05

49 5 8
                                    

Setelah kelas paginya selesai, Quinn memilih taman untuk dijadikan tempat ny berkutat dengan tugas. Tempat ternyaman baginya adalah Taman.

Namun, perjalanan kesana, ia melihat Dean dan Mark yang sedang menjaili perempuan yang bahkan entah siapa ia tak mengenalinya.

Terlihat disana Mark sangat senang dan bahagia bersama Dean yang bahkan kini memegangi perutnya karna sakit akibat tertawa.

"Bego banget! Kalo Kanaya liat, pasti lo dimarahin!" Ucap Mark masih sambil tertawa. Sedangkan Dean terkekeh karna melihat Mark yang tertawa.

Mark pun mengalihkan pandangan nya ke depan dan melihat Quinn disana dengan wajah yang sulit di artikan.

"Mark?"

"Ha?"

Mark kembali menatap Dean yang bingung dengan wajah Mark barusan.

"Lo liat apa?" Tanya Dean yang ikut menatap ke arah mana ia melihat. Namun ia tak menemukan siapa siapa.

"Gue cabut dulu" ucap Mark yang langsung pergi dari sana meninggalkan Dean yang bingung dengan dirinya.

*~*

Mark memperhatikan sekitar untuk mencari dimana adanya gadis itu. Sampai ia melihat Quinn berada di salah satu sudut yang tidak pernah orang lain pakai.

Mark semakin mendekati Quinn dan duduk di sampingnya. Sedangkan Quinn tidak peduli dengan sekitar dan sama sekali tidak melihat ke arah sampingnya itu.

"El"

"Hmm"

Mark masih memperhatikan Quinn yang sedang sibuk dengan tugas tugasnya. Quinn yang tidak lagi mendengar suara Mark memilih untuk menatapnya.

"Kenapa?"

"Aku ada salah?" Tanya Mark membuat Quinn bingung dan menggeleng.

"E-engga Mark, kenapa emang nya?" Tanya Quinn yang langsung menaruh laptop nya dan menatap Mark sepenuhnya.

Cup!

"Mark!"

Mark tersenyum ketika melihat gadis di depan nya ini memerah akibat kecupan singkat darinya yang langsung mengenai bibir indahnya.

"Aku kangen kamu El, tapi kamu sibuk terus sama Tugas tugas kamu" ucap Mark membuat Quinn menatapnya bingung.

"Kita bisa jalan nanti"

"Aku mau kaya yang lain El, bukan jalan" ucap Mark membuat Quinn membuang wajahnya.

"Aku punya cita cita Mark"

Mark terdiam mendengar ucapan Quinn yang membuatnya tersudut.

"Oke" ucap Mark yang langsung berdiri. Quinn pun menarik tangan Mark untuk kembali duduk membuat Mark menghembuskan nafasnya.

"Kamu marah karna aku berusaha buat jadi yang terbaik di kampus ini?" Tanya Quinn yang kini menatap Mark malas.

"Aku minta waktu kamu sebentar El, bukan marah karna kamu berusaha menjadi yang terbaik"

"Kalo gitu gausah ngambek karna gue belajar Mark" ucap Quinn yang langsung menghempaskan tangan Mark dan kembali berkutat pada laptopnya.

Ucapan Quinn barusan membuat Mark terkejut bukan main. Ia lebih baik didiam kan dari pada mendengar hal seperti tadi keluar dari mulut kekasihnya.

"Aku sakit hati loh El denger ucapan kamu tadi" ucap Mark yang kini menatap Quinn sambil berjongkok di sampingnya. Quinn pun tidak perduli dan malah menganggap Mark tidak ada.

[✔️]the RICH CRAZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang