Part 9

47 17 12
                                    

CERITA MASA LALU

"Kepercayaan dan saling terbuka dalam sebuah persahabatan adalah kunci dari langgengnya ikatan persahabatan itu"
.
(Kanaya Humairah)

💕💕💕💕💕💕💕

"Dek, apa mereka tahu sebenarnya apa yang terjadi dan penyebab kamu berubah?" tanya Rian kepada Naya.

Sepulang dari warung mereka membersihkan diri, salat lalu duduk di ruang keluarga untuk melanjutkan pembicaraan mereka.

"Tidak. Karena mereka tidak tahu karena aku hanya mendengar sebuah rekaman" kata Naya dengan pikiran yang kini mengingat masa lalunya. Rian pun mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Apa sekarang kamu bisa jelaskan secara detailnya?" tanya Rian hati-hati. Rian memang belum sepenuhnya tahu cerita aslinya. Karena Naya waktu itu sangat sulit untuk menjelaskan ceritanya secara detail. Jadi dia hanya tahu kalau Naya depresi karena terlalu memendam kekecewaan akibat dikhianati oleh orang-orang terdekatnya. Baru saja Naya ingin menjawab pertanyaan dari Rian. Tiba-tiba ucapan salam seseorang mengehentikannya.

"Assalamu'alaikum" salam Vian yang kini sudah ikut gabung di sofa yang ada di ruang tamu.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab Naya dan Rian.

"Ada apa nih, tumbeng kumpul berdua? Lagi bicara serius yah?" tanya Vian saat melihat Naya dan Rian yang tadinya berbicara serius.

"Kalau mau tahu diam dan dengarkan" kata Rian tegas membuat Vian menggangguk karena dia paham jika Rian sudah tegas berarti dia sedang serius. Rian pun menatap Naya.

"Kita tunggu Risya dulu yah kak. Soalnya aku hanya ingin bercerita satu kali" kata Naya. Membuat mereka berdua mengangguk. Tidak lama ucapan salam terdengar.

"Assalamu'alaikum" salam Risya yang kini sudah muncul. Naya memang langsung menyuruh masuk jika sudah datang.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab mereka.

"Duduk Ris" Risya pun menurut dan duduk di samping Naya.

"Gimana dek? Kita mulai yah" Tanya Rian namun Naya terlihat ragu untuk bercerita.

"Kamu jangan takut untuk bercerita. Tarik nafas dulu kemudian buang. Anggap apa yang kamu ceritakan ini adalah hal yang biasa. Buang jauh-jauh rasa kecewa mu. Dan jangan anggap itu beban. Agar kamu bisa rileks dalam bercerita" lanjutnya berusaha untuk menenangkan Naya. Nayapun mengikuti intruksi Rian kemudian memulai ceritanya.

Flasback on

Setelah ujian nasional selesai Naya pun berjalan menuju kelasnya. Namun saat hendak masuk tiba-tiba dia ditarik oleh seseorang.

"Caca" kata Naya saat melihat sahabatnya itu menarik tangannya.

"Ikut aku ke taman belakang" kata Caca sambil terus menarik tangan Naya. Naya yang ditarik pun hanya pasrah. Mungkin ada sesuatu yang penting. Sesampainya di taman mereka pun duduk dikursi panjang yang tersedia ditaman belakang sekolahnya.

"Kenapa?" tanya Naya dengan lembut.

"Sadar nggak sih kalau kamu itu parasit selama ini" kata Caca dengan nada yang judes dan to the point. Membuat Naya begitu kaget. Karena Caca yang dia kenal begitu lembut dan tidak pernah sejudes ini apalagi kata-katanya begitu sangat menusuk bagi Naya.

"Maksudnya?" tanya Naya berusaha untuk tetap bersikap tenang.

"Jangan pura-pura tidak tahu. Kamukan siswa yang PINTAR. Mana mungkin kalimat sesederhana itu tidak bisa kau mengerti. Dasar PARASIT" kata Caca sambil tersenyum miring dengan menekan kata pintar dan parasit.

Kanaya HumairahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang