14

1K 149 2
                                    

('∀`)♡haii

Ternyata ada yang baca
juga ni cerita

Ya terimakasih dah mampir
٩(๛ ˘ ³˘)۶♥











"Siapa? " Eros langsung berbalik dan melihat Rane yang sedang berdiri mengikutinya.

"Ra Rane sedang apa kamu disini? " Eros bertanya sambil berusaha mengstabilkan ekspresinya.

"Kenapa lari? "

" hah? " Eros kaget mendengarkan pertanyaan Rane

"apa yang kamu lihat?" Rane berjalan mendekati Eros. Dan sekarang mereka hanya berjarak satu tapak kaki.

Tinggi Rane dan Eros hampir sama, sebenarnya umur Eros lebih tua 3 tahun dari Rane. Karena Rane selama ini hidup dan makan sehat, juga sering olahraga oleh karena itu dia tumbuh dengan baik.

Melihat Rane dari dekat, walau sekarang Rane memakai masker kain yang menutupi wajahnya namun bayangan kecantikan wajah Rane terus muncul di pengelihatan Eros sekarang. Eros sedikit memalingkan wajahnya kesamping.
'harus cepat menjauh'.

" ti-tidak ada" Eros dengan hati-hati berjalan mundur sambil memegang hidungnya.

" kamu sudah melihatnya,,, ck sial"
Melihat gerak-gerik Eros Rane sudah menduganya. Walaupun masker itu terbuka hanya sebentar, dia tahu Eros bisa melihatnya.

" Rane!!"
"Rane."

Suara dua orang datang dari belakang, mereka adalah Rhodes dan Damon. Sebenarnya dari tadi mereka mengikuti Rane. Namun karena mereka mulai mengejarnya sedikit terlambat karena harus membayar pesanan mereka tadi, mereka kehilangan jejak.

" Lebih baik kamu diam, aku sedang tidak menginginkan keributan. "Ucap Rane kepada Eros sedikit mengancam.

Rane tidak peduli apalagi takut kepada putra mahkota, ataupun seorang raja. Dia Rane akan melakukan apapun yang dia mau, dan siapapun yang mengganggu atau menghalangi jalannya tidak akan dia biarkan.

Jangan lupa jika Rane memiliki semua elemen, walau elemen-elemen itu semua baru berada pada level menengah itu sudah bisa di hitung bahwa dia merupakan orang terkuat di dunia ini. Ditambah dengan beberapa keahlian yang lainnya. Membungkam mulut dari seorang putra mahkota bukanlah apa-apa.

(Iyeiye Rane gw tau
lu aset berharga
Di dunia novel ni,,)


" Rane kenapa tiba-tiba kamu pergi, apa yang kalian berdua lakukan disini?" Rhodes

Tanpa melihat siapa orang yang datang dan menjawab pertanyaan Rane langsung pergi meninggalkan tiga orang di belakangnya dengan aura dinginnya.

" apakah itu memang hobinya meninggalkan orang sesukanya? " Rhodes menatap Damon, Damon hanya menggelengkan kepalanya, tidak tahu.

" Hidungmu" kata Damon sambil menunjuk hidung Eros yang sudah mengeluarkan darah lagi.

Eros tiba-tiba tersadar lalu mengelap hidungnya 'sial lagi?'.

"hahh~~" eros menghela napas.

" apa yang kau bicarakan dengan Rane?" Rhodes bertanya dengan muka datarnya.

"Bukan urusanmu" Eros berbalik dan pergi.

Lalu disusul Damon juga pergi ke arah yang berlawanan.

'Pasti dia mengetahui sesuatu dan menyembunyikannya. Apa yang di ketahui Eros tentang Rane yang tidak aku ketahui.'

"hahh~~"menghela napas
" yahh apapun itu,, Rane milikku" Rhodes tersenyum smirk, dan berjalan pergi .

**********

Rane duduk di tengah hutan di atas batu besar dia sedang bertapa dan seseorang yang selalu mengawasinya dari samping, tetua pertama.

Beberapa hari belakangan ini, setelah dia mengajari Rane dia tahu sifat-sifat Rane, tapi masih saja kadang dia tidak mengerti jalan pikiran Rane. Intinya di dunia ini sedikit hal yang dia sukai dan ada banyak hal yang tidak dia sukai.

Kadang Rane seperti bukan dari dunia ini, bukan,, dia terlihat tidak peduli dengan sekitarnya. Anehnya Rane hanya menampilkan sedikit ekspresi saja selama ini yaitu, wajah datar, kesal dan bosan.

Yaa untungnya Rane adalah orang yang cepat paham, selama tetua ini mengajarinya sesuatu yang baru dia dengan cepat menguasainya tak terkecuali sekarang.

"bagus nak,, kau bisa melanjutkan tahap selanjutnya nanti. "

"hmm" Rane berdiri menghadap tetua membungkuk lalu meninggalkannya.

" sebentar nak, besok tidak akan ada latihan. Namun kamu juga harus pergi ke akademi mendengarkan pengumuman"

"Baik"

Saat Rane berjalan keluar akademi seorang wanita yang membawa banyak kertas dan buku terlihat tidak sengaja rersanjung batu dan jatuh di depan Rane. Rane mengabaikan lalu melewatinya, namun saat Rane baru mengambil beberapa langkah wanita itu meringis histeri.

"aow shh, tolong,,bisakah kau menolongku"

Rane meliriknya dengan malas, dia merupakan gadis yang cantik polos, kurus terlihat sangat lemah. sepertinya dia juga merupakan murid disini, dan di lihat dari barang yang dia bawa, terlihat seperti murid andalan guru di kelas. Sekarang dia melihat kearah Rane dengan wajah memelas, meminta agar Rane mau membantunya.

Rane membantu mengambil kertas dan buku yang berserakan lalu membantu membangunkan gadis tersebut.

" perkenalkan aku shana, terimakasih telah membantuku"

Rane membantu mengambilkan barang-barang tadi dan memberikannya kepada shana.

" ahh,, maaf Rane tanganku sepertinya terkilir tadi" Shana berkata dengan sedih.

" ingin di bawa kemana? "

"iya?,, ahh ke ruangan tetua 8,,dia adalah guruku"

Setelah itu Rane berjalan dengan membawa barang dari gadis tersebut, dan Shana mengikutinya dari belakang.

Setelah menaruh barang di tempatnya, Rane berniat langsung pergi, namun di hentikan

" Sebentar,, terimakasih telang menolongku aku akan membayarnya bagaimana kalau besok aku akan mentraktirmu makan. Aku akan mencarimu sehabis pengumuman, baiklah kalau begitu selamat tinggal. "
Setelah mengatakan semua itu Shana pergi begitu saja tanpa mendengar jawaban dari Rane.









#
Typo akan
*
Selalu menghantui
*







Akhirnya update juga lu thor π_π
Kalo lo gk update gw bom rumah lo sekarang ♡(∩o∩)♡ (kata hati seseorang)

Authr:╭∩╮(︶︿︶)╭∩╮





Dadah (buru-buru)

















Charming Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang