11. GOSIP BARU

668 50 3
                                    

Selamat menunaikan ibadah puasa man teman❤️✨.
Semangat bacanya✨❤️.

"Buset!" Pekik Kenan terkejut melihat Alvan yang sudah ada di depan rumahnya sembari membawa mobil yang kemarin baru dia beli bersama Alfa ayahnya.

"Ngapain lo kesini? Katanya gak bisa nebengin" tanya Kenan mendekati Alvan yang berdiri di depannya sekarang. "Gue bukan mau nebengin lo" Kening Kenan berkerut bingung.

"Terus?" Matanya melirik ke kaca dalam mobil yang memperlihatkan satu buket bunga dengan dua buket jajan. "Gue ada les nanti sampai jam sepuluh buat olimpiade lusa, gue nitip itu buat Abel" mata Kenan terbelalak kaget mendengarnya.

"Wait, gak salah denger gue? Buat Abel? Bukan buat Yessika?" Alvan mengangguk datar. Ia lalu berjalan mengambil dua buket tadi dan memberikannya pada Kenan yang sedang berdiri cengo. "Udah ya gue duluan, thanks bro!" Alvan melajukan mobilnya pergi dari kawasan rumah Kenan.

"Kelakuannya biadap tapi kok temen gue" monolog Kenan lalu memasukkan tiga buket tadi ke dalam mobilnya. Kemudian Kenan segera beranjak pergi menuju sekolah sebelum terlambat.

Kerumunan para siswi yang berjejer sepanjang koridor semakin ricuh begitu Kenan melewati mereka. Belum lagi pandangan mereka yang langsung tertuju pada tiga buket di tangan Kenan.

Kak itu buat siapa?.

Pasti buat Kak Almara ya?.

Kak Kenan udah makan belum?.

Kak buketnya buat aku aja deh.

Begitu suara para siswi yang dari tadi menunggunya. Kakinya berhenti tepat di depan kelas Abel dan langsung masuk begitu saja. Terlihat Lisa yang sedang membaca buku sendirian seolah tidak peduli dengan sekitarnya.

"Nitip buat Abel" Lisa yang mendengarnya langsung memasang ekspresi cengo. "Abel? Dari kakak?" Kenan langsung menggeleng cepat.

"Alvan, udah ya gue duluan" suasana kelas langsung ricuh. Lisa yang melihat kelakuan teman temannya mendadak panik, dia takut kejadian yang menimpanya malah menimpa Abel yang baru masuk beberapa bulan di sekolah ini.

"Buket siapa Sa?" Tanya Abel baru saja tiba membuat Lisa terkejut. "Kak Alvan Bel" jawab Lisa tersenyum kaku.

"Lo kenapa? Sakit ya?" Lisa menggeleng. Abel tampak memperhatikan dengan seksama buket yang di berikan Alvan padanya lalu gadis itu menatap Lisa. "Buat lo Sa" Abel memberikan salah satu buket jajan pada Lisa.

"Eh! Jangan Bel! Itu kan buat lo masa lo kasih ke gue, gak enak sama kak Alvan" Abel terdiam lalu mengangguk. "Tapi gue gak bisa habisin sendirian, mending di bagi kan?" Benar juga. Tapi entah kenapa perasaan Lisa sedikit tidak enak mengenai buket yang Alvan berikan pada Abel.

"Udah mau Bel, gue simpen dulu di loker" kata Abel lalu memasukkan buket tadi ke loker belakang kelas.

🦋🦋🦋

"Van?!" Langkah Alvan terhenti begitu Yessika memanggilnya. Entahlah Alvan mulai bosan bertemu gadis itu. "Kenapa?" Sahut Alvan tidak seperti biasanya.

Kening Yessika berkerut bingung melihat Alvan yang tidak biasanya. "Kamu....mau ke kantin?" Alvan mengangguk sebagai jawaban. "Boleh bareng?" Alvan terdiam beberapa saat. Awalnya dia ingin mengajak Abel tapi sepertinya itu bisa lain kali.

"Ayo" Yessika tersenyum senang begitu Alvan menyetujui permintaannya. Suasana kantin lumayan ramai Alvan dan Yessika memilih duduk di ujung dekat kaca besar.

"Aku yang pesan ya" Alvan hanya menurut lalu memainkan ponselnya.

Damian Juandara
Gw sama yang lain nyusul nanti bro.

ALVANZO [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang