Part 30 🤸

293 38 9
                                    

Biasakan untuk menghargai karya seseorang. Karena menciptakan sebuah karya itu sulit.
.
.
.
.
.

Pesawat mendarat dengan mulus setelah melakukan penerbangan selama tujuh jam dua puluh menit. Namun, sepasang kekasih ini menghabiskan waktu lima jam untuk beristirahat setelah dua jam bercumbu kasih di dalam biliknya. Di saat pramugari mengantarkan makan dan minuman, mereka hanya berselimutkan bagian bawah saja.

Dengan langkah berseri mereka keluar bandara Internasional Ngurah Rai, Bali setelah menunggu koper yang keluar dari konveyer, lalu melewati serangkaian pengecekan di bagian imigrasi, mendapatkan cap dalam paspornya yang dinyatakan lolos memasukki negara Indonesia.

Dengan menarik koper masing-masing, Jiyong mencari orang yang sudah dia hubungi sebelum keberangkatannya untuk menjemput mereka di bandara sekaligus menjadi tour guide selama di Bali. Matanya mengedar pada orang-orang yang sedang membawa papan nama dan akhirnya dia temukan. Jiyong langsung mengajak Seungri menemui orang tersebut.

"Tuan Kwon, apa kabarmu?" sapa orang yang dicari tadi.

"Aku baik, Tuan Made. Perkenalkan ini Lee Seungri," balas Jiyong seraya memperkenalkan Seungri.

"Teman Anda, Tuan Kwon?"

"Lebih tepatnya teman hidupku nanti," bisik Jiyong. Made pun tersenyum.

"Tuan Lee, saya Made yang akan menjadi tour guide kalian selama di Bali. Senang bertemu dengan Anda," Made menjabat tangan Seungri.

"Aku juga senang bertemu Anda."

"Semoga liburan kalian menyenangkan. Karena sekarang sudah waktunya makan malam, sebaiknya saya antarkan kalian ke restoran di Denpasar, Kuta atau Legian?" Made menawarkan opsi pada Jiyong.

"Beachwalk, Kuta. Biar kami yang mencari di sana."

"Kalian akan segera menepi di sana Tuan-tuan sekalian. Biarkan saya yang membawakan koper kalian ke dalam mobil."

Made segera mengambil alih kedua koper milik Jiyong dan Seungri. Mengajak mereka menuju mobil yang sudah menunggu. Seungri yang tadinya masih mengagumi bandara yang khas dihiasi ornamen berbau Bali, kini penasaran dengan satu hal.

"Hyung, bagaimana kau bisa kenal Made?"

"Made sering mengantarku saat aku berada di sini," jawab Jiyong.

Seungri melirik kekasihnya penuh rasa penasaran.

"Jadi, Hyung sering ke Bali?"

"Aku ke sini hanya untuk urusan bisnis. Selebihnya aku langsung kembali ke Korea," jelas Jiyong.

"Benar Tuan. Aku secara tidak langsung sudah menjadi asisten Tuan Kwon sejak memiliki bisnis di sini. Itu sebabnya saya lancar berbahasa Korea," tambah Made.

"Ah, begitu. Pantas semuanya lancar."

Koper sudah rapi di bagasi mobil, kedua penumpang juga sudah duduk tenang dalam mobil dan Made mulai mengendarai mobilnya keluar wilayah bandara. Manik Seungri kembali berbinar saat melihat gemerlap malam kota Denpasar. Rasa takjubnya tidak selesai sampai di situ. Matanya terus memperhatikan gemerlap dan ramainya Legian dan Kuta di saat malam hari.

Beruntung malam ini sekitar Legian dan Kuta tidak terlalu ramai sehingga perjalanan mereka tidak tersendat. Jiyong memang sengaja memilih hari biasa untuk liburan mereka karena tidak akan padat.

"Kita sudah sampai di Beachwalk Bali, Tuan tuan sekalian," kata Made.

"Gomawo Made-ssi. Aku akan menghubungimu jika sudah selesai," balas Jiyong.

Let's not Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang