Chapter 11 <S3>

651 102 95
                                    

╣ [ Queen Of The Tower ]  ╠

|° ✪ Chapter 41 ✪ ° |

[ ●╹Disaster╹● ]
_____________________________________

"Kau....?" ucap (Name) tidak percaya, namun dia langsung menetralkan ekperesi kagetnya

Orang tersebut menatap (Name) dengan tatapan sendu, "Sudah lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu?" tanyanya

"......"

(Name) tidak menjawab, dia hanya diam dengan ekpresi tenang

"....Maaf, sepertinya aku mengacaukan pestanya" ucapnya kemudian

"......"

"Apa kau membenciku, (Name)?" tanyanya dengan suara lirih

"Tidak" jawab (Name) singkat, orang tersebut menatap tidak percaya dengan jawaban (Name)

"Mungkin dulu....saat kau meninggalkanku, aku lebih ke marah dari pada membencimu"

Zahard dan beberapa orang lainnya mengernyit mendengar ucapan 'meninggalkan' dari (Name)

"Benar, aku marah. Pada kau yang meninggalkanku tanpa pemberitahuan dan marah pada diriku yang tidak bisa mengungkapkan cinta pada dirimu"

Orang tersebut tersentak, Zahard yang mendengar kata 'cinta' terdiam

"Tapi sekarang, aku sudah tidak marah lagi"

"(Name), aku...aku mencintaimu" ucap orang tersebut, beberapa orang disana terutama Zahard langsung membulatkan mata mereka

Sedangkan (Name), saat mendengar itu terlihat jelas manik birunya bergetar

"....Tapi, aku tahu. Aku tahu jika aku sudah tidak punya kesempatan lagi untuk masuk ke dalam hatimu" ucapnya lirih

"....."

"Ayo kita kembali, (Name). Setidaknya...tolong kau kembali untuk keluarga dan sahabat-sahabatmu"

"Apa yang- " ucapan Zahard yang sudah terkena emosi, disanggah oleh ucapan (Name)

"Pfft....'kita'? kau pasti bercanda"

"Bukankah 'dunia asal' kita itu berbeda? apa maksudmu dengan kita yang kembali?" tanya (Name) sarkas

Seseorang tersebut langsung tersentak kaget, kemudian dia terdiam untuk beberapa saat

"Apa....kau sudah mengetahui hal itu? seberapa banyak kau tahu?" tanyanya

"Aku sudah tau hampir sebagian besar kebenaran yang 'kalian' sembunyikan dariku selama ini"

"Kau tau? saat mengetahui kebenaran itu....aku benar-benar sangat syok dan depresi"

"Aku syok, dengan kenyataan bahwa seandainya kalian sudah membohongiku selama ini"

"Setelah itu aku merasa, bahwa ternyata dari awal hidupku benar-benar penuh dengan kebohongan"

"(Name), aku bisa jelas- " ucapan orang tersebut terpotong

"Tidak, tidak perlu. Aku juga sudah tahu alasan kalian membohongiku, alasan kau meninggalkanku, alasan kenapa aku bisa ke dunia ini, dan kenyataan arti 'keberadaan' ku untuk para rekan dan pemimpin kalian"

"....Siapa yang memberitahumu?"

"Siapa lagi? tentu saja salah satu dari pemimpin kalian yang memberitahuku kebenarannya"

"Kau pasti akan tahu siapa itu nanti. Dan...karena kebetulan kau ada disini aku akan memberitahumu arti kalian bagiku sekarang"

"Aku masih menganggap kalian sebagai temanku, walaupun kenyataan dibohongi itu menyakitkan"

Queen Of The Tower || TOGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang