Part 32 😘

243 39 22
                                    

Biasakan untuk menghargai karya seseorang. Karena menciptakan sebuah karya itu sulit.
.
.
.
.
.

"Nghh aahh fasterhh Daddy!"

Seungri meracau kala Jiyong menghantam titik nikmatnya di dalam lubang seksnya berkali-kali. Sudah berapa gaya mereka lakoni pagi ini. Mereka bercinta sebelum meninggalkan Bali setelah hampir seminggu di sana.

Seungri harus berpegangan erat pada kepala kasur saat Jiyong terus-terusan menggenjotnya dari belakang. Memang doggy style paling terenak dalam melakukan hubungan seks bagi mereka berdua.

"Aahh aahh it's good aahh!" rengek Seungri.

"Shake your dick, Honey!" perintah Jiyong, sementara dirinya memegangi sisi kanan dan kiri pinggul Seungri.

Menurut akan perintah Jiyong, Seungri mulai mengocok sendiri miliknya yang sudah tegang dan bahkan orgasme tiga kali sambil menikmati sodokan Jiyong.

"Urghh aahh aahh sshh aahh~"

"You're fucking so tight, Honey!"

Jiyong mengumpat kala kejantanannya diremas-remas oleh lubang kecil yang terus dikeluar-masukkan penisnya.

"Daddyhh~ ahh cum," rengek Seungri merasa puncaknya akan tiba lagi.

"Keluarkan Baby ahhhh aku menyusul sshh aahh~"

Dirasa klimaksnya akan segara Jiyong jemput, dia semakin gencar menyodoknya hingga pada hujaman terakhir spermanya keluar dan membasahi lubang milik pacarnya.

"Aaahhhh," desah panjang Jiyong.

"Urghh," Seungri sedikit meringis. Jiyong mendengar ringisan yang bukan ringisan nikmat.

"Sayang, gwaenchana?"

"Gwaenchana. Perutku hanya tiba-tiba nyeri," balasnya. Seungri luruh di atas bantalnya masih dengan posisi doggy style.

Jiyong pun menarik penisnya keluar begitu melihat Seungri tidak biasanya. Sebelumnya dia tidak pernah meringis kesakitan setelah selesai bersenggama.

"Sayang, are you okay?" Jiyong cemas.

"I'm okay. Just need a rest."

"Take your time, Honey. Kita masih ada enam jam untuk ke bandara," suruh Jiyong.

"Thank you My love."

Setelahnya Seungri berbaring untuk meredakan nyeri di perutnya. Sementara Jiyong membersihkan diri juga membereskan koper keduanya. Sedikitnya Jiyong masih khawatir dengan belahan hatinya yang tak pernah mengeluh sakit pada perutnya usai berhubungan badan. Dia sempat berpikir jika dirinya terlalu kasar saat 'bermain', menyebabkan perutnya mengalami kram.

Satu jam Jiyong membiarkan Seungri tidur dan sudah waktunya dia bangun. Duduk di tepi kasur dengan membelai wajah Seungri yang perlahan terusik tidurnya karena sentuhan Jiyong.

"Bangun Sayang, waktunya kita ke bandara satu jam lagi," ucap Jiyong.

"Sudah berapa lama aku tidur?" Seungri mengerjapkan matanya pelan. Lalu merenggangkan tubuhnya.

Let's not Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang