12

1.2K 166 4
                                    

Haii
Banyak
Typo
Bertebaran
v(=∩_∩=)フ



"aku sudah menganggapmu sebagai keluargaku,,,, mata itu, matamu sama persis seperti dia" tatapan tetua melembut di penuhi kasih sayang sekarang. Dia seperti melihat orang lain pada diri Rane.

Rane sedikit tidak suka ditatap seperti itu, tapi tidak apa-apa karena Rane tidak peduli yang dia inginkan adalah menjadi kuat dan orang ini pasti bisa membantunya.

Setelah hari mulai gelap Rane pulang ke penginapannya. Yang dia lakukan tadi hanya beberapa perkenalan oleh tetua pertama.

Besok dia akan mulai di latih, Rane bingung dia memiliki semua elemen alam tapi nanti yang dilatih hanya dua saja. Karena yang diketahui orang Rane hanya memiliki dua elemen air dan api termasuk tetua juga, apakah dia harus memberi tahu semua ini pada tetua itu. Rane memikirkanya semalaman.

***************

Langit pagi diiringi dengan kicauan burung, ditengah taman yang luas seperti hutan yang terawat. Terlihat seorang perempuan yang sedang berlari mengelilingi taman dan seseorang yang duduk dibatu memantau hal itu.

“1015” bunyi tetua pertama, menghitung berapa kali Rane sudah mengelilingi taman luas tersebut sambil sesekali meminum tehnya.

“1050 berhenti nak kemarilah”

Rane berlari mendekat kearah tetua, dengan wajah malasnya. Tidak ada tanda-tanda kelelahan di wajah Rane bahkan setetes  keringat tidak ada yang muncul. Tetua melihat ini hanya merasa semakin yakin bahwa Rane adalah pilihan yang tepat menjadikannya murid sekarang.

“kapan kita akan mulai melatih peningkatan level kekuatan elemen?”

Rane bertanya kesal, mengapa dia membuang-buang waktunya untuk hal kecil seperti ini, Rane sejak kecil dia sudah berlatih naik turun gunung setiap harinya. Latihan seperti ini bukan apa-apa lagi buat Rane sekarang.

“ bersabarlah, aku juga tidak menyangka bahwa staminamu sekuat ini, karena saat kita bertarung di dunia nyata nanti tidak hanya level kita yang harus di tingkatkan. Kamu mengerti kan” tetua berkata sambil menyuruh Rane duduk pada batu di sebrangnya, disana juga ada secangkir teh.

“minumlah”

Rane duduk lalu mengambil teh tersebut, tapi sebelum meminumnya Rane mencium bau teh tersebut lalu sedikit mengerutkan hidungnya.

“aku tidak butuh teh ini”

“wow nak kau penuh dengan kejutan,, kau bahkan tau tentang obat-obatan. Sebenarnya dari mana asalmu?”

“desa dekat dengan hutan terlarang” sahut Rane

“hmm memang disana ada sebuah desa  kecil, lalu siapa yang mengajarimu?”

“dari sebuah buku”

“buku? Siapa yang memberikanmu buku tersebut?”

“tidak ada, aku mendapatkannya saat mencari singkong”

“lalu dimana buku itu sekarang dan apa saja isinya?” tetua itu bertanya dan sangat penasaran.

“ aku sudah membakarnya, hentikan semua pertanyaan ini dan mulai latihannya”

“baiklah,, sebenarnya aku menyiapkan the itu karena mengira nanti kau akan kelelahan tetapi ternyata di luar dugaan.”

Mengapa dia merasa bahwa muridnya ini tidak seperti murid biasanya dia juga memiliki aura yang kuat di sekitarnya susah untuk di dekati. Dan juga mengapa aku selalu menuruti semua perkataannya padahal aku gurunya disini.

“sekarang pejamkan matamu, rasakan energi-energi di sekitarmu; karena kamu memiliki elemen air dan api pasti energi ini yang langsung nantinya kamu rasakan. Lalu berusaha untuk menyerap energi-energi itu.”

Rane diam focus pada meditasinya,sambil merasakan energi yang ada di sekitarnya, pertama ia merasakan energi air yang muncul, lalu api, angin, tanah, dan kayu.

Energi itu seperti benang benang tipis berwarna-warni di sekitar Rane. Rane mencoba menyerap dan menarik agar energi itu mendekat dia sudah memfokuskan pikirannya, entah mengapa ini sangat susah. Setelah beberapa jam berlalu Rane membuka matanya, ia melihat tetua itu juga sedang bermeditasi di depannya.

“bagaimana,, berapa energi yang bisa kamu serap?”

Rane menatap tetua itu sebentar,lalu ia menundukan kepalanya, wajahnya berubah menjadi serius.

“hanya energi air dan itu tidak seberapa” dia berkata dengan nada sedikit murung.

“hohoho nak, kamu hebat,, sangat hebat, aku tidak sabar melihat perkembanganmu nanti. Akan ku pastikan kau menjadi murid terkuat di akademi ini.” tetua langsung membuka mata lalu memujinya dengan bersemangat.

“seharusnya pada level menengah, seorang yang baru belajar biasanya hanya sampai merasakan energi elemen mereka. Bahkan ada anak yang membutuh waktu yang lama hanya untuk belajar merasakan energi mereka, tetapi kamu langsung bisa menyerapnya woowww” tetua berkata sambil bertepuk tangan akibat terlalu senangnya.

Rane yang mendengarkan penjelasan tetua pertama pun mengangguk mengerti.

“sekarang kamu hanya perlu menarik leih banyak energi di sekitarmu lalu menyerapnya, semakin banyak kamu menyerap energi itu maka levelmu akan semakin cepat meningkat.”

Mengatakan hal tersebut memang mudah dan terdengar mudah juga, namun nyatanya sangat sulit. Untuk menarik energi itu mendekat saja sangat susah, ini memerluka kosentrasi yang sangat penuh.

Jam istirahat Rane pergi ke kantin yang ada di akademi. Saat rane sedang menunggu makanannya seseorang menepuk bahu Rane.

“Rane,, sudah kuduga itu kau”






◌⑅●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅◌

Charming Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang