Spesial Chapter : What If

719 57 5
                                    

╣ [ Queen Of The Tower ] ╠

|° ✪ Spesial ✪ ° |

[ ●╹• What If •╹● ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ ●╹• What If •╹● ]

----------------------------

•••

Rambut pendek dengan perawakan remaja, iris mata yang bagaikan permata aquamarine. Saat melihat wanita itu pertama kali, Khun Edhan tahu jika dia terjerat oleh pesonanya.

Dia adalah seorang yang unik.

Dimenara ini, ia dapat mengeluarkan aura kasih sayang. Agak lucu sebenarnya jika mengingat sifat shinsu yang di miliki sang empu berkebalikan dengan kehangatan.

Wanita itu tidak suka membunuh.

Edhan jelas tahu hal tersebut, sering kali pria itu mendapati dia berselisih dengan si bajingan kuning. Terutama, saat dimana rencana mereka memuat terlalu banyak korban tidak bersalah.

Dia adalah orang yang ramah.

Senyum tulus miliknya yang masih ada bahkan sejak mereka mencapai lantai yang lebih tinggi dan kejam, hampir seperti obat untuk tim mereka.

Wanita itu akan jadi orang pertama yang marah jika anggota tim mereka terluka. Aura suci dari kekuatannya yang unik, penampilan cantik dan sifat wanita itu. Semua hal tentang dirinya membuat pria berambut biru ingin bertanya kepada dewa.

Apa kalian para dewa keparat mengirimkan seorang malaikat?

Tentu saja tidak.

Itu semua hanya sesuatu yang aneh dalam pikirannya, datang dari kebiasaan segala hal dia ada di dalam pikiran Edhan.

Edhan jelas tertarik padanya, namun tidak dalam taraf untuk dikatakan jatuh cinta sangat dalam.

Hanya sebuah ketertarikan pada seseorang yang begitu indah, juga sangat baik kepadanya.

Tapi seiring waktu, Edhan tetap memperhatikan sang gadis. Bagaimana cara pupil mata ia meredup disaat-saat tertentu, atau ketika wanita itu menatap mereka seolah berasal dari dunia lain.

Dia adalah orang yang suka tersenyum, namun hanya Jonathan Abner si keparat yang sepertinya bisa membuat sang gadis tertawa cerah.

Terkadang Edhan merasa seperti dirinya dan yang lainnya adalah hal berharga bagi wanita itu. Akan tetapi keberadaan Jonathan adalah hal lain, tempat dimana ia bagai orang bebas.

Khun Edhan juga ingin melakukannya.

Membuat bibir manis itu tersenyum cerah dan tertawa, membuat dia dapat benar-benar terbuka padanya. Dia memang orang yang baik, tapi juga tertutup.

Manik biru menatap punggung yang terlihat rapuh. Edhan mendecih kecil, ketidaksukaan tumbuh saat melihat gadisnya berjalan berdampingan dengan kepala kuning.

Queen Of The Tower || TOGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang