15

51 5 21
                                    

Kini Soonyoung dan Lee berdua, di Rooftop yang biasa mereka gunakan untuk bertemu dan mengobrol.

Sebenarnya, Soonyoung sangat gugup setengah mati. Entah apa yang akan dia bilang pada Lee, tapi ini usaha terakhirnya.

"Kenapa Soon?"

Soonyoung pun menatap Lee yang kebingungan dengan tingkah nya saat itu.

"Gue mau nanya sebelumnya"

Lee masih terdiam menunggu Soonyoung yang ingin bertanya. Melihat Lee yang tidak terlihat gugup pun membuat Soonyoung menghembuskan nafasnya.

"Hm, setelah kepergian Jihoon, apa lo masih bisa nerima orang baru?" Tanya Soonyoung membuat Lee sedikit melebarkan matanya tanda ia terkejut.

"Gausah di jawab kalo gamau" Ucap Soonyoung yang sudah panik membuat Lee terkekeh.

Tanpa menjawab, Lee pun memeluk Soonyoung, membuat Soonyoung menatap tubuh Lee yang saat itu memeluknya.

"Lee?"

"Ya?"

"K-kenapa lo..."

"Meluk lo? Gapapa, mau aja. Emang kenapa si meluk cowo sendiri?" Tanya Lee membuat Soonyoung terkejut.

"Lee?! Lo lagi ga mabok kan?!" Tanya Soonyoung membuat dahi Lee mengkerut.

"Gue kan ga minum"

"Tapi, maksud gue, kok bisa lo-"

"Yaudah kalo gamau" ucap Lee dengan wajah dingin nya membuat Soonyoung terdiam dan tidak bisa menjawab apa apa.

Sedangkan Lee tertawa kencang karna wajah Soonyoung membuat Soonyoung tersenyum.

Disisi lain, di Rooftop lain, Levin bersama seseorang yang sangat ia kenal, menatapi kedua orang disana yang terlihat sedang bahagia.

"Lo jahat kalo diem aja"

"Terus? Bilang kalo gue gajadi mati? Atau mati suri? Fuck! Gue gabutuh" ucap nya membuat Levin menghembuskan nafasnya.

"Tapi mereka sahabat lo"

"Sahabat lo juga, tapi lo ga pernah bilang ke mereka kalo lo udah lebih baik kan?"

"But-"

"Gue gamau liat dia kaget ada gue disini yang ternyata udah tau, kalau dia, dan sepupu gue sendiri, falling love vin. Gue ga mau egois" ucap nya sambil menatap laki laki disampingnya.

"Lagian, gue masih menjalani perawatan buat luka gue, kenapa gue ga mati langsung aja si?"

"Tolol! Lo udah mati! Tapi idup lagi" ucap Levin membuat laki laki itu tersenyum dan kembali menatap kedua orang yang sangat ia kenal sedang berpelukan.

*~*

Brak!

"Apaan ni? Niat jualan ga si?!"

Anastasya terdiam dan menatapi 3 gadis yang bahkan tidak berpenampilan bagus baginya. Ia pun memfoto gadis gadis itu membuat Gadis itu menatapnya semakin tajam.

"Heh?! Apa apaan lo?! Ngapain lo moto moto?!" Tanya salah satu nya membuat Anastasya menatapnya datar.

"Gue pemilik butik ini. Lo, gabisa asal acak acak in barang barang disini. Dan lo, bisa di tuntut karna hal itu" ucap Anastasya membuat ketiga gadis itu terdiam.

"Najis! Baju jelek juga, ayo cabut!" Ucap salah satunya dan mereka pun berjalan untuk keluar dari sana.

Namun, tepat di depan pintu, satu laki laki menghalangi mereka pergi membuat mereka menatap laki laki itu takut.

[✔️]the RICH CRAZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang