35

36 4 15
                                    

Quinn melirik laki laki disampingnya. Sering mereka melakukan hal ini, duduk di taman rumah sakit, melihat pemandangan. Bedanya, mungkin hari ini Mark lebih bahagia. Terlihat dari sorotan matanya yang berbinar.

"El"

"Apa? Kamu butuh apa?" Tanya Quinn membuat Mark terkekeh. Lalu menggenggam tangan gadis itu dan menatapnya.

"Aku bakal sembuh"

Ucapan Mark membuat Quinn tersenyum menatapnya.

"Pasti" balas Quinn membuat Mark ikut tersenyum.

"Coba aja kalo kamu ganjen sama aku dulu, mungkin kita ga akan gini El" ucap Mark membuat Quinn menatapnya serius.

"Maksud nya?"

"Kamu kan jual mahal banget sama aku, padahal aku orang ganteng sedunia, tapi kamu tetep gamau dulu"

"Pede banget kenapa si?! Jangan kepedean ah, kesel dengernya" ucap Quinn membuat Mark kembali tertawa.

"Tapi kan emang iya"

"Iya, tapi jangan kepedean. Minta di lempar ke kolam?" Tanya Quinn sambil terkekeh melihat mark yang tertawa juga.

Dengan jail Mark pun mencium telapak tangan Quinn.

"Aku cium" Ucap Mark setelah mencium telapak tangan gadis di sampingnya itu. Mengikuti Mark, Quinn pun ikut membalas.

"Aku juga"

"Aku lagi"

"Aku juga lagi"

"Aku lebih banyak"

"Aku juga banyak"

"Aku sayang banget" ucap Mark membuat Quinn menatapnya setelah acara cium mencium telapak tangan.

Baru ingin membalas, Mark menahan nya. Membuat Quinn menyerngit bingung.

"Ih ko di tahan?"

"Cape"

"Ih alesan!" Ucap Quinn membuat Mark tertawa senang.

"Udah kita ngobrol aja"

"GAMAU!!!"

*~*

"GAMAU!!!"

Theo terkekeh mendengar teriakan Quinn yang berada tak jauh dari dekat nya itu. Tatapan nya terus saja ia lihat ke arah arah lain selain mata Lais.

Sedangkan Lais, ia masih saja menatapi Theo tanpa peduli akan di balas atau tidak.

Grep

"L-lais!"

"Sebentar aja" ucap Lais membuat Theo terdiam.

Kalau bukan karna acara ini, mereka tidak akan bertemu setelah bertengkar didalam mobil saat itu. Theo masih saja terdiam saat Lais memeluknya dan mulai menciumi pundak nya.

"Aku kangen sama kamu" Ucap Lais membuat Theo terdiam, mendengarkan apa yang akan Lais bilang.

"Tapi kayanya ego kamu masih tinggi. Jadi gapapa" ucap Lais yang langsung melepas pelukan nya dan sudah tidak menatap gadis itu lagi.

"L-lais, maaf" ucap Theo membuat Lais kembali menatapnya.

"Aku tau, kamu cuma ga siap nikah aja kan?" Tanya Lais membuat Theo terkejut. Lalu mengangguk.

"Gapapa kok. Kita kan udah biasa ngundur acara. Jadi hal itu bukan masalah besar bagi kita" ucap Lais sambil menggenggam tangan Theo.

Theo yang merasa tertekan dengan semua hal itu pun menarik Lais ke tempat lebih sepi, lalu memposisikan Lais menghadapnya.

[✔️]the RICH CRAZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang