Part 38

205 36 28
                                    

Biasakan untuk menghargai karya seseorang. Karena menciptakan sebuah karya itu sulit.
.
.
.
.
.

Sudah hampir seminggu Jiyong bolak-balik kampus Seungri, menunggu atau bahkan menanyakan keberadaan kekasihnya yang tak kunjung bisa dia temui. Dia belum mau putus asa untuk bisa menemuinya dan tetap ingin menjelaskan apa yang dilihat Seungri bukan seperti apa yang dipikirkan prianya.

Sayangnya orang yang dicari dan ditunggu tak pernah menampakkan dirinya. Hanya gelengan dari teman-teman Seungri yang jika ditanya Jiyong sebagai jawaban. Jiyong melihat Daesung yang keluar dari kampus dan berlari kecil menghampirinya yang sejak tadi menunggu Daesung di parkiran mobil.

"Bagaimana?" tanya Jiyong tidak sabaran.

"Aku sudah cek, Seungri ternyata izin cuti kuliah. Tapi aku tidak tahu berapa lama," jawab Daesung.

"Cuti? Bukannya dia pengajuan skripsi?" Jiyong bingung juga sedikit merasa aneh.

"Iya Hyung, tapi sepertinya ditunda lagi. Sebenarnya ada apa sih dengan kalian?"

Jiyong nampak resah, "Hanya salah paham saja."

"Kau sudah menjelaskan padanya?"

"Jika aku sudah jelaskan tidak mungkin aku mencarimu," balas Jiyong.

"Apa ini tentang Jennie?" Pertanyaan Daesung nampaknya telak.

Jiyong mengernyitkan dahinya, "Dari mana kau tahu?"

Daesung menggidikkan bahunya. "Hanya menebak saja. Selama ini kau kan sering digosipkan dengan wanita itu dan Seungri tidak suka dengannya."

"Iya, Seungri memergoki Jennie sedang menciumku, tap-"

"MWO?"

"SSSTTT!!!" Jiyong langsung membekap mulut Daesung yang setengah berteriak karena kaget. "Semua orang akan melihat pada kita!"

Jiyong melepaskan bekapan tangannya dari mulut Daesung. Daesung menatap Jiyong dengan tatapan penasaran.

"Tapi, aku menolak ciuman itu. Sungguh!" jelas Jiyong. Yang semula kepalanya menunduk segera dia angkat lagi.

"Hyung, mungkin kau jujur padaku. Tapi, Seungri orang tidak mudah menerima jika pacarnya ketahuan selingkuh darinya. Ya, meski dia tak pernah pacaran sebelumnya, dia selalu mengatakan itu pada kami," jelas Daesung.

"Tapi aku tidak selingkuh, Daesung-ah. Aku berani bersumpah di depanmu," kata Jiyong lagi.

"Kau jangan bersumpah di depanku Hyung. Kebiasaan Seungri memang seperti itu. Jika sudah menyangkut perasaan dia tidak akan menerima penjelasan apapun. Kurasa tunggu sampai keadaan dia tenang. Baru kau mencarinya lagi."

"Tapi, sampai kapan?"

Daesung menggidikan bahunya, "Aku tidak tahu. Mianhae, aku harus ke kelas. Semoga beruntung!" ucap Daesung sambil meninggalkan Jiyong sendiri.

Habis sudah Jiyong kali ini. Dia benar-benar tidak tahu harus ke mana lagi mencari keberadaan Seungri. Jiyong berjalan gontai menuju mobilnya, matanya sudah tak peduli pada orang yang melihatnya sekarang. Duduk termenung di dalam mobil dan terus memandangi kampus itu dengan harapan bisa menemukan sosok Seungri. Hingga mobil meninggalkan kampus dan hilang dari pandanganya, Jiyong tak juga melihatnya.

Let's not Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang