Haechan mencoba terus menelpon Mark selama perjalanan keluar rumah sakit. Disaat dia fokus pada ponselnya,seseorang tak sengaja menubruk bahu Haechan hingga ponselnya terlempar.
"Oh maaf! Anda tidak terlu—ka?"tanya Haechan namun senyumnya kembali mereka ketika melihat Jaehyun lah yang menabrak bahunya."Haechan?"
"kak Jae? Astaga kamu tidak terluka?"Jaehyun tersenyum dan menggelengkan kepala pelan dia baik baik saja justru Jaehyun merasa bersalah melihat ponsel Haechan sudah hancur.
"Aku ganti ponselmu ya?."Haechan tentu saja menolak dan memilih menyimpan ponselnya didalam tas. Mungkin dia akan minta antar Mark untuk kembali membeli ponsel baru. Ah mengingat Mark,dia tak tau suaminya pergi kemana.
"Kamu mau pulang?"Tanya Jaehyun dan diangguki Haechan.
"Ohooo~adik kecilku sepetinya berdandan. Apa untuk pergi kencan?"Haechan hanya tersenyum. Kencan apanya Mark saja tidak muncul muncul.
"Kak Jae sedang apa disini?"bukannya menjawab Haechan malah balik bertanya
"Ibu dirawat disini chan. Kamu mau menengoknya?"Ah mendengar ibu Jaehyun dia jadi merindukan bibi Irene wanita itu dulu selalu merawatnya ketika sang ibu repot dengan sang adik.
"Boleh,dirawat dimana?"
"VVIP"Jawab Jaehyun.
"Ah,lantai VVIP. Disanakan banyak pasien kak Mark siapa tau dia ada disana"gumam Haechan mungkin disana dia bisa bertemu sang suami.
"Aku ingin lihat bibi. Sekalian mencari suamiku"Jaehyun mengernyit Haechan ini ada ada saja masa suaminya dicari kaya bocah.
"Dia pasti pulang kenapa kamu cari sih. Gk bakal ada yang culik juga"canda Jaehyun.
"Kak,aku takut kak Mark menghubungiku sementara ponselku mati. Aku takut dia mencariku"
"Waaah—sungguh beruntung sekali pria yang jadi suamimu ini. Tidak ketemu beberapa saat saja langsung dicariin"Haechan tak menjawab dan malah berjalan lebih dulu. Jika terus meladeni Jaehyun dia akan lama sampai di ruangan bibi Irene.
...
Sementara itu, disaat Jaehyun dan Haechan baru saja menaiki lift sambil tertawa. Pintu lift disebelahnya terbuka memperlihatkan Mark yang berlari untuk menemui Haechan. Dia bahkan terus menelpon istri mudanya itu tapi yang dia dapat hanya suara operator..
"Harusnya aku memberitahunya dulu"kesal Mark. Dia berlari ke lobby tapi tak menemukan Haechan disana.
"Apa di resto? Tapi aku belum mengatakan pergi kemana! Apa pulang ke rumah?"Dalam pikiran yang kusut Mark memilih pulang ke rumah tinggal Haechan dia yakin jika sang istri ada disana menunggunya.
Ia tau ini salahnya karena dia sudah berjanji mengajak Haechan kencan malam ini dan bahkan menyuruhnya menunggu di lobby. Memang Mark juga sudah berada di lobby rumah sakit tapi seketika dia berlari kala ambulance datang dan membawa Jaemin didalamnya dengan keadaan tak sadarkan diri. Bahkan disana juga ada sang ibu yang menangis melihat Jaemin benar benar lemah. Tanpa berfikir apapun lagi Mark berlari menghampiri Jaemin dan memberikan pertolongan sebelum para dokter yang menangani sang istri pertama datang.
....
Haechan tersenyum senang bisa bertemu lagi dengan bibi irene setelah 10 tahun menghilang kini dia bisa bertemu lagi dengan keluarha Jaehyun.
"Bibi dengar dari Jaehyun kamu sudah menikah nak?"Haechan tersenyum dan mengangguk mengiyakan."Ah~ sayang sekali padahal bibi mau kamu jadi istrinya Jaehyun. Mungkin kalian hanya ditakdirkan sebatas adik kakak saja"kekeh Haechan sementara bibi Irene dia tersenyum teduh menatap Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satelite Love[Revisi]
Romance"Memangnya seperti ini ya rasanya jadi seorang madu?"HC "maaf,tapi Jaemin lebih membutuhkanku!"MK "Pergilah,temani Haechan kalian suami isteri yang sah!"JM