Jennie dan Lisa baru saja pulang dari mall yang hampir tutup. Mereka terlalu asik bermain disana untung saja mereka sadar jam tutup mall sebelum mereka di usir petugas keamanan.
Mereka berlari sembari tertawa menuju parkiran, dan pegangan tangan Jennie ditangan Lisa tak pernah lepas, saling menggenggam satu sama lain. Tapi kemudian Lisa melepas genggaman tangan itu untuk menggendong Jennie.
Jennie yang kaget memukuli dada Lisa yang kegirangan berhasil lagi menggoda Jennie. Lisa suka bagaimana raut wajah Jennie yang kesal, terlihat lucu dan menggemaskan menurutnya. Bahkan ketika Jennie mengomelinya Lisa hanya tersenyum memandang wajah Jennie yang shining shimering seplendid. Prik!
Entah mantra apa yang Lisa komat kamitkan, tapi tatapannya selalu berhasil menghipnotis Jennie. Dan kini mereka bertatapan seolah film melodrama diiringi lagu blackpink yang berjudul kill this love.
Jennie mencium kilas bibir Lisa tanpa Lisa duga. Kemudian mereka masuk dan bergegas pulang. Dalam perjalanan Jennie mengatakan ia kelaparan, beruntung masih ada kedai yang masih buka meski hanya tersisa gimari dan topoki. Lisa memeriksa ponselnya selagi menunggu Jennie membeli makanan.
Lisa sedikit terhenyak ketika melihat pesan pesan yang ia terima, puluhan panggilan tak terjawab dan juga pesan peringatan dari Seulgi.
No Name
Kau tak melupakanku kan?
Lisa, aku merindukanmu.Kenapa kau datang lagi? Batin Lisa berdebat dengan otaknya, dan kini ia memandang wanita canting yang berjalan ke arah nya dengan girang dan bahagia, gummy smile nya menambah kesan imut dibalik mata yang tajam.
Kau sudah punya Jennie Lisa, apa yang kau pikirkan?
Lisa kembali meletakkan ponselnya ketika Jennie masuk ke mobil. Ketika Lisa menatap mata Jennie, hati nya terketuk bahwa Jennie benar benar tepat untuknya. Sebab Seulgi pernah berkata kau tak akan pernah bertemu orang yang tepat jika tak berpisah dengan orang yang salah, betapa hebat nya Mario Seulgi yang memberi kata kata mutiara seperti itu.