Cuti

413 65 14
                                    

Hari ini hari terakhir dia datang ke rumah sakit sebagai dokter, dia sudah mengajukan cuti hamil pada bagian HR dan ia juga sudah menyerahkan semua pekerjaan nya pada Jeno. Beruntung nya dia memilih Jeno sebagai penggantinya karena anak anak langsung menyukai dokter itu. Selain memikat dengan parasnya anak anak menyukai Jeno karena dokter baru itu selalu mengajaknya bercanda.

"Dokter cantik jangan tinggalin Jiwoo,hiks"tangis salah satu pasien yang tak menginginkan kepergiannya.

"Loh.. kan masih ada dokter Lee, selama dokter cantik gak rawat kalian ada dr. Lee yang rawat kalian"Haechan duduk di kursi nya sambil mengusap rambut bocah itu dengan pelan.

"Tapi kan Jiwoo mau nikah sama dokter cantik, kata Miyeon dokter cantik udah menikah dan tinggalin Jiwoo,hiks"Jeno tersenyum canggung,bisa bisa nya ini bocah bicara mau menikah dengan Haechan.

"Dokter gak tinggalin Jiwoo, sesekali nanti dokter kesini ko sambil cek up ke dr.Liu. lihat ini disini ada anak dokter. Dokter sayang sama dia dan mau banyak habiskan waktu sama anak dokter sayang"Ucap Haechan sambil membawa Jiwoo untuk menyentuh perut besar nya.

"Disini ada adek bayi?"Haechan mengangguk dan Jiwoo langsung memeluk Haechan dengan erat.

"Jangan tinggalin Jiwoo ya dokter, nanti kalo udah masuk lagi Jiwoo mau main sama adik bayi"

"Nah.. Jiwoo, sementara dr.Kim gak masuk,dokter yang akan merawat kamu dan temam teman yang lain. Lain kali kamu harus ikut club kita"ucap Jeno dengan wajah meyakinkan pada bocah itu

"Club? Apa teman teman masuk juga?"

"Iya.. nih lihat, club penggemar dokter cantik"bisik Jeno pada Jiwoo dan seketika senyum begitu lebar di tunjukan bocah itu sambil menepuk nepuk tangannya antusias.

"Aku mau..aku mau!!!"

"Mau apa? Kalian masuk club apa?"tanya Haechan bingung tapi Jeno langsung memberi kode pada Jiwoo untuk tidak memberitahu kan nya pada Haechan.

"Rahasia!!"jawab Jiwoo dengan senyum merekah nya.
"Hah..kalian ini"ucap nya pasrah tapi satunsisi dia merasa lega Jiwoo tidak menangis lagi.

....

"Jeno... aku minta tolong jaga anak anak selama aku cuti ya? Kalau ada apa apa kamu bisa hubungi aku."ucap Haechan.

"Dokter cantik—eh, dr.Kim tenang saja nikmati cuti nya. Jangan memikirkan pekerjaan disini. Saya disini untuk menggantikan dokter,semua akan baik baik saja"hampir saja dia keceplosan tapi untuk dengan cepat dia mengkoreksinya.

"Terimakasih, kalau begitu saya pamit pulang."ucap Haechan dan Jeno mengangguk pelan. Dia ingin sekali mengantar Haechan sampai rumahnya tapi dia ingat ia hanya dokter disini jangan sampai melewati batas.

Saat Haechan keluar dari ruangannya, disana ada Renjun yang sudah berurai air mata dengan Shotaro yang menenangkannya. Haechan tak habis pikir bisa bisa nya Renjun menangis seperti ini padahal dia maish bisa menemuinya di rumah.
"Kamu menangis?"tanya Haechan tak habis pikir dengan kelakuan sahabatnya ini.

"Perawat Huang sedih dr.Kim"jawab Shotaro.

"Diam kau.. Haechan-ah, aku sedih kamu harus cuti kerja"

"Kamu bertingkah seperti ini, seperti aku akan pergi ke uruk saja. Aku hanya cuti hamil bukan pergi berperang"jawab Haechan sambil berusaha menahan tawa melihat tingkah sahabatnya itu.

"Tapi..tapi..kan—"
"Sudah.. malu sama bawahan mu mereka malah mentertawakan kekonyolan mu ini. Kita masih bisa bertemu di luar."

"Iya sih... pokoknya jangan sampai keponakan ku sedih dan kenapa kenapa ya?"Haechan menarik sahabatnya itu kedalam pelukannya dan memeluknya dengan erat.

Satelite Love[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang