03

49 5 12
                                    

"Apa yang lo liat?"

Fien membalikan badan nya karna terkejut dengan suara yang tiba tiba ada disana.

"Sejak kapan lo disitu?"

"Sejak gue curiga sama lo yang diem terus disitu" ucap Quinn yang baru datang setelah pergi akibat urusan mendadaknya.

"Lo ngapain merhatiin Gress dari jauh. Deketin aja kali" ucap Quinn membuat Fien kembali menatap kearah dimana Gracia berdiri. Namun kini, Gracia sudah tidak ada disana.

"Ngga. Gue tau dia butuh waktu"

"Dia yang butuh waktu, atau lo?" Tanya Quinn membuat Fien menatapnya.

"Yang dia butuhin bukan waktu, tapi permintaan maaf lo" ucap Quinn membuat Fien semakin terdiam.

"Lo tau ga kenapa dia marah tadi pagi?"

Mendengar pertanyaan Fien membuat Quinn berfikir lalu kembali menatap Fien dan mimik wajah yang selalu ia tampilkan kepada orang orang.

"Gatau"

Fien pun menghembuskan nafasnya dan Quinn pun berniat untuk kembali masuk kedalam ruangan Lee.

Namun, Quinn membalik badannya dan menatap Fien tajam.

"Ada beberapa hal yang dia takuti. Menjadi anak pertama bukan hal yang mudah. Dia bisa suka sama lo, karna lo orang pertama yang suport dia disaat yang lain gatau dia butuh suport" ucap Quinn sambil mendekati Fien. Sedangkan Fien cukup terkejut dengan sisi lain yang serius dari Quinn.

"Dan lo sama Gress bertemu dengan cara yang unik. Lo melakukan perlawanan ke Anastasya bikin Gress takut lo bakal tertarik sama dia. Lo harus nya ngerti itu"

"Tapi gue ga tertarik sama Anastasya"

"Lo juga awalnya-"

"Beda, gue udah tertarik sama kakak lo dari lama. Dia inceran gue"

*~*

Gracia memilih untuk kembali masuk kedalam ruangan Lee lagi setelah melihat Fien yang berada di lorong sana bersama sang adik.

Tak lama pintu terbuka membuat Gracia cukup terkejut. Dilihatnya Fien dan Quinn yang datang bersama membuat Gracia dan Jihoon memperhatikan mereka.

"Lee gimana?" Tanya Quinn.

"Belum bangun. Cape kali" ucap Gracia membuat Quinn menatapnya.

"Yang cape tu elo"

Ucapan Quinn membuat Gracia menatapnya sinis.

"Gue tau lo cape, istirahat aja" ucap Quinn yang langsung membuka ponsel dan mengabari Mark untuk cepat datang ke rumah sakit.

"Gue ga-"

"Udah makan?" Tanya Quinn lagi membuat Gracia terdiam. Quinn pun tersenyum dan menatap kearah Fien yang masih berdiri di ambang pintu.

"Tanggung jawab jadi cowo" gumam Quinn membuat Fien melirik Gracia yang terdiam karna gugup.

"Ayo Gress" ucap Fien membuat Gracia menatapnya. Sedangkan Fien melirik Gracia sebentar lalu pergi dari ruangan itu.

Gracia pun menatap Quinn sinis lalu pergi meninggalkannya dengan Jihoon yang tidak peduli antara Fien dan Gracia.

*~*

Lee terbangun dengan tangan yang ia rasakan ada yang menggenggam nya. Lee pun menatap ke arah sampingnya dimana Jihoon tertidur sambil menggenggam tangan Lee.

[✔️]the RICH CRAZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang