wajahnya juga. Setelah dia berkeliling dia semakin yakin bahwa dia harus mengubah semuanya. Entah dia yang terlalu cantik atau orang-orang disini yang terlalu biasa saja. Rane tidak mau menimbulkan keributan lalu menjadi pusat perhatian saat ini.



Dadahh -_-||
Btw rhodes ngeselin yak baru juga keteme

Rhodes: Kurang ajar -_-+

╭∩╮

Charming Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang