Bab XVIII

76 11 0
                                    

BAB XVIII

Malam sudah semakin larut dan amat sangat mencekam hari itu, dimana ada sepuluh burung gagak yang berseru secara bergantian, Siwon kini telah tiba disebuah Castle Ice

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam sudah semakin larut dan amat sangat mencekam hari itu, dimana ada sepuluh burung gagak yang berseru secara bergantian, Siwon kini telah tiba disebuah Castle Ice.

"Masuklah Siwon..."

Saat Siwon tengah berdiri didepan sebuah Castle yang sebagian besar bangunannya dilapisi oleh Ice, tiba-tiba ada sebuah suara yang menyerukan namanya, sehingga membuat Siwon kini melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam Castle tersebut.

"Apakah kau sudah sangat putus asa Siwon, sehingga kau kemari untuk menemuiku?" tanya sebuah suara yang semakin Siwon masuk semakin terdengar begitu amat sangat jelas.

"Aku, hanya ingin yang terbaik untuk keluargaku Dewi." Ucap Siwon.

Seusai Siwon berbicara, tiba-tiba dari arah depan sebuah lorong yang gelap itu seketika berubah terang dan menampilkan sesosok Yeoja cantik dengan gaun putih dan memakai mahkota russa yang berada diatas kepalanya.

"Ikutlah denganku Siwon, aku akan menstabilkan kekuatanmu, sehingga kau bisa membinasakan musuh-musuhmu yang membahayakan keluargamu, tapi hal ini tidak mudah Siwon."

"Syarat apapun akan saya lalui dewi asalkan engkau bisa membantu diriku, agar aku bisa lebih melindungi keluargaku."

"Baiklah, ikut denganku, maka aku akan tunjukkan apa yang harus kau lakukan, agar kau bisa mendapatkan kekuatan lebih untuk membinasakan musuh-musuhmu itu." Ungkap sang dewi kepada Siwon

Setelah itu Siwonpun berjalan dengan mengikuti arah jalan yang ditunjukkan oleh sang dewi.

Sepanjang lorong yang ia lewati Siwon melihat keanehan-keanehan yang seperti nyata dimatanya.

"Ada Apa Siwon, pikiran mu kini seperti terganggu?" tanya sang dewi, ketika menyadari bahwa Siwon kini mulai terdistrek oleh bayangan-bayangan yang ada disamping kanan kirinya.

"Ada apa ini Dewi?" bukannya menjawab pertanyaan sang Dewi Siwon malah kembali menanyakan sesuatu yang mengganggu dibenak dirinya.

"Ini semua adalah butiran-butiran ingatanmu Siwon."

"Iya, tapi untuk apa kau tunjukan ini kepadaku, lalu tantangan apa yang akan kau berikan kepadaku?"

"Kau harus mencarinya sendiri di berbagai butiran ingatan mu ini Siwon."

"Mwo..., jadi maksudmu aku harus masuk kedalam memoryku begitu."

"Ya, tepat sekali."

"Tapi bukankah itu berbahaya, jika kita tak bisa kembali, maka aku akan binasa."

"Untuk itu kau harus yakin dan bertekad dulu untuk menerima tantangan ini."

"Ini gila...benar-benar gila Dewi."

"Lebih gila mana banyak dari berbagai Clan semua mengincar keselamatan anakmu?"

"Tapi apa yang akan diuntungkan dengan aku masuk kesana?"

Blood (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang