Part 17

24 0 0
                                    

"Sebagian hati yang trauma, akan sulit menerima kembali seseorang dalam hatinya"
(Kanaya Humairah)

🧡🧡🧡🧡🧡🧡🧡

"Nay, lagi-lagi dosen nggak masuk nih" kata Keisya

"Terus?" tanya Naya yang masih sibuk dengan novel yang berada di tangannya.

"Jalan yuk, ke kantin kek atau ke gramedia" tawar keisya.

"Kantin saja. Kalau ke gramedia nggak keburu. Nanti kita telat mata kuliah kedua hari ini" kata Naya kemudian menutup novelnya.

"Oke deh. Ayo" kata Keisya kemudian berdiri. Baru saja mereka mau berjalan tiba-tiba beberapa laki-laki memasuki kelasnya membuat mereka menghentikan langkahnya.

"Semuanya duduk. Akan ada penyampaian" kata Rizki dengan tegas kemudian kembali duduk ke kursinya. Keisya dan Naya yang mendengar itu merasa kesal. Padahal baru saja mereka ingin pergi harus dihentikan lagi.

"Mereka mau apa sih. Lapar banget nih" bisik kaisya dengan nada jengkel.

"Tidak tahu. Tunggu saja" kata Naya pelan. Sebenarnya Naya juga merasa kesal karena dia kali ini ingin makan.

"Lapar Nay. Oh, atau begini saja Nay kita izin saja ke toilet terus ke kantin deh" bisik Keisya. Dia begitu malas saat ini berada dalam ruangan. Toh, pasti juga penyampaiannya bakal dia tahu.

"Tunggu saja dulu. Kalau lama baru kita izin" kata Naya lagi pelan. Dia tidak ingin membantah apalagi melihat ke arah pintu yang senior laki-lakinya banyak berdiri disana. Bukan dia takut, hanya saja malas berurusan dengan makhluk yang namanya laki-laki. Karena pasti akan ada perdebatan dengan mereka. Apalagi akses untuk keluar dijaga dengan ketak.

"Hm... Ya sudah" kata Keisya pasrah.

"Assalamu'alaiku adik-adik" salam ketua BEM mereka yang tak lain dan tak bukan adalah Alex.

"Wa'alaikumussalam" Jawab mereka.

"Sebelumnya kami meminta maaf karena telah mengganggu waktu kalian. Kalian iklaskan waktunya kami ambil?" tanya Alex sambil terkekeh.

"Malah bertanya, ya enggaklah" cibir Keisya yang kini menatap kesal ke arah seniornya itu. Membuat Naya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Kei, diam ih" tegur Naya.

"Siapa suruh Nay, ganggu kesenangan kita saja" kata Keisya. Membuat Naya berusaha menahan tawanya. Diapun kembali menatap ke arah depan.

"Jadi begini, berdirinya kami disini ingin menyampaikan kalau kita akan mengadakan beberapa kegiatan untuk menambah skill kita sebagai mahasiswa" jelas Alex dengan tegas. "Jadi bagaimana dan seperti apa kegiatan yang akan kita lakukan itu akan dijelaskan oleh devisi pengambangan minat dan bakat. Jadi, kepada ketua divisi tersebut saya persilahkan" lanjutnya sambil menatap ke arah temannya.

"Assalamu'alaikum. Hai semuanya" sapa ketua devisi tersebut.

"Wa'alaikumussalam. Hai kak" jawab mereka serempak.

"Baik sebelum saya menjelaskan terlalu jauh maka saya ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu. Karena tak kenal maka tak sayang dan tak sayang maka kita tak akan saling cinta" kata ketua tersebut sambil terkekeh membuat dia mendapatkan sorakan dari juniornya.

"Caper" cibir Keisya.

"Husssttttt... Perasaan dari tadi nyinyir terus" kata Naya sambil menggelengkan kepalanya.

"Laper Nay" rengek Keisya kepada Naya. Naya hanyaenggelengkan kepalanya. Dia tahu betul kalau keisya sudah lapar maka jiwa-jiwa nyinyirnya akan semakin jadi. Apalagi untuk mereka yang menggangu waktu makannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kanaya HumairahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang