End

60 4 6
                                    

Kejadian panas dirumah sakit sukses membuat yang lain memencar. Gracia yang terdiam akibat semua ucapan Edward menjadi awal mula para gadis pergi memencar. Tersisa Gemma, Jihoon, Soonyoung, dan Lee saja disana.

Karna Kanaya dan Dean harus pergi karna ayah Kanaya menyuruh Dean cepat datang. Lais dan Theo, masih harus mengurusi WO dan semacam nya. Karna Theo tidak ada, Levin mau tak mau harus membantu kekasihnya. Quinn dan Mark memilih pergi menghampiri Zoey yang mungkin kini sudah ada Edward dirumah. Dan Gracia juga Fien yang tak tau kemana berada.

"Kenapa Edward semarah itu ya? Padahal kan maksud Gracia ga buruk" ucap Gemma yang kini duduk di samping kasur Jihoon, sambil mengupas apel.

"Iya lah, kalo rencana gue di ganggu kaya gitu, gue juga bakal marah kali" ucap Lee yang kini duduk bersampingan dengan Soonyoung yang sedang memakan buah mangganya.

"Ko lo malah bela Edward si?" Tanya Gemma membuat Lee yang sedang menyenderkan kepalanya pada bahu Soonyoung, mulai menegakan tubuh.

"Setiap orang punya rencana nya masing masing. Dan orang lain ga berhak tau soal itu. Dia punya rencana kedepan nya buat Zoey itu wajar gem, toh emang harus bersabar dulu aja"

"Tapi lo tadi dukung Gracia kan?"

"Ya iya lah, dia sahabat gue yang lebih lama di banding Edward. Malah Edward bukan sahabat bagi gue"

"Tapi omongan lo itu kaya orang munafik Lee"

"Lo ga memposisi kan diri lo sebagai Edward?"

Perdebatan Gemma dan Lee hanya bisa menjadi tontonan antara Soonyoung dan Jihoon. Keduanya tidak bisa ikut campur dikarenakan menjaga diri dari pertengkaran dunia.

"Ya itu harus jadi resiko Edward lah!"

"Dan jadi resiko Zoey kalo mau serius sama dia"

"Udah! Kenapa si malah jadi debat" ucap Jihoon membuat Gemma menatap dirinya dengan wajah yang masih kesal dengan Lee.

Sedangkan Lee memilih diam walaupun matanya masih menatap Gemma sinis.

"Matanya"

Gumaman soonyoung membuat Lee menatap lelaki itu yang kini menatap wajah Lee tidak suka.

"Kenapa? Ga suka?"

"Iya, jangan galak galak, bisa?" Tanya Soonyoung membuat Lee menghembuskan nafasnya dan memilih membuka ponselnya.

"Pft, semenjak sama lo, Lee bener bener jadi anak kucing ya? Keren lo bisa jinakin nya" celetuk Jihoon membuat Soonyoung menatap Jihoon dengan raut wajah yang seperti berbicara 'bego! Jangan ngomong gitu!'

"Kenapa? Iri? Karna gabisa jinakin gue?" Tanya Lee tanpa melihat lawan bicaranya. Membuat Soonyoung melirik Lee yang masih berkutat pada ponselnya.

"Ngga juga, gue udah jinakin singa betina lain soal nya" ucapan Jihoon membuat Lee dan Soonyoung sama sama menatap Jihoon yang kini menatap gadis di depan nya yang masih sibuk dengan buah di tangan nya.

Dan melihat hal itu, sukses membuat Soonyoung dan Lee jijik karna melihat Jihoon yang tiba tiba bucin seketika.

*~*

"Hey, udah dong, jangan dipikirin lagi" ucap Fien membuat Gracia membuang wajah nya.

"Loh, kenapa nangis?" Tanya Fien panik ketika melihat gadisnya menangis seperti itu. Gracia hanya bisa menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan nya, dan kembali membuat Fien mendengar suara sesegukan dari gadis itu.

"Gracia~"

"Maaf ya, aku pisahin kamu dari sahabat mu" ucap Gracia yang sudah membuka telapak tangan nya.

[✔️]the RICH CRAZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang