hii gais❤️❤️.
mimin comeback dengan cerita baru mimin!!!.
ini merupakan sekuel dari cerita sebelumnya yaitu Alfarez. yang udah baca Alfarez pasti tau gimana alurnya.
just saran aja ya dari mimin, sebelum baca ini mending baca Alfarez dulu biar ngerti gimana alurnya🥰.oke mari kita lanjut ke ceritanya saja❤️❤️.
Pagi hari di hari Senin yang sangat sibuk dan membosankan. seorang gadis dengan seragam abu abu putih dan jas almamater berwarna hitam dengan rambut di kuncir dan wajah berseri berjalan santai melewati lapangan sepak bola yang luas. sesekali kepalanya menoleh ke kanan dan kiri melihat pemandangan yang ada di sekolah barunya.
"Permisi Pak?saya mau tanya ruangan kepala sekolah ada dimana ya?" tanya nya pada seorang satpam yang baru saja keluar dari sebuah ruangan.
"kamu murid baru yang dapat beasiswa itu ya?" tanya satpam lalu gadis itu mengangguk. tatapan satpam itu langsung berubah sedikit sinis.
"tangga nomor empat dari sini terus sebelah kanan perpustakaan, tapi biasanya kalau anak beasiswa beda ruangan" kata satpam itu lalu pergi begitu saja.
gadis itu hanya keheranan lalu pergi ke arah yang di tunjukkan satpam tadi. setelah menemukan ruangan yang dia cari, gadis itu langsung masuk dan menjelaskan tujuannya ke sekolah tersebut kepada kepala sekolah.
***
"Bangsat!" pekik Damian keras ketika kepalanya di lempar penghapus papan tulis oleh Kenan.
"si Kenan bego banget anjing, pala gue di timpuk penghapus anjir" protes Damian lalu menuju ke bangku Alvan yang sedang kosong.
"sejak kapan si Kenan pinter?" celetuk Bastian dari tempatnya. Kenan yang masih berada di kursi guru berdiri lalu menghampiri bangku Bastian.
"Bas! mulut biasa in di filter kenapa, jujur amat" kata Kenan lalu duduk di sebelah Bastian. Bastian yang melihat Kenan duduk di sebelahnya lalu mengernyit bingung.
"ngapain lo disini?sana jauh jauh, ketularan bego lo gue yang ada" terus Bastian lalu memainkan ponselnya.
Arjuna yang baru saja masuk ke dalam kelas melihat kemana mana mencari sosok Alvan.
"si Alvan mana?" tanya Arjuna duduk di atas meja siswi satu kelasnya. "gak tau, katanya ke kantin sama Yelena" jawab Damian.
"bukannya Yelena gak pernah mau bareng sama Alvan?tumben banget" kata Bastian lalu duduk di bangkunya. Damian yang memberikan jawaban tadi hanya bergidik bahu.
beberapa menit berlalu Alvan masuk ke dalam kelas sambil membawa beberapa buket bunga dan surat cinta. seperti biasanya, itu adalah surat dari para penggemarnya.
"gak capek lo?" tanya Bastian melihat Alvan yang kesulitan membawa buket bunga. "capek kenapa?" tanya Alvan balik dengan wajah tanpa dosa.
"udah Bas biarin, otaknya masih ketinggalan di loker" kata Arjuna menengahi. Alvan yang baru menata buket di loker belakang kelas hanya diam tanpa berniat menjawab.
"katanya ada anak baru" ucap Kenan bersuara sambil memakan camilannya yang dia bawa dari rumah. teman temannya langsung menatapnya penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVANZO [ON GOING]
Teen Fiction[𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼 𝘾𝙀𝙍𝙄𝙏𝘼 𝙎𝘼𝙔𝘼] ⚠️ DON'T COPY MY STORY ⚠️ sekuel dari Alfarez. SMA Gemilang merupakan sekolah elit dengan fasilitas yang cukup lengkap untuk para siswa siswinya. mulai dari ruang ber-AC, asrama, dan...