10

1.4K 187 3
                                    

Banyak typo
!
!




“ tidak ”ini adalah jawaban Damon dengan wajah dingin dan tegasnya.

Mendengar jawaban mereka Rane hanya terdiam. Tak lama makanan datang dan mereka mulai memakan makanannya setelah Rane. Ini baru hari pertama tetapi Rane sudah merasa sedikit Lelah. Setelah itu mereka pulang ke tempat masing-masing.

Keesokan paginya Rane berjalan menuju akademi, di gerbang akademi terlihat banyak murid lainnya juga sedang berjalan. Rane penasaran apa sajakah orang-orang ini lakukan di akademi. Rane baru pertama kali keluar dari gubuk yang berada di gunung tanpa penghuni lainnya itu dan bertemu orang baru di sini jadi dia masih merasa asing.

“hei nak” seseorang bapak-bapak  menyapa Rane

“ kamu adalah anak yang memiliki dua elemen kemarin bukan?”

Rane memiringkan kepalanya lalu sedikit mengangguk, faktanya Rane tidak tau orang ini siapa namun dia memiliki aura yang cukup kuat. Pastinya orang penting dari akademi ini.

“aku akan menjadi walimu, jadilah muridku” pernyataan bapak-bapak itu.

“ kenapa aku harus mau menjadi muridmu?” rane.

“ nak apakah kamu tahu siapa saya?” tanya bapak tersebut dengan wajah yang rumit untuk dijelaskan bingung, kaget penasaran bercampur.

“dan mengapa saya harus mengetahui siapa anda?” Rane berkata dengan nada datar.

“ wow nak, kamu memang pantas menjadi muridku. Aku pasti akan menjadi walimu, tunggu aku di kelas”




*********






setelah mengucapkan kalimat tersebut bapak itu terbang pergi. Kelihatannya dia memiliki elemen angin. Dan juga dari energi itu dia pasti berada di level yang tinggi.

Sesampainya di sebuah ruangan yang besar dan disana sudah terdapat banyak murid lainya. Orang-orang yang ada di ruang ini adalah orang yang memiliki level sama yaitu level menengah.

“Rane” seseorang dengan suara yang berat dan sedikit serak. Rane melihat pemilik suara ternyata itu Damon.

Mengapa damon disini dia memiliki dua elemen satu berada di level menengah dan satunya lagi di level bawah. Jadi itu di hitung dari level tertinggi . Lagi pula Damon termasuk orang yang langka kan, jadi dia special.

“hmm” Rane hanya menjawab dengan deheman saja lalu mencari tempat duduk. Damon mengikuti kemanapun Rane dan duduk di samping Rane. Setelah beberapa saat seorang petugas berpakaian seperti saat test kemarin masuk.

“ nanti akan ada beberapa guru yang masuk dan mereka akan memilh muridnya sendiri, jadi kalian bersikaplah baik agar mendapatkan seorang guru mengerti ”  petugas

“ mengerti” teriak tegas semua murid disana.

Hembusan angin masuk keruangan dan seseorang sudah berdiri di hadapan Rane.

“Heii nak kita bertemu lagi” sapanya pada Rane

“salam untuk tetua pertama, maaf sepertinya anda salah ruangan ini ruangan murid bukan ruang kerja anda”

petugas berkata sesopan mungkin sambil membungkuk Sembilan puluh derajat.

“ bagaimana, kau sudah memutuskannya?” tetua pertama mengabaikan petugas itu, dia hanya menatap Rane dan bertanya kepada Rane

“ apa keuntungannya untuk saya?”

“ kamu perhatikan bicaramu!”

petugas itu menegur Rane sambil gemetar, dia sangat takut kepada tetua pertama karena ia di kenal dengan ketegasannya, kejam dan ini pertama kalinya seseorang berbicara seperti itu kepadanya. Petugas itu berharap semoga tetua tidak marah atau bisa gawat.

“ tidak apa-apa,” tetua pertama, sambil melambaikan tangannya kepada petugas. Petugas itu membungkuk lagi.

“ hmm jadi kamu bertanya apa keuntungannya,,,anda akan menjadi kuat jika mengikuti saya ” tetua berkata sambil menaikan satu alisnya.

“deal” Rane

“deal?” ketua utama bertanya.

“baiklah saya akan menjadi murid anda, dan anda akan menjadi wali saya”

“apa?? wali,,!! Maaf ketua tolong maafkan murid ini. Dia memang anak baru datang dari,, entah dari mana sehingga dia agak kurang sopan” ini suara petugas yang mencoba tersenyum senormal mungkin, padahal di dalam hati sudah ketar ketir.

“ nak berbicarah dengan sopan kepada ketua, minta maaf dan berterimakasihlah karena sudah memilihmu”

petugas itu tersenyum sambil melotot dan ada sedikit ekspresi meminta tolong diwajahnya kepada Rane.

“tidak,, itu memang aku yang meminntanya agar dia menjadi anak waliku” ucap ketua dengan senyum, dia Bahagia karena permintaanya di terima oleh Rane.

Petugas kaget dengan mulut yang terbuka berbentuk O, mengedipkan matanya, lalu menutup mulut dan membungkuk lagi kepada tetua utama.

“baiklah, sekarang kamu ikuti aku”

kata tetua kepada Rane lalu meninggalkan ruangan.
setelah tetua keluar Ruangan menjadi rebut dan Rane langsung bergegas kelluar juga untuk mengikuti tetua tadi dan menghindari keributan.

Mengapa tadi sangat hening karena semua murid merasa tegang akibat aura yang di keluarkan tetua utama. Sehingga murid lainnya tudak ada yang berbicara bahkan bergeming saja mereka sulit.

Namun berbeda dengan Rane, terlihat petugas saja gemetar tetapi Rane bersikap seperti dalam keadaan biasanya. Ini tidak lepas dari pandangan tetua, sejak awal dia memang tertarik dengan Rane. Dia bisa melihat bahwa Rane memiliki kekuatan yang special, dia juga kuat, belum sekarang namun nanti pasti.

Sekarang Rane berada di sebuah Lorong, dia terus berjalan sesuai instingnya karena Rane sedang nyasar. Iya dia kehilangan jejak tetua tadi, sebenarnya dia sudah kehilangan jejak sejak dia keluar ruangan. Dia tidak melihat kearah mana tetua tadi pergi meninggalkannya setelah dia mengatakan untuk mengikuti tetapi tidak bilang mengikuti kemana.

Rane tidak memusingkannya, menurutnya ini bukan salahnya, tetua itu saja yang tidak jelas. Rane melihat ada taman lalu pohon besar. Ia duduk bersandar di pohon itu, dia menyukai tempat seperti ini. Rasanya sejuk

Ketika berada di bawah pohon saat sedang panas begini. Rane memejamkan matanya menjernihkan pikiran dan menukmati udara segar yang menghembus. Walau tidak sebagus saat ia berada di hutan tapi dia tetap menyukainya.



Huhhh,,, dadah╰(*´︶'*)╯

Charming Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang