22

530 68 1
                                    

Haiii guys
♡(∩o∩)♡

(๑・ω-)~♥”


Keesokan harinya Rane dan Adhi melanjutkan perjalanannya. Hingga sore mereka mendapatkan banyak tanaman langka, karena itu tanaman langka biasanya akan sulit dalam proses mengabilnya. tapi itu bukan yang Rane inginkan, dia ingin sesuatu yang lebih contohnya seperti binatang suci. Rane tidak percaya bahwa dia tidak akan mendapatkannya. Dia pasti mendapatkan satu walaupun itu binatang ajaib yang lemah.

Paginya saat mereka berjalan, mereka mendengar teriakan di kejauhan. Rane langsung mencari asal suara dan diikuti oleh Adhi.

Sebenarnya Rane sudah menawarkan diri untuk berjalan sendiriaan, namun Adhi tetep kekeh ingin mengikutinya. Disisi lain dia bisa saja menyelaikan perjalanan yang melelahkan ini karena Adhi sudah mendapatkan banyak sekali tanaman yang sangat langka.

Bisa di katakana itu adalah hasil yang sangat mewah.
Rane melihat ini menduga bahwa Adhi adalah orang yang serakah, dia tidak percaya tampang polos itu memiliki keinginan yang luar biasa. Jangan sampai dia mengambil binatangku nanti.

Suara yang mereka dengar semakin mendekat, Rane mulai merasakan aura yang familiar.

Di kejauhan Rane melihat pemuda tampan berambut kuning keemas an sedang terengah-engah sambil mengeluarkan kekuatan api yang besar dan mengarahkannya ke elang besar di depannya.

Kondisi sekarang terlihat bahwa elang tersebut sudah banyak kehabisan tenaga sehingga ia tidak bisa lagi mengepakan sayapnya. Untuk serangan berikutnya di pastikan akan mengenai elangnya itu.

Swossh

Blarrr

Mengapa, mengapa serangannya meleset. Rane hanya diam saja melihat kejadian dari jauh. Sedangkan Adhi merasa kesal mengapa putra mahkota sengaja membelokan serangannya. Yang terkena serangan api bukanlah elang melainkan pohon-pohon di belakang elang tersebut.

Beberapa saat elang tersebut membukukan kepalanya, lalu ada sinar yang mengelilingi mereka.
Kontrak

Meraka pasti membuat kontrak. Ada banyak jenis kontrak namun umumnya adalah kontra tuan dan pelayan.

Setelah semua kejadian itu, elang tersebut menghilang di udara. Eros Kembali senyum dan terengah-engah. Jika di lihat dari dekat ada sedikit rona merah di wajahnya, dia terlihat sangat kelelahan.

“Rane bisakah kau menolongku?”

Eros berkata sambil menutup matanya, anehnya rona merah diwajahnya bertambah dan menyebar hingga ke telinganya. Entah apa yang dia pikirkan, atau memang dia sangat kelelahan.

“pertarungan yang hebat putra mahkota”

“terimakasih”

Rane mendekati Eros, dan membantunya berjalan dan mendudukannya di dekat pohon.

“siapa dia Rane?”

Eros bertanya sambil menunjuk Adhi dengan wajah yang masih memiliki rona merah.

“Adhi”

“oh kamu adalah cucu dari si dokter jenius itu”

Rane yang mendengarkan berbalik melihat Adhi dan memerengkan kepalanya bingung.

“ ya yang mulia putra mahkota, itu saya.”

“hmm, jadi Rane apakah kamu baik-baik saja selama perjalanan ini?”

Eros bertanya dengan halus kepada Rane yang dari tadi menatapnya, sepertinya dia menatap beberapa luka di tubuhnya. Mereka mengabaikan keberadaan seseorang.

“dari pada itu, bukankah kamu harus menghawatirkan lukamu terlebih dahulu”

“ini, ini bukan luka yang serius. Nanti akan sembuh sendiri”

Rane menatap Eros sebentar, dan Eros juga menatapnya. Wajah Tidak berubah sama sekali, dan sekarang wajahnya sudah semerah darah.

“seperti yang diharapkan dari seorang putra mahkota”

Adhi yang dari tadi hanya sebagai pengamat dan diabaikan, menyahutinya denga kesal. Eros yang mendengar hanya tersenyum, dia menganggap perkataan Adhi adalah sebuah pujian.

“iya, aku akan pergi” sebelum Rane bangun seseorang memegang tanganmya

“Tunggu, kita baru saja bertemu. Bisakah kamu menunggu sebentar saja, setelah itu akan pergi bersamamu”

“tidak, kau tidak perlu mengikutiku, kau bisa istirahat dengan tenang disini”

“mengapa tidak?, apakah dia akan pergi bersamamu juga” Eros menunjuk Adhi

“tentu saja” Adhi menyahutinya dengan bangga sambil mengangkat wajahnya, diwajahnya ada senyuman provokasi bagi Eros.

‘sial, menyebalkan’

“huhh”

Rane menghela napas Lelah. Jujur saja Rane masih merasa Lelah sejak pertarungan kemarin dan sekarang di sekitar

“baiklah, kalian bisa mengikutiku dengan syarat apapun yang kita temukan akan menjadi miliku.”

“baiklah”

“iya”

Mereka menyetujuinya begitu saja, Rane berpikir untuk memamfaatkan mereka berdua. Sedangkan Eros dia tidak peduli dengan apapun, dia hanya ingin mengikuti Rane, dia sudah mendapatkan binatang Ajaib elang menurutnya itu sudah bisa di anggap sebagai hasil yang memuaskan.

Disisi lain Adhi juga tidak keberatan, dia sudah mendapat banyak sekali tanaman obat yang langka, dan Sebagian itu diberikan oleh Rane dia tidak memerlukan apapun sekarang.

“Rane apakah kamu mencari sesuatu? aku memiliki tanaman langka banyak kau bisa mengambilnya”

“ya aku juga mendapatkan beberapa tumbuhan langka. Jika kamu mau, kamu bisa memilikinya”

“tidak”

“…..”

Mereka duduk istirahat menunggu Eros memulihkan tubuhnya, Rane juga memanfaatkan waktu untuk menambah staminanya, Adhi memberikannya beberapa pil obat. Pil yang bagus untuk menambah tenaga dan memperlancar proses pemulihan internal. Rane pikir ini adalah pil yang sulit di buat, dia memakan pil itu dengan sekali telan.









Benci bangett authonya plinplan bngt jdi penuliss T_T(¬_¬)-_-||

Jadi ini lagi mood, jadi sambung lagi ceritanya,  sebenernya akutuhh penasaran banget sama endingnya.  Plis lahh kapan lesenya ni novell

〒_〒
╭∩╮(╥_╥)

Dadahhhh っ╥╯﹏╰╥c

Charming Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang