3

2.5K 307 16
                                    

Hari sudah hampir petang dan aku masih diperpustakaan kota. Aku belum berniat pulang, hanya ingin segera menyelesaikan tugasku, lagipula aku tinggal sendiri jadi aku bisa pulang semauku. Memang ini yang aku inginkan, tenang.
Tadinya kupikir aku lebih tenang belajar diperpus, tapi orang ini terus menguntitku. Kalian tau dia siapa?

Aku tau kalian sudah tau siapa yang kumaksud.

Sejak dikampus, dia menguntitku bahkan sengaja bolos kelas dan berpura pura jadi murid kelasku. Dia sangat konyol dan aneh. Seperti saat ini, dia meninggalkan mobilnya untuk menggantikanku menyetir, dan itu sama sekali bukan permintaanku. Sejenak aku berpikir kenapa aku terlalu mengalah membiarkan dia menguntitku begini.

Dia baru saja kembali setelah membeli beberapa makanan, dia rewel karena belum makan dan itu bukan salahku. Dia menatapku sampai kelas selesai, menguntitku diperpus hingga petang. Dan tentu saja itu bukan salahku.

"Hais apakah kamu selalu belajar seperti ini?" Dia berkata setelah aku memberes kan buku yang sudah kubaca bersama tugas tugas lain yang berserakan. Aku sudah tidak tahan dengan bau tubuh ku sendiri.

"Uhum" aku menjawab dan seketika dia menghela nafas panjang.

"Membosankan"

"Ya, terutama saat ada kau"  dia tiba tiba mempoutkan bibir nya, seperti bayi yang tak diberi jatah permen.

"Ummm, tidak papa. Tapi melihatmu adalah kesenangan bagiku"

"Cih, dasar aneh"

Dia tiba tiba tertawa kemudian berdiri mengambil beberapa bungkus makanan yang ia beli tadi, juga mengambil tasku yang baru saja aku rapikan.

"Berikan tasku"  aku berusaha merebut tasku tapi dengan sengaja ia berjalan lebih cepat dan meninggalkanku, tapi aku berhasil menyusulnya.

"Berikan tas ku!" Dia hanya menggelengkan kepalanya sembari tetap berjalan.

"Kau terlalu belajar dengan keras seharian, dan bahumu akan terasa sakit karena terlalu lama menunduk membaca buku, jadi aku bawakan tasmu"

Aku mengehela nafas pelan, tak mengerti apa yang ada dalam isi kepala human barbie ini.

"Kalau begitu berikan kunci mobilku"

"Tidak, aku yang menyetir dan kau bisa tidur, istirahatkan otakmu"

Lagi, aku menghela nafas membiarkan dia melakukan apa yang dia mau.

Aku membiarkan dia menyetir tanpa obrolan diperjalanan, aku terlalu lelah belajar dan lelah menangani manusia barbie ini.

Namun, apa kalian tau apa yang aku rasakan sekarang?

Ketika aku menoleh, aku dibuat terkagum dengan side profilnya. Hidung bangir dan bibir tebalnya menambah pesonanya sekalipun dia hanya diam. Langsing tapi kekar, apa kalian tau apa maksudku? Urat urat tangannya bahkan terlihat jelas, putih mulus dan aku maklumi jika setiap orang terkagum dan tergila gila padanya. Tapi siapa sangka jika dia semenyebalkan ini. Dia bahkan dengan santai menyetir sembari bernyanyi, sepanjang jalan.

Aku tersadar ketika Lisa mencubit hidungku, dan otomatis aku merasa malu karena terpergok tengah menatapnya.

"Kau menyukaiku?"

Aku memutar mata dan lekas melepas seat belt ku, dia menyeringai dan memegang tanganku erat. Aku mempertahankan harga diriku berbalik menatapnya dengan mata kucingku. Namun dadaku tiba tiba bergetar melebihi normalnya detak jantung.

"Kau menyukaiku?" Dia berbisik dan semakin mendekatkan dirinya, bahkan aku bisa merasakan hembusan nafas yang hangat menyentuh kulitku. Tapi tak lama, kesadaranku kembali. Aku tutup wajahnya dengan tasku sembari mendorongnya menjauh.

MY DEAR BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang