Part 40

332 37 31
                                    

Biasakan untuk menghargai karya seseorang. Karena menciptakan sebuah karya itu sulit.
.
.
.
.
.

"Hyung, lagi ...," rengek Seungri.

Mereka baru saja menyelesaikan kegiatan bercinta dua menit yang lalu. Bahkan kejantanan Jiyong masih di dalam lubang anal Seungri, tapi Seungri masih ingin digauli lagi oleh kekasihnya.

"Sayang, kita baru juga selesai."

"Lagi. Ayolah, Hyung! Demi anakmu," rayu Seungri.

"Kau mengidam bercinta denganku?" tanya Jiyong agak cukup terkejut.

"Aku tahu kau juga masih mau, 'kan?"

"Kata siapa?" balas Jiyong.

"Buktinya dia masih tegang di dalam sana. Sekali saja, habis itu selesai," rayu Seungri sekali lagi.

"Sekali saja ya Sayang," Jiyong memastikan.

Hanya dengan anggukan yang dianggap persetujuan dari Seungri, Jiyong mulai lagi mencumbu kekasihnya. Pinggulnya kembali bergerak maju dan mundur di posisi gaya misionaris. Kedua kaki Seungri masih terbuka lebar dan kedua pahanya semakin menekuk memudahkan Jiyong bergerak cepat.

"Nyahh aahh fasterhh Hyung nghh aahh," lenguh Seungri.

"No, Honey. There's a baby here!"

Jiyong mengeluar-masukan penisnya dengan tempo sedang namun dalam agar si baby nyaman di dalam perut Seungri. Karena itu juga, titik manis Seungri kena telak oleh ujung penis kekasihnya, membuatnya menggelinjang dan menggeleng tak tentu.

"Aahh Hyung cummhh aahhh~"

"Ungh aahh akuhh juga Sayang aahh aahh~"

Lima genjotan lagi dan mereka mendapatkan kepuasan kesekian kalinya. Nyemprotkan benih-benih di dalam rahim sang kekasih agar calon anaknya memiliki teman di dalam sana.

Mereka sudah menghabiskan waktu hingga tengah hari hanya untuk bercinta dan itu masih tidak membuat Seungri merasa puas, tapi Jiyong tidak akan segila itu untuk terus-terusan menggagahi pacarnya yang sedang hamil. Jiyong lekas mencabut penisnya.

"Kenapa di keluarkan?" protes Seungri.

"Nanti kau akan minta lagi," jawab Jiyong dengan santai.

"Tapi aku masih mau itumu di dalam lubangku," Seungri merengek.

"Aigoo, kau sudah janji padaku Sayang!"

"Ck, menyebalkan!" gerutu Seungri.

Jiyong sedikit mengabaikan gerutuan kekasihnya, dia memilih tiduran di sisi Seungri. Membiarkan dadanya menjadi sandaran kepala Seungri. Jiyong mengusap lengan Seungri dengan perlahan.

"Selama menghilang kau tinggal di mana?"

"Di apartemen Yun Ho," balas Seungri.

Jiyong berhenti mengusap lengan Seungri, kepalanya sedikit menunduk dan melihat pada pacarnya itu.

"Jadi, kau tinggal bersamanya? Pacarku tinggal dengan laki-laki lain yang jelas-jelas dia menyukai pacarku?"

Jiyong melontarkan banyak pertanyaan dengan menggebu-gebu. Jika dibilang Jiyong tak cemburu itu pasti bohong. Dia amat cemburu apabila berhubungan dengan Yun Ho.

"Hei, Hyung ... tenang dulu, okay? Mau dengarkan penjelasanku?" ucap Seungri sambil mengusap dada Jiyong.

"Aku kasih kau kesempatan untuk cerita dengan segala hal yang masuk akal!" tegas Jiyong.

Maka Seungri mulai bercerita dari dia yang memutuskan untuk menghindari Jiyong hingga akhirnya tahu kebenaran yang terjadi. Mengetahui pelaku dari berpisahnya mereka berdua.

Let's not Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang