Jari yang menuduh

1.6K 108 19
                                    

Haechan menghela nafas dan sesekali dia mengusap air matanya yang luruh saat dia membaca berulang ulang bagaimana dia di hujat dan di hakimi oleh orang orang tak bertanggung jawab itu. Dia sedih, apa salah jika dia menjadi seorang istri kedua? Apa stigma masyarakat tentang istri kedua selalu buruk?

"Mengapa semua orang berkata seperti ini tanpa mengetahui apa yang terjadi didalamnya?"lirih Haechab dia menyembunyikan wajahnya di balik kedua lututnya. Dia menangis di pojokan bahkan anonim ini menyertakan bukti foto Jaemin yang tengah terbaring lemah di ranjang rumah sakit sementara dia dan Mark nampak bahagia seolah tidak memiliki beban.

Tapi apa foto bisa menjelaskan perasaan keduanya? Apa foto bisa menjalskan apa yang mereka rasakan saat ini disaat Jaemin tidak sadar? Mereka hanya ber argumen dan bergunjing tapi seolah semuanya itu benar dan pasti. padahal mereka tidak tau apa saja yang sudah dia lalui menjadi isteri kedua seorang Mark Lee. mereka tidak pernah tau dan bisa bisa nya mengacungkan jari mereka padanya dengan tatapan menghakimi. Haechan tidak sanggup seperti ini

"Kak?!"panggil Sungchan adiknya itu khawatir dan terus saja menggedor gedor kamar kakaknya. dia tau dari Shotaro jika kakaknya mendapat hinaan di media sosial rumah sakit karena seseorang menyebar rumor aneh yang menjelekan dirinya. Jelas saja dia tak terima dan yang paling penting dia mengkhawatirkan kakaknya ini.

"Kak..keluarlah,umma sedih melihatmu seperti ini"panggilnya lagi.

isakan makin terdengar keras didalam kamar,Sungchan tau kakaknya benar benar terpukul dengan ocehan aneh itu. apalagi mood seorang ibu hamil itu benar benar sensitif sekali dan dia paham kakak nya sedang tidak baik baik saja.

"Kakak mu belum mau keluar juga sayang?"tanya Kyungsoo menghampiri sang anak yang masih terdiam di depan kamar kakaknya.

"Belum umma,kakak masih menangis didalam sana"Sungchan sangat sedih apalagi kakaknya menangis dengan keras seperti itu.

"Ambilkan kunci serep kamar kakakmu ada di nakas umma"ucap sang ibu dan Sungchan berjalan menuju kamar sang ibu untuk mengambil kunci cadangan kamar kakaknya.

Kyungsoo masuk dan sedih menatap anaknya yang menangis dipojokan kamar dengan wajah yang disusupkan diantara kakinya. ini adalah tangisan yang sangat keras kedua setelah kematian sang suami. Ibu mana yang tidak sakit melihat anaknya menangis seperti ini.

"Sayang"panggil nya dan Tangis Haechan masih saja terdengar bahkan makin melirih kala suara sang ibu terdengar masuk kedalam telinga.
"Sayang..dengarkan umma,it's ok. semua ini hanya rumor semata sayang. apa yang mereka ucapkan tentang kamu itu semuanya tidak benar"
"apa yang mereka katakan itu benar umma, aku hanyalah seorang wanita jahat yang mengambil suami kak Jaemin!. aku jahat! aku gak pantas bahagia disaat kak Jaemin kesakitan." Kyungsoo menghela nafas berat,Haechan sungguh berfikir semua yang dia katakan saat ini tidak akan membuat anaknya membaik justru malah membuat anaknya makin menyalahkan diri ny asendiri.

"Umma panggil mark ya? dia pasti juga khawatir sama kamu sayang"Haechan menggeleng ribut dia tidak mau menemui siapapun untuk saat ini. dia hanya ingin menangis karena saat ini dia benar benar tidak punya keberanian untuk keluar atau pun sekedar bertemu dengan Mark sekalipun.
"Ya sudah umma temani saja disini ya?"Haechan masih menolak dan makin menyemnbunyikan wajahnya di balik lipatan kakinya.

Kyungsoo memnghela nafas,anaknya ini mungkin memang butuh waktu untuk menyendiri dan memikirkan masalahnya ini.
"Baiklah,umma akan keluar. tapi ingat,kamu sedang mengandung jadi sebaiknya kamu bicarakan semua ini dengan Mark. umma yakin suamimu tau jalan keluarnya dengan masalahmu ini.

Sementara di rumah sakit,Renjun berkacak pinggang dan menggulung lengan baju nya bersiap untuk menyemprot manusia yang tidak tau adab. Orang yang sudah menyebar rumor tidak mendasar itu. Sesekali Shotaro membuntuti wanita bersumbu pendek itu agar tidak marah marah, dia tak mau membuat gaduh satu rumah sakit gara gara Renjun mengeluarkan semua kalimat mutiaranya itu.
"Kak jangan ya.. nanti aja deh habis selesai jam kerja eoh?!"bujuk Shgotaro
"Diam taro-ah, manusia berjari sampah itu harus di kasih ulti. kebiasaan banget tau gak bisa bisa nya dia buat rumor memuakkan itu.

Satelite Love[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang