Sun

2.1K 191 21
                                    

Setelah perbincangan santai dan berakhir dengan mengungkapkan perasaan satu sama lain. Pasangan baru ini sepakat untuk memulai semuanya dari awal. Karena Jaemin memilih tinggal bersama mertuanya dulu beberapa hari. Setelah memastikan keadaan Jaemim baik baik saja Mark pun mengajak Haechan pulang.

Diperjalanan pulang Mark tak pernah sekalipun melepas tangan Haechan. Bahkan sesekali Mark mengecup lembut punggung tangan itu.

Haechan tak berhenti tersenyum hatinya merasa gugup karena perubahan sikap Mark yang terlalu cepat menurut Haechan.
Tapi Haechan suka dengan Mark yang lemah lembut seperti ini.

"Kak—"Mark menoleh dan menaikan alisnya bertanya.

"Ada apa?"

"bisa kita ke 7eleven dulu? Aku mau membeli beberapa makanan untuk dibawa pulang"Mark mengangguk tentu saja dia akan turuti keinginan isterinya ini.

"Gak sekalian ke supermarket saja? Siapa tau mau beli bahan makanan dirumah?"Haechan menggeleng pelan dia rasa itu tidak perlu karena masih banyak persediaan makanam disana. Dia hanya ingin membeli beberapa makanan cepat saji dan beberapa snack untuk dia makan.

"Ya sudah didepan sana ada 7eleven kita bisa singgah disana sebentar"Haechan tersenyum terimakasih sementara Mark dia terkekeh dengan Haechan. Dia benar benar beruntung memiliki kedua isteri yang sangat rendah hati dan sederhana. Melihat Haechan yang bersemangat mendengar mini market itu mengingatkannya pada Jaemin yang suka sekali makan di sana. Ah dia jadi nostalgia bersama Jaemin padahal dia tengah bersma Haechan.

...

Sekantung makanan dan susu pisang menjadi teman didalam mobil itu menuju perjalanan pulang. Awalnya dia ingin membeli soju tapi mengingat besok ada operasi jadi dia urungkan dan memilih membeli banyak susu pisang.

"Besok aku menangani pasien Park hana. Semoga saja aku bisa mengangkat sel kankernya"Mark mengusak rambut Haechan pelan dan penuh perasaan.

"Aku yakin kamu bisa sayang"pipi Haechan merona hebat kala Mark mengatakan panggilan sayang padanya.

"S—sayang?"Mark gema ssekali melihat raut wajah Haechan yang salah tingkah ini sunggu dia merasa bodoh karena dulu sempat mengabaikan Haechan.

"Hmm..Sayang nya Mark"



Tiba dirumah Haechan menyimpan beberapa snack didalam kulkas dan dia hanya memanaskan bubur abalon instan yang dia beli sebelumnya sementara untuk Mark dia menyiapkan beberapa potongan semangka dan juga susu pisang yang dia beli untuk dimakan bersama dibalkon rumah mereka.

"Susu pisang sepertinya selalu menjadi temanmu selama ini"ujar Mark mengingat dulu ketika Haechan baru masuk ke rumah sakit tiap kali istirahat dia selalu minum.susu pisang ini dan selalu merk ini ..

"Ada kisah dibalik ya kak"kekeh Haechan mengingat susu kesukaanya ini.

"Oh ya? Apa itu?"tanya Mark penasaran.

"Dulu ketika aku pergi ke hopkins aku selalu rindu umma dan ayah. Karena jika dirumah umma selalu memberikan aku susu pisang tiap kali ingin belajar. Terlebih aku lebih memilih minum susu daripada minum soju. Jika aku mabuk saat operasi kan itu tidak lucu"kekeh Haechan,sang suami mengangguk saja dan menikmati makanannya.

Malam itu dibalkon Haechan dan Mark menghabiskan sisa waktu mereka dengan mengobrol. Mark baru menyadari jika Haechan salah satu wanita yang asyik diajak mengobrol.

..

"Kak soal penyakit kak Jaemin—apa bisa sembuh?"Mark menghela nafas dia sebenarnya selalu melihat perkembangan Jaemin tapi dari pemeriksaan yang terakhir penyakit Jaemin semakin menggerogoti hidupnya.

Satelite Love[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang