Hallo chingu, how r u?
For next part, vote & spam komen dulu yuks😻💗Mau cepet update? Vote & spam komen dulu donggg hehe😻
(´∩。• ᵕ •。∩')
"Pak, buka gerbangnya, dong. Saya mau belajar, masa saya nggak di izinin masuk, sih?"
"Maaf atuh nya, bapak teh teu bisa nolongan dei. Sien Aya pak Bambam." Ujar satpam yang berdiri dari dalam gerbang. Pria paruh baya dengan kumis tebal itu sudah sangat hafal dengan Bulan yang sering terlambat masuk.
"Iya atuh, gak pa-pa. Saya pulang aja," sahut Bulan dengan wajah lesu.
Setelah mengucapkan maaf sekali lagi, Pak satpam pamit untuk masuk kedalam pos nya yang langsung dibalas kata 'iya' dari mulut Bulan dengan senyuman paksa yang terbit.
Bulan mencebikan bibirnya kesal dengan kaki yang dihentak-hentakan ketika melihat area depan sekolah yang sudah sepi.
Ia terlambat! Ia jadi menyesal karena semalam bergadang karena menamatkan sebuah novel fantasi. Selain itu, semalam dirinya malah banyak termenung memikirkan hari kemarin.
"Ngapain lo?"
Suara bariton lelaki terdengar dari belakang membuat Bulan menoleh mendapati seorang lelaki dengan wajah dingin dan sok angkuh yang menatapnya intens.
Bulan melipat kedua tangannya, gadis itu menghela nafas. "Gak lihat?"
Lelaki yang menaiki motor dengan kedua kaki yang menopang berat motor gede-nya, mengernyit sebelum membuka helm full face miliknya, membuat rambutnya berantakan. Tangannya ia gunakan untuk menyugar, menyisir-nyisir kecil rambut nya sedikit ke belakang lalu menaikan satu alisnya saat mendegar penuturan si perempuan.
"Yang gue lihat, lo lagi berdiri dengan muka gembel lo itu." Ucap Bintang membuat Bulan tersedak.
"Aduh, sorry shay. skincare gue mahal. Mana ada muka gue macam gembel." Balas Bulan. "Harusnya lo lihat spion, ngaca. Lihat deh, muka lo gradakan. Saran gue sih amplas aja biar halus, biar kaya muka gue ini."
"Cih, over pede."
"Selflove namanya! Cih, udah deh. Lo ada cara supaya bisa masuk, nggak?" Tanya Bulan. Karena gadis itu tau bahwa lelaki yang menjadi lawan bicara kali ini kerap kali terlambat, tetapi herannya masih bisa memasuki area lingkungan sekolah.
"Nanya solusi ke gue?"
"Bukan, ke jin qorin Lo!" Ucap Bulan dengan suara keras sembari melayangkan tatapan sinis. "Pake nanya,"
"Nanya yang benar,"
"Gimana? Gimana?"
"Panggil nama," ujarnya. Namun, kala gadis yang menjadi lawan bicaranya kali ini nampak diam dengan raut kesal, Bintang berdecak. "CK! Naik," titah Bintang. Ia menunjuk jok belakang motor menggunakan dagu.
"Naik kemana?"
"Masih nanya?"
Bulan langsung mengerti. Gadis yang menggunakan seragam lengkap nan rapi berbanding balik dengan lelaki urakan itupun, langsung menghampiri Bintang dan menaiki motor tinggi milik pria itu tanpa memikirkan gengsi.
Tangan Bulan pun memegang bahu yang lelaki yang dirinya anggap rival itu agar bisa mencapai dan duduk di jok belakang motor. Memilih membuang jauh-jauh gengsi, yang ia fikirkan sekarang hanyalah bagaimana caranya bisa masuk ke dalam area sekolah.
![](https://img.wattpad.com/cover/279852207-288-k156176.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BUL & BIN
Roman pour AdolescentsMisteri, Pengkhianatan, Peristiwa, serta Lika-Liku Kehidupan, Semuanya terkuak. Permasalahan yang tak kunjung usai hingga akhirnya menemukan titik terang. Di tengah masa-masa sulit yang ia lalui, Takdir malah mempertemukannya dengan seorang gadis y...