happy reading ❤️🦋.
Pagi ini Abel berangkat dengan tergesa gesa karena dia bangun kesiangan. salahkan Alvan kemarin malam yang tiba tiba menelponnya dan membuat Abel overthinking malam malam.
"untung aja belum di tutup sama Pak Munir" Abel lalu masuk ke halaman sekolahnya dengan sedikit santai. SMA Gemilang sudah cukup ramai dengan banyaknya siswa siswi yang berlalu lalang sambil bercengkrama. atensi Abel tertuju pada segerombolan anak laki laki dengan jaket bomber hitam berlambang kepala serigala. matanya kian fokus menatap seorang laki laki yang tidak asing baginya.
Cakra Putra Wiguna. kepala suku Alfagar. geng motor terkenal yang mendiami SMA Gemilang. kepala suku mereka terpecah beberapa cabang dan pusatnya kini beralih di SMA Gemilang. jika dulu di Starshine High school kini pindah tangan. itu adalah sistem yang berada di Alfagar. Abel tahu tentang Cakra dari Lisa tentunya.
"Bos lo dilihatin sama Abel tuh" kata Abay memberitahu Cakra yang masih fokus pada ponselnya. kepala laki laki itu menoleh pada Abel yang sedang memperhatikannya lalu membuang muka.
"gue gak tertarik" kata Cakra lalu mengalihkan pandangannya pada ponsel lagi.
kenapa lihatin gue deh, emang ada yang salah?
"Bel?" Abel terperanjat begitu mendengar suara Alvan yang sangat dekat.
"kenapa kaget?" Abel mendengus kesal lalu berjalan pergi meninggalkan Alvan yang mengikutinya dari belakang.
"lo suka sama Cakra?" Abel berhenti lalu menatap Alvan yang lebih tinggi darinya. "bisa gak usah sok tahu?" Alvan menaikkan sebelah alisnya lalu bergidik bahu acuh.
dari kejauhan Cakra bisa melihat bagaimana interaksi keduanya. Wajah Alvan memang datar tapi dari matanya laki laki itu jelas terlihat tertarik pada Abel. penasaran?tentu saja Cakra penasaran dengan sosok gadis yang dekat dengan musuh bebuyutannya.
"gue ada WhatsApp Abel, mau?" goda Abay melihat Cakra yang terus memperhatikan Abel dan Alvan.
"apaan dah" balas Cakra kesal lalu turun dari atas motornya dan berjalan mendekati kedua orang itu. bukan untuk menyapa tapi malah dengan sengaja menabrak bahu Alvan agar laki laki itu terjatuh, tapi gagal.
"sorry gue gak sengaja" ucap Cakra tersenyum miring. Alvan menatapnya tajam seolah ada dendam yang sangat ingin dia balaskan.
"kenapa? gak seneng?" Abel mengerutkan keningnya bingung. baru kali ini dia melihat orang yang terang terangan tidak suka pada Alvan.
"lo bisa gak sih gak ganggu gue sehari aja?" tanya Alvan dengan wajah lelah. Cakra bergidik bahu acuh lalu merapikan jaketnya dengan sengaja membersihkan lambang Alfagar di dada bagian kanan.
"gak bisa tuh" Cakra lalu menatap Abel. "aduh aduh masa ketos ganteng, kaya raya, mapan calon CEO muda sekarang deket sama" Cakra menjeda ucapannya dan melihat Abel dari atas sampai bawah.
"murid beasiswa" hati Abel tersentil mendengar ucapan Cakra barusan. saat hendak berbicara Alvan mendahuluinya.
"masalah lo apa? siapapun yang deket sama gue bukan urusan lo" Alvan berjalan mendekati Cakra. "berandalan kaya lo gak ada hubungannya sama gue" wajah Cakra memerah kesal.
BUGH
Satu pukulan kuat melayang di wajah Alvan. laki laki itu tersungkur ke belakang. Cakra berjalan mendekati Alvan lalu kembali memukul wajahnya. Abel tersentak kaget hingga membeku di tempatnya. Alvan tidak diam saja dia membalas serangan Cakra dengan sama kuatnya. adu pukul keduanya berlangsung menegangkan.
teman teman Alvan dan Cakra yang melihatnya langsung tergopoh memisahkan kedua manusia yang terlihat siap saling membunuh satu sama lain. "woy! woy! udah! lo kalo mau adu jotos di ring anjir bukan di lapangan! gak elit banget mainnya!" cerocos Damian begitu berhasil memisahkan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVANZO [ON GOING]
Teen Fiction[𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼 𝘾𝙀𝙍𝙄𝙏𝘼 𝙎𝘼𝙔𝘼] ⚠️ DON'T COPY MY STORY ⚠️ sekuel dari Alfarez. SMA Gemilang merupakan sekolah elit dengan fasilitas yang cukup lengkap untuk para siswa siswinya. mulai dari ruang ber-AC, asrama, dan...