32

34 4 20
                                    

"Kamu mau ke rumah sakit ga?"

"Hmm.. gatau"

Baik Soonyoung ataupun Lee sama sama tidak beranjak dari kasur itu. Keduanya sama sama bermalas malasan di atas kasur yang luas itu.

"Aku mau tidur" ucap Soonyoung membuat Lee menatapnya.

"Yaudah"

"Sama kamu"

"Soon, nanti kamu di bunuh sama Lais" ucap Lee walaupun kini ia sudah dipeluk erat. Soonyoung pun terkekeh membuat Lee ikut terkekeh.

Hening kembali menjalari kamar itu. Tidak satupun dari mereka membuka suara. Lee menatap Soonyoung yang wajahnya berada sedikit di atas dari pada dirinya.

"Kamu udah tidur?" Tanya Lee namun tidak ada jawaban. Lee pun tersenyum lalu mengubah posisi tidurnya menjadi menghadap pada Soonyoung.

Wajah tidur Soonyoung benar benar lebih tenang walaupun dengan lebam di sekitar wajahnya.

"Kalian sepupu, tapi perbedaan nya kerasa banget Soon" Gumam Lee pelan. Kalau Soonyoung belum tidur, mungkin ia bisa mendengar apa yang Lee ucapkan.

"Alasan terbesar aku tetap ingin sama kamu, karna kamu jauh lebih membuat aku bahagia dari pada dia"

"Kamu sabar, kalau marah pun gabisa lama kan?" Ucap Lee yang berakhir pertanyaan. Namun tak lama ia terkekeh dan kembali menatap Soonyoung. Tangan nya mulai menyentuh wajah Soonyoung lembut.

"Aku jarang marah besar sama kamu. Sekalinya marah, pasti aku yang egois. Kamu selalu ngalah, hampir ga pernah bikin aku sakit hati. Bener bener beda"

"Entah aku harus bersyukur, atau menyesal tentang kematian Jihoon waktu itu. Kalau dia ga masuk rumah sakit, kita ga akan ketemu Soon"

Lee menghembuskan nafasnya berat. Lalu beranjak dari kasurnya. Mengusap wajah Soonyoung pelan, dan mendekati wajah itu.

"Aku ke bawah dulu. Aku haus" gumam Lee lalu mencium kening kekasihnya itu, dan pergi dari sana.

Sepergi nya Lee dari kamar, sudut bibir Soonyoung terangkat. Meng ekspresikan kebahagiaan nya saat ini. Wajahnya jelas memerah, dan kini tangan nya meremas guling yang berada di sampingnya.

*~*

Lee ingin berjalan menuju dapur, namun entah kenapa ia malah memilih untuk keluar rumah lebih dulu. Disana ia bisa melihat ada mobil sang kakak membuat Lee bingung.

"Lah dia ga kerja?" Gumam Lee.

Lee pun memilih untuk pergi menuju kamar Lais untuk menanyakan hal itu. Namun, suara aneh terdengar ke telinganya membuat dirinya pun tidak bisa berfikir jernih.

"L-licin!"

"Pelan Lais! Sakit!"

"Tunggu dulu, aku ambil kain"

Lee menutup mulutnya, terkejut dengan suara Theo dan Lais di dalam kamar milik kakaknya itu.

Sedikit menjauh, Lee memasang ancang ancang untuk mendobrak pintu yang berada di depan kamarnya itu.

Bruk!

"AAKHH!!"

"Lee?" "Lee?!"

Lee meringis saat pintu tiba tiba dibuka begitu saja membuat dirinya terpental jauh sampai ke dalam kamar Lais.

"Lee?!!"

Bahkan sampai Soonyoung pun keluar dari kamar Lee dan menatap Lee panik dari luar kamar Lais.

[✔️]the RICH CRAZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang