Haechan tengah asyik memakan bulgogi yang di berikan paman Nam kepala kantin rumah sakit karena Renjun memintanya langsung atas dasar rengekan sang atasan. Ditengah tengah nikmatnya Haechan menyantap bulgogi,pintu ruangannya terbuka menampilkan Mark yang terlihat kusut sekali. daging yang belum masuk itu masih menggantung di bibir si manis dan menatap sang suami dengan pandangan polosnya. Mark yang melihat Haechan seperti itu membuatrnya gemas dan inhgin sekali mencubit pipi yang tengah menggembung itu.
"Masih makan sayang?"tanya Mark dan diangguki cepat oleh sang isteri.
"Kak Mark mau makan?"tanya Haechan menyodorkan sumpit berisi bulgogi itu. Mark hanya terkekeh dan mencubit pipi Haechan dengan gemas.
"Habisakan semuanya sayang. baby pasti masih lapar" kekeh Mark.
10 menit memperhatikan haechan makan dengan lahap,Mark mengambil nampan itu dan menyimpannya di meja Renjun agar bawahannya itu memberikan pada petugas kebersihan.
"Kak Mark gak ada kerjaan?"tanya Haechan tapi matanya sibuk memperhatikan dokumen dokumen pasien.
"Ada, hanya saja kakak mau melihat kamu dulu"Haechan tersenyum dan menutup map ditangannya. Matanya kembali berbinar ketika menatap wajah tampan sang suami.
"Nah Karena sudah melihatku,kakak kembali bekerja aku juga harus bersiap di ruang operasi."
"Kamu mengusirku?"tanya Mark dengan muka sok terlukanya. Bukannya kasihan Haechan hanya terkekeh dan menghampiri Mark. Entah kenapa semenjak kemarin Mark benar benar sangat perhatian padanya. Haechan bersyukur akan hal itu dia merasa di cintai oleh suaminya ini.
"Aku gk ngusir kakak, tapi kakak kan ada kerjaan sama aku juga harus kerja. kenapa sih, kok jadi manja gini?'tanya Haechan dia menangkup pipi sang suami yang entah kenapa di mata Haechan sangat menggemaskan jadi ingin gigit hidung bangir itu kan jadinya.
"Ya gapapa aku juga manjanya ke kamu bukan ke yang lain"Haechan geli mendengarnya dia bena rbenar tak biasa meladeni sang suami yang bersikap manja seperti ini.
"Kak!"Haechan menatap lurus mata Mark. Keduanya saling pandang hingga kepa Haechan mendekat mempersempit jarak dengan sang suami. Mark mulai memejamkan matanya bersiap untuk mendapat ciuman dari Haechan. Tapi tiba tiba-
Kreeekkk!!!
"AAKKKHHH!!!"Mark memekik keras bahkan sampai terdengar ke luar ruangan. karena terkejut ada yang memekik keras Renjun berlari masuk namun gadis itu terkejut dengan apa yang di lihatnya. Bagaimana bisa Haechan menggigit hidung Mark hingga memekik keras. Renjun berusaha memisahkan Haechan agar atasannya itu mau melepas hidung Mark.
"Yakk,Haechan. Lepasin itu hidung Dr.lee astaga!"Renjun berusaha menarik Haechan tapi wanita itu tidak mau melepas bahkan Haechan malah sedikit menjilat hidung bangir itu.
"Aww haechan! sakit lepasin dulu sayang!"
"gemes banget ih!"Bukannya mau melepas Haechan makin menjadi jadi malah kini dia menggerak kan giginya dengan gemas.
"Aduh Chan astaga itu lepasin kasian hidung dokter Lee"Renjun masih berusaha membujuk haechan untuk melepas hidung Mark.
"Bwaaaahh hehehe"Akhirnya Haechan melepas hidungya dengan perasaan puas.
"Kenapa sih?"Tanya Renjun bingung. Bagaimana dia tidak bingung mendengar teriakan dar dalam membuat Renjun berfikir yang tidak tidak. terlebih dia tau sendiri hawa tidak enak kala di kantin.
"kamu yang kenapa tiba tiba masuk?"Bukannya menjawab Haechan malah balikbertanya.
"Astaga Haechan aku denger yang teriak ku kira itu kamu. ih jadi orang tuh bikin panik aja. mana ngapain hidung dokter lee kamu gigit"
KAMU SEDANG MEMBACA
Satelite Love[Revisi]
Romance"Memangnya seperti ini ya rasanya jadi seorang madu?"HC "maaf,tapi Jaemin lebih membutuhkanku!"MK "Pergilah,temani Haechan kalian suami isteri yang sah!"JM