Lisa baru saja menempelkan pantatnya disofa dirumah Jennie dan tak berniat untuk pulang, Lisa bebas melakukan itu terlebih karena itupun perintah Mommy Jennie. Mendapat dukungan itu membuatnya merasa aman dan tak akan diusir lagi. Mana mungkin, ia sudah jadi kekasih Cutie Cat mana mungkin Jennie mengusirnya.
Belum lama Lisa duduk disofa ponsel Jennie berdering menunjukkan notifikasi pesan. Lisa penasaran tapi ia abaikan, Lisa tetap menghormati privasi Jennie. Lisa hanya mengeluarkan ponsel miliknya dan bermain game.
Tapi kemudian ponsel Jennie berdering lagi, kali ini bukan pesan melainkan telepon. Lisa semakin penasaran tapi Lisa enggan dan takut jadi Lisa memilih diam lagi meski sesekali ia mengintip ponsel kekasihnya yang terus berdering.
Dan selang beberapa menit setelah telepon itu mati Jennie datang dengan dua gelas jus yang ia letakkan dimeja lalu duduk disamping Lisa yang masih bermain game.
"Baby, ponselmu sedari tadi berdering"
"Really?"
"Ya, aku ingin mengangkatnya tapi aku tidak punya hak melakukannya."
"Why? Kau bisa melakukannya"
"No baby, aku harus tetap menghargai privasimu"
Jennie hanya menggeleng dan tersenyum, kemudian mengecek ponselnya. Jennie membalas beberapa pesan yang ia terima dari temannya, kemudian meletakkan ponselnya ke meja. Lisa hanya memperhatikan Jennie yang meminum jus dengan santai.
"Apa tak ada yang penting?"
"Tidak, itu pesan dari Jisoo. Dia ingin kemari tapi aku bilang padanya aku tidak dirumah"
Jennie hanya tertawa kemudian kembali minum jus dan menyalakan Tv. Tapi berbeda dengan Lisa. Lisa hanya merasa ada sesuatu yang mengganjal.
"Baby? Apa kau kesulitan?"
Jennie menoleh kemudian mengerutkan alisnya tanda kebingungan.
"Apa kau kesulitan dengan hubungan backstreet ini? Kau bahkan berbohong pada temanmu"
"Apa kau pikir backstreet bukan sebuah kebohongan?"
Lisa hanya menunduk tapi kemudian Jennie menariknya kedalam pelukan."Aku tak merasa kesulitan. Tidak sama sekali" Jennie mengelus rambut Lisa, memberi ketenangan bagi Lisa yang merasakan hal yang tak baik dalam dirinya.
"Aku hanya merasa bersalah"
"Kau melakukannya untukku kan? Kau ingin menjaga perasaanku juga? Jadi aku tak ingin menyianyiakan kepedulianmu, Honey"
Lisa dibuat lega sekaligus merinding ketika ia berbisik memanggil panggilan yang tak biasa. Melihat Lisa yang menegang membuat Jennie merasa puas karena berhasil menggodanya, Jennie tertawa ketika Lisa memasang wajah melasnya. Dan Lisa tak mau kalah, ia menggelitiki Jennie hingga terjungkal terombang ambing terbawa arus dan terbang menuju tak terbatas dan melampauinya dan tersangkut di satelit di angkasa HEH PRIK!!!
Setelah puas bermain main dan bersenda gurau. Perut Lisa sedikit membuatnya merasa malu, berbeda dengan Jennie yang kembali menertawakan kekonyolan most wanted dikampus, sifatnya tak sesuai dengan wajahnya yang seperti jelangkung sorry i mean BARBIE!
Melihat Jennie yang terus menertawainya, Lisa lantas mengambil ponselnya untuk memesan makanan tapi baru saja ia memilih apa yang ingin ia pesan Jennie merebut dan melihat daftar makanan yang hendak Lisa pesan.
"Pizza? Kau mau pizza? Aku bisa membuatnya untukmu hon" tanpa basa basi dan nunggu jawaban Lisa, Jennie beranjak dari sana dan pergi menuju dapur. Lisa memandangi kekasihnya yang terlihat akrab dengan perabotan dapur, ia memasak tanpa dentuman panci atau sodet yang jatuh, telaten namun santai. Melihat Jennie yang terlihat keren, ia mencoba memotretnya tetapi ia milih sedikit mendekat untuk memotret kekasihnya lebih jelas lagi.