08

38 6 18
                                    

Kanaya terdiam memperhatikan Dean yang entah mempersiapkan apa. Sedari tadi, Dean menarik nafas, dan menghembuskan nya secara terus menerus.

"Yan"

"Okey! Aku siap" ucap Dean yang kini menatap Kanaya dengan wajah yang memerah.

"S-siap apa?"

"Kamu mau putusin aku kan? Aku siap!" Ucap Dean membuat Kanaya terkejut. Namun tak lama Dean membuang wajah dan terdengar suaranya seperi bergetar.

"Yan?"

"Diem disitu!!"

Kanaya terkejut ketika mendengar suara Dean bergetar. Kanaya pun semakin mendekatinya membuat Dean semakin menutup wajah nya.

"Lo nangis?"

Melihat Dean yang benar benar menangis membuat Kanaya tertawa. Hal itu membuat Dean menatap Kanaya kesal dan sedikit marah.

"Oh my god, i'm so sorry beib" ucap Kanaya yang kembali tertawa akibat tidak bisa menahan rasa geli di perutnya itu.

"What? Beib? Bukan nya kamu bilang kalo kamu ga percaya sama aku nay?" Tanya Dean membuat Kanaya menutup mulutnya dengan kedua tangan nya. Lalu Kanaya tersenyum sambil memeluk Dean yang bingung dengan sikap gadis itu.

"Yah, gue emang ga percaya sama lo. Makanya, inget inget lo sering ngapain dan apa yang bikin gue ga percaya sama lo yan, dulu lo jail banget sama cewe. Gue ga bisa percaya sama lo karna lo gabisa serius! Salah gue ga percaya karna lo kaya gitu?" Tanya Kanaya membuat Dean terdiam. Dean pun kembali menatap Kanaya yang kini masih menperhatikan nya.

"Sorry"

"Untuk?"

"Untuk kesalahan gue. Gue serius nay, tapi gue mana tau kalo muka gue ga meyakinkan" ucap Dean dengan wajah betenya. Terlihat dari bibirnya yang memaju membuat Kanaya terkekeh dan,

Cup

"Nay?"

"Terlepas dari 'ga bisa serius nya lo' itu, i love you so much!" Ucap kanaya setelah mengecup bibir Dean yang kini terkejut dengan Gadis itu.

"Nay"

Kanaya masih tertawa karna wajah Dean yang masih bingung dengan tingkah nya tadi. Dean pun memeluk Kanaya membuat Kanaya semakin tertawa.

Disisi lain, Quinn dan Mark masih duduk bersebelahan di meja makan dan tidak ada interaksi sama sekali.

Quinn pun berdiri dan berniat untuk pergi, namun ia merasakan pergelangan tangan nya di genggam oleh Mark membuat dirinya membalik badan.

"Duduk" ucap Mark membuat Quinn kembali duduk.

Semua nya kembali hening lagi, dan hanya terdengar suara jam yang berada di dekat mereka.

"Maaf" "maaf"

Mark dan Quinn sama sama terkejut saat kedua nya sama sama mengucapkan kata 'maaf' bersamaan. Kini Quinn kembali menatap Mark yang ternyata menatapnya juga.

Mark kini menatap wajah Quinn yang mulai memerah. Membuat Mark gemas dan semakin mendekat kan wajah nya.

"Apa? Aku ga denger tadi" ucap Mark membuat Quinn membuang wajah nya. Namun, kembali mengarahkan Wajah gadis itu kepada dirinya.

"Ck, apa si" ucap Quinn membuat Mark semakin gemas.

"Aahk! Shakiet!"

Kini Mark tertawa senang karna sedang memainkan pipi gadis di sampingnya itu.

[✔️]the RICH CRAZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang